The Diary Game : 26 April 2024|Membawa ibu ke dokter

Jumat barokah, aku memulai hari ini dengan aktivitas seperti biasa sebagai muslim dan dilanjutkan dengan membaca Alquran sebentar setelah sholat subuh.

Hari ini merupakan hari kerja, namun sepertinya aku tidak akan masuk kantor di Lhoksukon karena akan memantau kondisi ibu yang sedang kurang sehat sejak dua hari lalu. Beliau terlihat lemas dan tidak nafsu makan sejak beberapa hari terakhir.

Mungkin karena kecapean dengan acara silaturahmi dan menghadiri beberapa pesta dalam keluarga besar kami, bahkan ada yang di luar kota (Meureudu-Pidie Jaya).

Sebagai orang berusia lanjut, aktivitas yang demikian padat bisa mengganggu kesehatannya, apalagi memang beliau mengidap diabetes dan hipertensi.

Rencananya nanti sore aku akan membawanya berobat ke dokter, namun aku harus tetap jaga-jaga bila kondisi beliau drop maka harus segera dibawa ke rumah sakit tanpa menunggu sore hari.

Pagi-pagi aku membereskan peliharaan dan tanaman kami sebelum berangkat ke kantor camat Matangkuli untuk melakukan fingerprint pagi. Dan setelah fingerprint, aku pun kembali ke rumah.

Aku mulai menuliskan postingan steemit saat berada di rumah sambil memantau grup WA dinas dan juga puskeswan agar aku bisa segera merespon bila ada sesuatu yang urgent di kantor.

Aku harus menyemprotkan Gusanex Spray pada beberapa luka di tubuh si Oyen agar tidak infeksi. Belakangan dia sangat sering berantem dengan kucing lain dan dia memperluas jelajahannya sampai ke ujung desa, petantang-petenteng bak jagoan dan sering terlibat perkelahian karena berebut betina dan juga wilayah.

Alhasil, pulang-pulang badannya penuh luka dan badannya terlihat agak kurus. Asyik maen "perempuan" aja qe, yen...Pengkor...Pengkor lu Yen... ! 😅

Aku juga harus memindahkan ikan-ikan nila di kolam teras depan ke dalam ember budikdamber karena kolam kembali bocor yang menyebabkan sistem filterisasi kolam tidak jalan dan membuat kotor airnya. Sepertinya harus dipikirkan cara lain selain menambal bocor karena setelah diperbaiki, beberapa waktu kemudian kembali bocor karena tanah yang labil.

Siang ini aku sholat Jumat di mesjid kampungku saja yang tidak jauh dari rumah kami yang hanya sekitar 500 meter. Aku berangkat bersama si Abang yang baru saja pulang dari sekolahnya.

Setelah sholat jumat dan makan siang, aku istirahat sebentar karena sekitar jam 03 sore aku akan membawa ibu berobat di Praktek Dokter Rahmad Umri di Simpang Meunasah Dayah Lhoksukon.

Alhamdulilah ibu mendapatkan nomer antri kecil karena sejak tadi pagi aku sudah mendaftarkan ibu berobat melalui WA. Dan baru beberapa saat mengantri di ruang tunggu, ibu pun dipanggil ke ruang periksa.

Dokter Rahmad sangat ramah dan memberikan pelayanan yang sangat humanis sehingga banyak pasien yang puas dan memilihnya sebagai tempat berobat bila mengalami gangguan kesehatan termasuk ayah dan ibuku yang sangat nyaman berobat disana.

Ternyata ibu mengalami gangguan lambung dan kecapean. Sedangkan gula darah serta tensinya masih stabil. Namun dia tetap berpuasa Syawal dan hanya butuh dua hari lagi untuk menggenapkannya.

Setelah menebus obat, kami pun pulang. Aku menurunkan ibu sebentar di rumah adik di Keude Matangkuli sedangkan aku berjalan kaki bersama si kecil menuju kantor Camat Matangkuli yang berjarak sekitar 300 meter untuk melakukan fingerprint sore.

Dan sambil menunggu waktu fingerprint tiba, kami memetik beberapa buah jambu untuk dimakan yang ada di halaman kantor camat. Ibu-ibu pegawai kantor camat bahkan memetiknya dalam jumlah yang banyak dan membawanya pulang.

Setelah melakukan fingerprint, aku berjalan kaki kembali ke rumah adik agar bisa membawa pulang ibu ke rumahnya. Dan sebelum azan magrib, aku sudah selesai membereskan peliharaan dan tanaman kami

Sekian diaryku kali ini. Stay safe and Fun.....Ciao...!

Regards

@alee75

ABOUT ME