Selamat Pagi Sahabat steemian semuanya dimanapun berada

Apa kabar semuanya?
Pagi ini saya ingin berbagi cerita

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis sebutkan dan bahas pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor penyebab terjadinya praktik gala ateung di Gampong Aron Pirak adalah untuk memenuhi kebutuhan secara umum, membiayai pendidikan anak, membayar kredit, menolong saudara, semata-mata mencari keuntungan dan memenuhi kebutuhan yang bersifat insidentil seperti musibah dan pesta perkawinan. Praktik gala ateung di Gampong Aron Pirak dimulai dengan tawaran gala ateung, kedua pihak melihat dan menaksir luas tanah sebagai jaminan, negosiasi dan terjadinya kesepakatan diantara pemilik tanah selaku penggadai (rahin) dengan pemberi utang selaku penerima gadai (murtahin) tentang besarnya jumlah uang gadai dan waktu pelaksanaan gala ateung ditentukan minimal tiga kali panen. Selanjutnya kedua pihak melakukan ijab kabul dan penyerahan sejumlah uang kepada penggadai (rahin) dan penyerahan tanah sebagai jaminan kepada penerima gadai (murtahin), transaksi gala ateung yang terjadi di Gampong Aron Pirak umumnya tidak dicatat oleh kedua pihak baik besaran utang maupun jangka waktu kapan habisnya perjanjian gadai. Dalam praktiknya tanah tersebut dimanfaatkan penerima gadai (murtahin) minimal tiga kali masa panen bahkan lebih sampai penggadai (rahin) melunasi utangnya.

2. Menurut tinjauan yuridis fiqh muamalah praktik gala ateung di Gampong Kecamatan Matangkuli merupakan praktik yang dilarang oleh Islam. Praktik tersebut lebih banyak kemudharatan dibanding dengan segi kemaslahatannya, dan termasuk riba dalam pinjaman. Walaupun akad gadainya sah secara hukum Islam tetapi pemanfaatan tanah tersebut oleh penerima gadai (murtahin) bertentangan dengan hukum gadai dan fiqh muamalah yang yang menghendaki setiap kegiatan muamalah harus dilakukan secara adil dan atas dasar saling ridha dan melarang terjadinya riba dalam peminjaman serta menghindari kemudharatan dan ekploitasi kepada salah satu pihak.

Saran-saran

Dari temuan hasil penelitian, maka penulis menyampaikan beberapa saran terkait praktik gala ateung yang terjadi dalam masyarakat Gampong Aron Pirak Kecamatan Matangkuli yang dapat bermanfaat bagi semua pihak:

Diharapkan kepada masyarakat Gampong Aron Pirak Kecamatan Matangkuli agar mempelajari lebih mendalam ketentuan hukum Islam terkait gadai dan muamalah secara umum dan mengusahakan agar dapat menjalankan kehidupan sehari-hari khususnya dalam bermuamalah sesuai dengan tuntunan hukum Islam dan dapat meninggalkan praktik gala ateung karena tidak sesuai dengan hukum Islam.

Kepada para alim ulama, teungku dan para tokoh masyarakat di Gampong Aron Pirak, agar lebih memberikan pengarahan atau informasi mengenai hukum Islam terutama dalam bidang muamalah yang berkaitan dengan gadai agar masyarakat terhindar dari kesalahan yang dapat menyebabkan dosa dan pelanggaran hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kepada para peneliti, hendaknya dapat melanjutkan penelitian tentang gala dalam masyarakat Aceh.

Terimakasih atas support nya
Salam hangat dari saya
@abialfatih
13112018

---

Join eSteem Discord https://discord.gg/taNc9Qr

Join eSteem Telegram http://t.me/esteemapp

vote witnessgood-karma