Pengabdian dan keluarga
The Diary Game
Morning diary..!
Kalau kita mau melakukan perenungan, sebenarnya hidup kita merupakan sebuah perjalanan yang dipenuhi dengan pengabdian dalam berbagai bidang kehidupan.
Yang pertama sekali tentu pengabdian kita terhadap Sang Pencipta yang telah memberikan segalanya buat kita, baik yang kita sadari maupun tidak.
Selanjutnya sebagai "Khalifah" dimuka bumi, kita dituntut untuk menjadikan "pengabdian" sebagai bagian dari jalan hidup yang memberikan kemanfaatan bagi lingkungan sekitar. Alih-alih, menjadi "duri" atau biang kerok bagi orang lain. You Choose it...!
Hari ini merupakan jadwal kontrol ulang istri di Rumah Sakit Cut Meutia dan juga pengambilan hasil pemeriksaan Minggu yang lalu untuk dikonsultasikan dengan dokter bedah digestive.
Rencananya aku akan menemani istri ke Rumah Sakit Cut Meutia hari ini. Namun panggilan tugas dinas membuatku tidak bisa mendampingi istri ke rumah sakit.
Semalam aku dihubungi oleh seorang anggota TNI dari satuan Brigif 25 SIWAH yang berlokasi di Desa Blang Aman Kecamatan Lhoksukon dan memintaku untuk melakukan survey serta observasi terhadap ternak sapinya yang sakit, dan diduga adalah Penyakit Mulut dan Kuku.
Kabupaten Aceh Utara sebagai tempat aku bertugas merupakan wilayah yang tidak bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), setelah penyakit ini kembali merebak di Indonesia pada tahun 2022 lalu.
Dan sebagai dokter hewan yang bertugas di wilayah Brigif 25 SIWAH, maka aku harus merespon permintaan mereka untuk melihat ternak yang sakit, dan terpaksa aku meminta si Abang (anak laki-lakiku) untuk menemani bundanya ke rumah sakit.
Siap berangkat ke lapangan
Aku menurunkan tiga personil puskeswan untuk melakukan survey serta tindakan yang diperlukan nantinya pada ternak yang diduga mengalami sakit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Memang mereka masih berstatus honor, namun dedikasi mereka dalam memberikan pelayanan bagi peternak cukup baik. Itu pula sebabnya, salah satu petugas tersebut diberikan hadiah sepeda motor seharga 17 juta rupiah, oleh seorang peternak yang juga merupakan anggota polisi dan menjabat sebagai Wakapolres Nagan Raya.
Hadiah tersebut agar si petugas kami bisa selalu bisa memonitoring dan menjaga kesehatan ternak milik si Wakapolres tersebut yang kandangnya berjarak sekitar 500 meter dari kantor kami.
Di Lapangan tembak Brigif 25 Siwah
Di Lokasi Brigif 25 SIWAH, kami melakukan pemeriksaan terhadap ternak sapi yang sakit, dan ternyata bukan mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), tetapi gejalanya lebih mengarah pada penyakit Foot rot.
Penyakit Foot rot merupakan salahsatu differensial diagnosa dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) karena memiliki persamaan/kemiripan gejalanya. Hal ini sering membuat peternak, bahkan petugas terkecoh.
Menyuntik sapi
Kami melakukan penyuntikan pada ternak yang di Kompleks Brigif 25 Siwah ini dan kemudian kami melakukan diskusi dan penyuluhan kepada mereka (anggota TNI pemilik ternak).
Kopi Espresso
Kami pun disuguhi kopi espresso oleh mereka yang membuat suasana diskusi menjadi lebih hangat. Dan tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12 siang.
Kawasan perbukitan dan kebun sawit
Kami pun pulang kembali ke kantor Puskeswan dengan menyusuri jalan berbukit di daerah perkebunan sawit milik warga. Suasananya cukup indah dan menenangkan. Ingin rasanya nanti saat pensiun bisa memiliki tanah seperti itu, dimana aku bisa berkebun dan membangun pondok untuk mengisi masa pensiunku.
Sore harinya aku harus melakukan fingerprint di kantor camat Matangkuli karena tadi pagi aku juga tidak sempat melakukan fingerprint karena mengejar waktu menuju lokasi kegiatan di Brigif 25 Siwah.
Percuma saja kami melakukan berbagai kegiatan sebagai pelaksanaan tugas, bila kehadiran kami tidak terekam di mesin fingerprint. Dan dianggap kita tidak hadir dan tidak bekerja di jam dinas. Padahal kita sudah pontang-panting di tengah hari yang cukup panas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sore harinya istri baru pulang ke rumah, karena mereka singgah terlebih dahulu ke rumah mertua di Landing setelah pulang dari rumah sakit.
Hasil pemeriksaan istri
Dan istri pun membawa pulang hasil pemeriksaan laboratorium maupun hasil USG nya. Secara umum tidak ditemukan abnormalitas pada hati dan ginjalnya. Hanya saja masih terdapat beberapa batu berukuran maksimal 0,3 centimeter di kantung empedunya.
Mudah-mudahan batu empedunya bisa hilang dengan pengobatan dan bila kondisinya bertambah parah, mungkin solusi terakhirnya adalah menjalani operasi (laparoskopi).
Sekian diaryku kali ini, dengan aktivitas harian dalam menjalankan tugas yang membutuhkan pengabdian bahkan terkadang "pengorbanan". Terima kasih telah membacanya. Stay healthy and fun. Ciao..!
Kami Turut Mengundang Anda Untuk Mendukung Pertumbuhan Komunitas STEEM FOR INDONESIA Dengan Mengdelegasi Ke Akun @steem4indonesia👇
0.00 SBD,
2.58 STEEM,
2.58 SP,
0.00 TRX
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Mantab pak...semoga bpk sekeluarga selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin
Aamiin. Makasih Bu...🙏