Indonesia Photo Challenge #3: Tumbuh Bersama

ahmadnayan (54)in #indonesia • 6 years ago

2011 | Aisyah, Zidan dan Qilla, nama mereka saya abadikan sebagai username saya dibeberpa akun internet AiZiQi

Apakabar steemian semua,

Postingan ini merupakan judul kedua dari tiga judul yang dibolehkan untuk kontes photo dengan judul Indonesia Photo Challenge #3 yang diadakan oleh @doyanphotography dengan ketentuan detail terdapat pada postingan disini, judul pertama saya ada disini

Inspirasi judul kedua ini muncul tanpa kesengajaan ketika sedang melihat-lihat album photo di GooglePhoto. Karena tema yang disyaratkan untuk kontes ini adalah Human Interest saya terpikiri untuk berbagi photo pertumbuhan ketiga putra putri saya yang pernah saya abadikan dengan berbagai jenis kamera. Dengan sedikit editan menggunakan aplikasi berbasis web Polarr, berikut ini beberapa photo kebersamaam mereka dalam menjalani pertumbuhan menuju dewasa.

Anak merupakan amanah dari Allah Yang Maha Pencipta, membesarkan mereka adalah seni, "seunewen" tepatnya :). Tapi melihat mereka dalam keseharian dan flashback dengan melihat photo-photo mereka masa lalu dengan senyuman ceria dan bahagia, rasa "seunewen" itu hilang tanpa bekas. Berikut timeline singkat kebersamaan mereka dalam Tumbuh Bersama dari tahun ke tahun.

2012 | Si kakak sudah berumur 8 tahun saat liburan di Medan

2013 | Tahun pertama ikut berjuang bersama saya tinggal di Taiwan si abang umur 7 tahun langsung beradaptasi dengan musin dingin

2014 | Jalan-jalan liburan sekolah ke kota paling selatan Khaosiung, Taiwan. Pose di belakang Mesjid terbesar kedua Taiwan dari prakarsa beberapa negara Islam

2014 | Dengan seragam sekolah berdiskusi bersama untuk berbagi dari apa yang mereka miliki, si adik sudah berumur 8 tahun

2016 | Full team dengan petugas yang diberikan amanah untuk menjaga dan membesarkan serta membawa mereka sampai ke surga. Pose pada lokasi dengan ketinggian 3275 meter dari permukaan laut. Tahun terakhir si kakak berjuang bersama setelah menyelesaikan sekolah dasar, selanjutnya pulang ke tanah air untuk mandiri di pesantren.