SEC-S10W5: My story of losing a precious thing

Assalamu’alaikum……

_{Sampul Edit by Canva}

Selamat pagi sahabat steemians.Apakabar hari ini? Semoga dalam keadaan sehat sehingga dapat menjalakan aktivitas dengan lancar.

Pada kesempatan kali ini yang ingin mengikuti SEC S10w5 yang diselenggarakan oleh komunitas Steem For Bangladesh. Kali ini kita diberikan tema yang sangat menantang dan menarik untuk dibahas yaitu mengenai My Story Of Losing A Precious Thing.

Namun sebelum saya membahas lebih lanjut, terlebih dahulu saya ingin mengundang beberapa rekan steemians @fantvwiki @sailawana @asiahaiss @teukuipul87 @dirapa @digi-me @lil.albab dan @zainalbakri untuk dapat berpartisipasi pada Steemit Engagement Chalengge. Berikut link saya tidak sabar menunggu posting rekan-rekan semuanya.

Setiap kita tentunya memiliki satu atau lebih benda berharga dalam hidup. Dibalik Benda tersebut tentunya menyimpan banyak hal baik itu kenangan dengan orang tersayang, usaha kita untuk mendapatkannya atau hal yang paling diimpikan untuk dapat memilikinya. Semua itu akan saya bagikan dengan sahabat steemians dalam tulisan ini.

---

Pernahkah Anda kehilangan sesuatu yang sangat penting bagi Anda? (Jika Anda memiliki foto barang tersebut, silakan bagikan dengan kami)

Saya harap hanya saya saja yang merasakan kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup. Semoga kawan-kawan tidak akan merasakan hal yang saya rasakan ini. Dulu sewaktu diawal perkuliahan sekitar semester kedua kuliah tepatnya tahun pertama saya menginjakkan kaki di Kota Banda Aceh. Sebelumnya saya belum pernah jauh dari orang tua apalagi merantau seperti ini.

Ingatan saya masih jelas, kejadian itu terjadi sore hari sepulang saya dari kampus tepat sekitar pukul 17.20 WIB saya tiba di rumah kos. Waktu itu kami memutuskan mengambil satu rumah kontrakan seusai program Ma’had yang beranggotakan tiga orang untuk dua kamar tidur.

Setibanya dirumah saya tentunya langsung masuk ke kamar untuk beristirahat. Namun siapa sangka saya dikejutkan dengan pemandangan yang sangat mengerikan yaitu keadaan kamar yang sangat berantakan. Dimana jendela kamar saya yang tadi tertutup sekarang terbuka lebar, kayu yang entah dari mana asalnya jatuh dilantai, dompet yang saya letakkan diatas lemari jatuh dilantai serta plastik yang berisikan uang koin tergeletak dipinggir bawah lemari.

Jantung saya berdetak tiga kali lebih kencang waktu itu. Saya berjalan sedikit melayang karena saya bisa menebak apa yang sudah terjadi kepada saya waktu itu. Namun saya menguatkan diri untuk mengecek kembali bahwa yang terbesit dibenak saya tidaklah benar. Namun apadaya Allah bertindak lain.

_Pixabay

Hal yang tidak saya sangka-sangka terjadi. Ya, uang hasil tabungan saya selama dua tahun hilang di renggut oleh pencuri. Padahal uang ini nantinya akan saya gunakan untuk membeli emas dan untuk memenuhi kebutuhan saya di Banda Aceh. Hilangnya uang rasanya seperti hilang emas bagi saya. Bagaimana tidak uang yang saya dapatkan dari jerih payah saya kumpulkan sedikit demi sedikit hingga terkumpul banyak hilang begitu saya diambil oleh orang yang tidak dikenal.

---

Emosi apa yang Anda alami saat kehilangan barang tersebut?

Pada saat itu saya merasa seakan-akan saya tidak berjalan di atas lantai melainkan berlawan di atas air. Begitu kacau pikiran saya, saya selalu menanyakan “kenapa ini terjadi pada saya? Apa kesalahan saya?”. Saya terduduk lemas disamping tempat tidur sembari mengecek berulang kali dompet saya dan hasilnya masih sama kosong tidak ada sehelai kertas pun.

_Pixabay

Terkadang dalam batin saya juga menyalahkan diri saya, “kenapa kamu begitu teledor?”. Perasaan saya campur aduk bahkan sangkin tidak terbendung sedihnya saya air mata tak bisa mengalir lagi. Saya terduduk diam dan termenung.

Namun perkataan teman saya menyadarkan saya, ia menyampaikan “Semua yang terjadi atas kehendak Allah bersyukurlah dan terimalah ujian ini maka Allah akan menambahkan rezeki kepadamu”. Hati saya berdetak seperti ada yang mengetuknya. Saya pun akhirnya menangis dan memohon ampun kepada-Nya. Pada Akhirnya saya ikhlas dan terima dengan niat hati menyedekahkan uang tersebut kepada yang mengambilnya. Seperti sedekah tidak langsung, hehe.

---

Apakah Anda melakukan sesuatu untuk menemukannya? Apa hasilnya?

_Pixabay

Pada saat kejadian tentunya banyak hal yang saya lakukan dengan harapan agar dapat menemukannya kembali. Saya berulang kali memeriksa didalam kamar, mengecek dompet berulang kali, memeriksa didalam lemari, memeriksa semua tas dengan harapan saya meletakkan disitu, memeriksa dibawah kolom tempat tidur setelah memastikan tidak ada didalam kamar.Saya beralih keruang tengah, dapur lalu diluar rumah.

Bukan hanya sampai disitu saja, bahkan saya juga menanyakan kepada tetangga yang kebetulan anggota polisi mengenai kondisi rumah saat kami tinggalkan, apakah ada orang yang ke rugikan yang mendekati jendela kamar saya. Posisi jendela kamar saya menghadap ke arah rumah mereka. Namu harapan saya pupus setelah mendengarkan jawaban dari mereka, bahwa mereka tak tau pasti hal tersebut karena mereka. Usaha yang cukup saya lakukan namun memang uang tersebut sudah bukan miliki saya lagi.

---

Langkah apa yang Anda ikuti untuk menghindari kehilangan barang berharga seperti itu di masa depan?

Setelah kejadian ini, saya berjanji pada diri sendiri untuk lebih berhati-hati dalam menaruh barang berharga dan menjaga hal yang paling penting dalam hidup saya. Ketika ingin keluar rumah saya juga harus memastikan bahwa semua pintu dan jendela sudah terkunci rapat untuk menghindari orang lain masuk ke rumah. Semoga kejadian yang menimpa saya ini tidak terjadi kepada kawan-kawan semua.

---

Inilah cerita saya masih sedih ketika mengingat masa itu. Namun saya harus berlapang dada. Sekian dari saya semoga kawan-kawan menyukainya. Terimakasih sudah berkunjung pada postingan ini dan Mohon maaf bisa terdapat kemahalan dalam penulisan saya.

Wassalam,

@meriseptriyanti

About me