The Story Behind the Coconut Shells | Di Balik Geulupak Teugoem
The time comes I write a story, Allow a little time Create me to Construct Vocabulary To Be A Sentence Summarized in an Alinia Until Finally I Give The Title, "The Story Behind the Coconut Shells (Geulupak Teugoem)" In Aceh we call Him.
Salam Hormat Buat sahabat Steemit Di seluruh jagad Raya.
Tiba saatnya Saya menulis sebuah cerita, Izinkan sedikit waktu Buat saya untuk Merangkai Kosa Kata Menjadi Sebuah kalimat Terangkum dalam sebuah alinia Hingga Akhirnya Cerita ini Saya Beri Judul, “Cerita Di balik batok Kelapa ( Gelupak Teugoeng )” Dalam bahasa Aceh kami menyebut Nya.
https://steemit.com/indonesia/@ilyasismail/the-spirit-of-coconut-pickers-in-indonesia-eng-ina
Sebelum melanjutkan cerita ini, mungkin ada diantara teman-teman yang telah membaca postingan @ilyasismail saudara saya dengan judul "Roh Pemetik Kelapa di Indonesia (Eng-Ina)" Ini Linknya.
https://steemit.com/indonesia/@ilyasismail/the-spirit-of-coconut-pickers-in-indonesia-eng-ina
Call Me Only, My Name @sakupoi Being Behind the Scene Photographing Moments of the Moments @ilyasismail Taking photos of the coconut climbing activity for its Postings.
Sebut saja, Nama Saya @sakupoi Berada di Balik Layar Memotret Moments Bang @ilyasismail dalam Mengambil gambar aktivitas Pemanjat kelapa untuk postingannya.
On that sunny day I was invited to @ilyasismail to Visit the coconut plant belonged to the Villager of Bunot Aceh Timur Village. At that time there was a group of people who were harvesting their coconuts.
Dihari yang cerah itu Saya di ajak bang @ilyasismail untuk Mengunjungi kebun kelapa milik Warga Desa Bunot Aceh Timur. Saat itu Kami Melihat ada sekelompok masyarakat yang sedang memanen kelapa milik mereka.
By Using the Rope "(Sineukreut) Aceh Language" Which is Tied at the foot of this Coconut Climber Starts the action.
Dengan Menggunakan Tali “( Sineukreut ) Bahasa Aceh” Yang Di ikat di kaki Pemanjat kelapa Ini Memulai aksi.
Brother @ilyasismail also reacts with his camera photographing every movement of coconut climbers carefully, to photograph the material of his post.
Abang Saya @ilyasismail juga beraksi dengan kameranya me motret setiap pergerakan pemanjat kelapa dengan teliti, untuk foto materi postingan nya.
(Foto By @ilyasismail)
After Coconut is picked from the tree, the next stage of coconut is peeled using traditional peeled tools. Acehnese Call it "Sundak"
Setelah Kelapa dipetik daripohon nya, Tahap selanjut nya Kelapa tersebut di Kupas dengan menggunakan Alat kupas tradisional. Masyarakat Aceh Menyebutnya "Sundak"
"Sundak" is a tool made from steel that is almost similar to a spear, Sundak is used by the people of Aceh to peel coconut From the past.
"Sundak" Adalah Sebuah alat Yang Di Buat dari besi Baja Yang hampir mirip dengan Tombak, Sundak di gunakan Masyarakat Aceh untuk mengupas kelapa Dari sejak Dahulu.
After Coconut Peeling is done, coconut coconut is inserted into Raga, Next will be taken to the temporary shelter, before the coconut is sent out the area. for sale.
Setelah Pengupasan Kelapa dilakukan, Kelapa kelapa tersebut di masukkan kedalam Raga, Selanjut yang akan dibawa ketempat penampungan sementara, sebelum kelapa tersebut di kirim keluar daerah. untuk di jual.
Arrive at the Coconut Coconut shelter in Collect.
Tiba Di penampungan Kelapa kelapa tersebut di Kumpulkan.
After the coconut is collected, the next step is to select the coconut to separate it between small coconut and coconut. Because Different size of coconut price to sell.
Setelah kelapa di kumpulkan, langkah selanjutnya adalah kelapa tersebut di seleksi untuk di pisahkan atara kelapa kecil dan kelapa besar. Karena Beda ukuran kelapa beda harga untuk di jual.
Because my brother @ilyasismail is a true steemian, he can not stop before the drawing material that he is looking for is complete, he still meticulously photographed until the drawing material he was looking for is really complete for a post. Because for him, make Di Steemit post must be accurate and accurate. so that readers can understand what we tell.
karena kakak Abang Saya @ilyasismail adalah steemian sejati, Beliau Tidak bisa berhenti sebelum materi gambar yang dia cari lengkap, beliau tetap teliti memotret sampai materi gambar yang beliau cari benar benar lengkap untuk sebuah postingan. Karena bagi beliau, membuat postingan Di Steemit harus Tepat dan akurat. agar pembaca bisa memahami yang kita ceritakan.
Furthermore, the Coconut that has been separated, put into the truck that will be brought out of town to be sold at the coconut processing plant.
Selanjutnya Kelapa Yang sudah di Pisahkan, di Masukkan Ke dalam Truk Yang akan di Bawa ke luar kota untuk di jual di pabrik pengolahan kelapa.
My First Travel Story with my older brother @ilyasismail In Looking for Picture Material For Postings on Stemmit.
Philosophy of Coconut
"You will never see the White Coconut Coconut, Before you can solve the hardness of coconut shell"
Filosofi Kelapa
" kamu tidak akan pernah melihat Putihnya Santan Kelapa, Sebelum kamu bisa memecahkan kerasnya batok kelapa "
Untuk mendapatkan putihnya santan harus berjuang memecahkan kerasnya batok dibalik (gelepak teughom)
betul sekali rakan... hheeeeehehee
Filosofi di akhir cerita, keren dan menusuk @sakupoi. Mantap. Hana rugoe begadang.
Hahahahha.. Man laen Hana Bereh bang @musyawirwaspada
Dulu menyo na awak ek u. Pasti na u yg di cungke di cok asoe mantong, dipeugah harga jualnya lebih mahal. Pu hana lam cerita???
Masalah ue meucungke nyan laen cerita kak. Ehhehee
Didalam keras terselip kelembutan, bereh sakupoi.
Trimoeng geunaseh bang @bahtiarlangsa semoga kelembutan di balik kerasnya batok kelapa jadi sebuah rasa hehehe