Kembali ku dengar suara istriku di subuh hari ini. Rasa lelah semalam terlambat tidur masih terasa di badan ku. Dengan segala usaha aku membangkitkan tubuh dan pergi mengambil sembahyang. Selesai shalat subuh aku berbaring lagi di samping si bungsu sambil mengganggu nya untuk segera bangun untuk shalat subuh juga.

Pukul delapan aku baru keluar ke halaman belakang untuk membuang sampah dan ku kerjakan beberapa pekerjaan lainnya di halaman belakang rumah ku sebentar. Selanjutnya aku masuk kedalam lagi untuk mandi dan sarapan. Sekitar pukul sepuluh lewat tiga puluh menit aku dan istri serta si kecil bersiap untuk pergi ke tempat anak kedua kami mondok. Kami pergi menggunakan motor. Aku mengendarai motor ku dengar santai sambil mendengar ocehan si kecil yang tidak habis habisnya. Tanpa terasa menjelang siang hari kami pun tiba di daerah Kandang.

Di salah satu warung kecil di pinggir jalan kami berhenti. Di tempat ini kami memesan tiga porsi mie pecal campur lontong. Aku dan keluarga kecilku sering mampir di tempat ini. Kami menikmati mie pecal dan es campur yang menurut kami sangat lah lezat. Terutama si kecil ku sangat menyukai makanan tradisional ini. Selain lezat mi le pecal dan segarnya es campur di warung sederhana ini, harganya pun sangat murah. Per porsinya Rp. 10000 ( 3 steem ), dan es campur nya Rp. 5000 ( 1,5 steem). Sebelum pamit aku membayar Rp. 45000 ( 14 steem). Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke pesantren Misbahul ulum.

Begitu tiba di pesantren, aku menjumpai anakku. Sehabis berbincang bincang sebentar aku menghubungi ustadz nya dan meminta izin untuk membawanya kusuk di daerah Uley Madon, Bungkah. Begitu tiba di sana kami beristirahat sebentar sambil menunggu tukang kusuk shalat ashar. Setelah anak kedua ku di kusuk, aku juga meminta badan ku di kusuk juga. Selesai semua aku memberikan uang Rp. 70000 untuk tukang kusuk tersebut.

Shalat Maghrib kami mampir di rumah kakak ku di daerah Batuphat. Selesai shalat dan makan malam aku berbincang bincang dengan kakakku. Pukul sembilan kami pamit dan langsung kami menuju ke pesantren Misbahul ulum untuk membawa anak kedua kami kembali ke pesantren.

Pukul sebelas malam baru kami tiba di kampung ( di kediaman kami). Sebelum pulang ke rumah kami mampir ke Dayah babussalam tempat anak pertama ku mondok. Kami menemui nya sebentar untuk memberikan uang jajan.

Sekian partisipasiku di kontes hobi belanjaan edisi 16 ini. Semoga sesuai aturan. Pada kesempatan kali ini aku juga ingin mengajak rekan steemian yang lain ( @wirdahanum, @nurasma, dan @khairiani) untuk berpartisipasi di kontes ini . Terimakasih atas kunjungan dan motivasi dari teman-teman semua. Wassalam.