---

Saya berterima kasih karena anda telah mengadakan kontes yang mengesankan ini. Semoga dengan mengikuti kontes di Scouts y sus Amigos, saya bisa mengenal teman-teman lain di komunitas ini.

Berikut adalah artikel partisipasi saya pada kontes! Saya berusaha berpartisipasi dengan baik dengan membaca setiap aturan yang diberikan. Saya berusaha memberikan yang terbaik.

Apa yang kamu takutkan?

^{Source: Pexels}

---

Saya takut dengan "tekanan". Adalah tekanan yang diberikan orang lain kepada saya. Terutama adalah tekanan dari orang yang memiliki kekuasaan tertentu yang bisa mempengaruhi hidup saya. Ini bisa penguasa, tokoh agama yang berpengaruh, hingga politikus.

Biasanya saya akan takut sekaligus benci kepada orang seperti ini. Walaupun semakin dewasa saya semakin bijaksana. Saya bisa menghindari ketakutan dan kebencian. Sehingga saya bisa berbuat baik kepada orang lain.

Ini adalah salah satu ketakutan yang saya miliki. Apakah anda juga takut hingga benci terhadap tekanan yang diberikan orang lain? Saya harap anda menyelesaikan ketakutan anda. Sehingga anda bisa hidup dengan baik.

Ketika Anda masih kecil, Anda dulu takut akan sesuatu?

^{Source: Pexels}

---

Ya! Saya takut dengan tekanan dari guru dan teman-teman saya. Saya takut ketika mereka menyalahkan saya. Saya takut ketika tidak mengerjakan tugas atau perintah yang diberikan mereka pada saya. Saya takut pada orang lain!

Padahal saya ingin diberitahu apabila salah. Bukan dimarahi dan memberikan tekanan pada psikis saya. Bukankah sudah semestinya apabila ada orang salah, kita mengingatkannya agar orang tersebut melakukan sesuatu dengan benar!

Ketakutan ini membuat perkembangan diri saya berantakan. Tapi saya bersyukur bisa memahami ketakutan saya. Sehingga saya bisa belajar agar menyelesaikannya. Apalagi sekarang saya sudah cukup dewasa untuk lebih bijaksana dan melawan ketakutan.

Bagaimana Anda mengatasi rasa takut?

^{Source: Pexels}

---

Saya membaca dan mendengar banyak informasi untuk tumbuh. Saya juga belajar filosofi. Salah satunya adalah filosofi dari kaum Stoa dengan aliran Stoicism. Ini adalah perspektif yang sangat membantu hidup saya

Saya membaca buku berjudul Ataraxia: Bahagia Menurut Stokisme. Saat itu ada penulis Indonesia yang mempelajarinya dengan fokus dan menuangkan hasil belajarnya menjadi buku. Sehingga saya bisa mempelajarinya. Saya juga menonton informasi mengenai ajaran Stoicism di YouTube.

Setelah mendapatkan informasi berharga itu saya berusaha mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga saya bisa melakukan refleksi apakah yang saya lakukan berpengaruh pada hidup saya. Lalu saya mendalaminya untuk belajar lagi dan mempraktikkannya lagi.

Pernahkah Anda berhenti melakukan sesuatu karena takut?

^{Source: Pexels}

---

Ini adalah kejujuran yang sebenarnya membuat saya merasa aneh. Haha. Karena saya takut dengan tekanan yang diberikan pada orang lain kepada saya. Sempat ketika bersekolah kelas 3 Sekolah Dasar (SD) saya tidak naik kelas. Saya tertinggal dari teman-teman yang sebenarnya nilai pelajarannya tidak jauh dengan milik saya.

Tapi saat itu ketakutan membuat saya benci sekolahan. Saya merasa sekolah memberikan banyak tekanan pada diri saya. Sehingga saya lebih suka pergi untuk bersembunyi di sawah ketika jadwal sekolah. Saya berhenti bersekolah karena takut!

Jangan bilang siapa-siapa. Ini adalah rahasia kita. Oke?! Haha. 😁

---

Terima kasih telah membaca publikasi saya! Kontes yang sangat menyenangkan untuk diikuti. Saya juga mengajak @qadhafi, @bosferi123 dan @ratubarat untuk mengikuti kontes.

Link kontes: Concurso: "Cuéntanos tus miedos"

---

^{Tentang Saya
Khoirul Muttaqin}