H-1 Sekolah Kami Masih Belanja buat Putriku Sepatu dan Baju Putih di Pasar Lhokseumawe | Makan Bakso Koko bersama Keluarga

Liburan panjang dari sekolah nya putra putri saya tinggal satu hari lagi. Memasuki hari terakhir yang bertepatan malam minggu tentunya semua orang tua akan melakukan persiapan menyambut sekolah anak-anak mereka sambilan mengajak mereka jalan-jalan

Kami sekeluarga menjelang malam langsung menuju ke pasar kota Lhokseumawe. Saya mengenadarai mobil sementara istri dan anak-anak ku duduk disamping ku dan dibangku tengah. Mereka masih membicarakan tentang apa kelengkapan sekolah yang masih kurang harus segera ada dalam tempo.waktu satu hari ini

Awalnya istri saya masih ragu dan timbul tanda tanya, apakah toko-toko yang berdagang di pasar masih buka? Disinilah saya memberikan pemahaman bahwa jangan khawatir pasti banyak yang buka sebab para pedagang juga membaca peluang bahwa omset jualan akan tinggi pada waktu seperti saat ini

Saya sangat maklum dengan perasaan dari istri ku sebab biasanya semua toko di jalan gudang tidak pernah membuka bisnis usahanya.pada saat malam tiba. Pengusaha lokal mengetahui ketika malam maka pasar akan sepi oleh pembeli karena memang pasar Lhok hanya hidup teransaksi jual belinya pada waktu pagi.sampai menjelang sore artinya hanya buka 12 jam

Namun ada juga momen tertentu saja para pedagang atau pengusaha buka toko sampai tengah malam atau selama 24 jam. Toko di waktu-waktu tertentu yang pastinya akan membludak pembeli datang yaitu menjelang hari raya dan pada saat akan kembali masuk sekolah seperti saat ini

Pada saat kami masuk ke salah satu toko sepatu bersamaan dengan itu banyak keluarga lainnya juga sedang mencari hal yang sama untuk anak-anak mereka. Saya terus menyuruh putriku yang kedua Raisah untuk uji pakai sepatu warna hitam, bagimana yang di rasa nya, apakah enak di pakai dan pas, cocok dikaki nya. Setelah Raisah menyukai sepatu tersebut maka saya melakukan tawar menawar kepada penjaga toko yang melayani kami dari awal kita masuk kesini

Pertama sekali di bandrol harga sepatu nya 250.000 namun saya tawar awalnya 150.000, ternyata penjual turunkan lagi di angka 200.000 maka saya bilang oke kita bayar kalau Rp 180.000. Terakhir di putus dari kedua belah pihak antara pembeli dan penjual menyetujui di harga seratus delapan puluh ribu rupiah atau 62,07 Steem. Segera saya membayar dan pembeli memasukan sepatu ke dalam kotak yang kemudian di kemas dalam plastik dan diserahkan ke Raisah

Rupanya putriku yang ketiga Qairen minta dibelikan baju sekolah, segera kami mampir ke toko pakaian. Saat masuk ke ruangan toko saja abang yang berjualan langsung menyambut kami dengan ramah, sambil bertanya baju buat siapa? Saya menunjuk untuk Qairen ini masih duduk di SMP, eh si abang penjual langsung tahu ini sih ukuran 18 sudah pas lengan panjang. Beginilah mata pedagang karena sudah terbiasa jualan sampai berbagai ukuran pakaian sudah dapat di tebak mereka. Disini saya tidak banyak menawar karena berhadapan dengan pedagang yang mahir maka putus harganya sangat cepat, harga satu baju kami beli Rp 80.000 atau 27,58 Steem

Pulangnya kami mampir ke toko kuliner untuk makan mie bakso dan mie pangsit bakso, minumannya teh dingin, sirup markisa. Selesai disini pergi lagi ke Suzuya Mal, katanya Zara mau membeli kado buat teman sekolah nya dan sekaligus ada yang mau belanja di swalayan beberapa keperluan dapur dan jajanannya anak-anak

Demikianlah tulisan saya untuk saat ini

Salam spesial buat semua teman Steemian ku

Tentang Saya 👉@waterjoe