"Kids of the world" by @olesia and @soulwind | week #26 | 10% support @steem-bru | THE KIDS

Senang sekali bisa ikut berpartisipasi kembali di komunitas steem BRU (BY-RU-UA) yang sangat menarik ini seperti edisi yang lalu. Terima kasih untuk @olesia yang masih konsisten dengan kontes ini. Sebelumnya selamat kepada semua pemenang kontest Minggu yang lalu dan semoga terus bisa berkarya dan bisa menyemarakkan komunitas ini di masa-masa yang akan datang.

Setelah minggu kemarin saya tidak bisa ikut berpartisipasi di kontes ini maka kali ini saya ingin kembali ikut berpartisipasi di kontes yang menarik ini dengan cerita tentang anak-anak yang memang habis-habisnya untuk diceritakan dengan berbagai versi yang sangat berwarna. Anak-anak bisa menikmati semua kondisi bahkan dalam keadaan kritis sekalipun. Kehadiran anak-anak yang selalu menghadirkan kebahagiaan dan keceriaan bagi kita. Saya sangat senang bersama anak-anak baik anak saya sendiri, keponakan dan anak-anak pada umumnya. Tidak jarang saya menegur dan berbicara dengan anak-anak yang baru saya kenal sekalipun dengan membuat joke –joke spontan dan obrolan lucu lainnya agar mereka senang.

Saya sangat senang mengamati perilaku anak-anak yag selalui gembira baik disaat susah maupun senang. Bagi anak-anak ha—hal sederahana sekalipun bisa membuat mereka gembaira. Dunia anak-anak sepertinya selalu berwarna dan selalu di hiasi dengan keceriaan apapun keadaannya. Kali ini saya ingin menceritakan setidaknya ada tiga pengalaman saya minggu yang lalu bersama anak-anak.

Pada hari minggu yang lalu (11 Oktober 2021) saya mengunjungi rumah mak cik saya di Lhokseumawe, Provinsi Aceh-Indonesia yang mengalami akan melaksanakan sebuah pesta perkawinan anak perempuannya. Pengantin ini adalah adik sepupu saya yang terpaut jauh umurnya dengan saya. Ketika saya tinggal di rumah mak cik di tahun 1991, dia belum lahir. Saya tinggal di rumah mak cik tersebut karena saya bersekolah di SMA Negeri 1 Lhokseumawe.

Sekarang adik sepupu saya ini sudah dewasa dan telah menemukan jodohnya yang akan di resmikan hari ini (tanggal 11 Oktober 2021). Pengantin ini juga mempunyai seorang adik laki-laki yang masih masih sekolah di kelas VII dan tinggal di Dayah.

Sebagaimana adat istiadat di Aceh, perkawinan di rayakan dengan melakukan sebuah pesta (Walimah) dengan mengundang tamu yang merupakan teman, kerabat, sanak keluarga dan tetangga untuk memeriahkan acara tersebut. Dan di acara tersebut biasanya di suguhkan tarian selamat datang (Tari Ranup Lampuan) oleh para penari cilik yang merupakan siswa dari sekolah dasar yang di didik menjadi penari lewat latihan-latihan di sekolah sebagai kegiatan ekstra kurikuler. Mereka sering tampil di acara-cara seperti pesta perkawinan atau acara-acara lain bahkan mereka terkadang mendapat uang sebagai upah/honor dari kegiatan tersebut yang membuat mereka semakin senang dan bersemangat.

Ketika pengantin laki-laki (linto Baro) tiba mereka menarikan tarian Ranup Lampuan untuk menyambut Linto baro dan rombongan sebelum masuk ke pelaminan dan mengikuti prosesi adat istiadat lainnya. Tarian Ranup lampuan ini merupakan tarian tradisional Aceh yang sudah di bawakan di acara-acara perkawinan dan acara lainnya di Aceh sejak lama. Anak-anak yang yang menari ini terlihat sangat gembira dan di tonton oleh orang banyak.

Hari rabu tanggal 13 Oktober 2021 saya melaksanakan kegiatan vaksinasi Septicaemia Epizootica di sebuah kelompok peternak di kecamatan Lhoksukon. Vaksinasi ini merupakan kegiatan rutin saya sebagai dokter hewan yang memberikan pelayanan kesehatan hewan kepada masyarakat (petani ternak) dan kebetulan kegiatan kali kami lakukan secara gratis.

Saat melakukan vaksinasi pada sapi-sapi milik kelompok tani tersebut saya melihat ada dua orang anak yang merupakan anak dari salah satu peternak tersebut yang bermain-main dan membantu orangtuanya mengawasi sapi-sapi yang ada di kandang. Mereka terlihat gembira dan sangat suka mengawasi ternak sapi. Biarpun mereka bermain di hutan (kandang sapi), mereka sangat bahagia dan terlihat sangat akrab dengan sapi-sapi peliharaan ayahnya. Biarpun kondisi ekonomi keluarga mereka sangat sederhana mereka tetap bisa menikmati hari-hari mereka dengan bahagia.

Pada hari kamis tanggal 14 Oktober 2021 saya kembali melakukan kegiatan vaksinasi Septicaemia Epizootica di desa dan kecamatan yang lain. Seperti biasa saya melakukannya dengan tim dan ditengah-tengah pelaksanaan kegiatan datanglah beberapa anak sekolah yang baru saja pulang dari sekolahnya dan menonton kegiatan kami menyuntik dan memvaksin sapi-sapi milik masyarakat setempat. Mereka sangat senang melihat aktivitas kami.

Begitulah dunia anak-anak seperti yang saya sampaikan diatas, mereka bisa bergembira bahkan di saat-saat kritis sekalipun. Bagi saya sendiri kehadiran anak-anak di sekeliling saya bisa membuat saya bahagia dan bisa sedikit melupakan beban dan kondisi yang saya alami setiap hari. Rasa capek saat beraktivitas seakan hilang dan mereka memberikan inspirasi bagi saya termasuk dalam menulis di steemit terutama di kontes ini.

Demikian postingan saya kali ini semoga semua anak-anak di dunia ini bisa terus bergembira dan menghadirkan kebahagiaan bagi kita semua. Terimakasih sudah mampir di blog saya.

Saya mengundang @akbar2468 @ibnusakdan dan @muhammadbakrie untuk berpartisipasi pada kontes ini.