SEC-S19W1/This is my style

Aku mencoba mencerna maksud dari tema kontes kali ini yang diselenggarakan oleh Steem for Ladies tentang My Style. Dan berdasarkan deskripsi kontes, aku ingin mengangkat satu sisi dari perspektif ku terhadap perempuan.

Sebagai muslim, tentu segala gerak-gerik dan tingkah laku dan semua aktivitas ku selalu dipandu oleh tuntunan agama yang telah mengatur setiap sendi kehidupan secara kaffah, meskipun aku masih memiliki banyak kekurangan dalam menjalankan perintah agama.

Tidak ada satupun yang tidak diatur oleh agama, baik yang menyangkut tentang ibadah, muammalah dan semua aspek dalam kehidupan manusia, dari mulai tidur, bangun, dan sampai tidur kembali.

Lalu, apa pandangan Islam dan kami (muslim) terhadap perempuan?

Menurutku, disinilah terjadi sebuah cara pandang yang keliru dari para aktivis yang menamakan dirinya sebagai pejuang feminisme terhadap perspektif kami (muslim) dan agama Islam terhadap perempuan.

Kami memandang bahwa perempuan adalah makhluk yang sangat mulia yang harus dijaga kesuciannya. Tidak boleh ada orang yang menodai seorang makhluk yang namanya PEREMPUAN.

Dalam Alquran sendiri, Allah SWT telah menyampaikan panduannya dalam sebuah surat khusus yaitu surat An Nisa (perempuan) yang membahas semua aspek yang berhubungan dengan perempuan (hukum-hukum pernikahan, warisan, hak dan kewajiban dalam keluarga, perlindungan terhadap hak-hak perempuan, dan lain-lain) secara detail.

Hadist Rasulullah SAW
عن معاوية بن جاهمة السلمي، أن جاهمة رضي الله عنه جاء إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله أردت أن أغزو وقد جئت أستشيرك . فقال : هل لك من أم؟ قال نعم. قال : فالزمها فإن الجنة تحت رجليها
Artinya: Dari Mu'awiyah bin Jahimah As-Sulami, ia datang menemui Rasulullah SAW. la berkata, "Wahai Rasulullah, saya ingin ikut berperang dan saya sekarang memohon nasihat kepadamu?" Rasulullah SAW lalu bersabda, "Kamu masih punya ibu?" Mu'awiyah menjawab, "Ya, masih. Rasulullah SAW bersabda, "Berbaktilah kepada ibumu (lebih dahulu) karena sungguh ada surga di bawah kedua kakinya!"

Hadist diatas adalah bukti nyata bahwa Islam sangat menghormati perempuan, dan Islam menempatkan perempuan ditempat yang paling mulia.

Pada hadist yang lain ketika ada yang bertanya kepada Rasulullah : Ya Rasul, kepada siapa aku harus berbakti untuk pertama kali, maka Rasulullah menjawab; Ibumu. Kemudian orang tersebut bertanya, kepada siapa lagi ya rasul? Rasul menjawab : Ibumu. Dan kepada siapa lagi ya Rasul? Rasulullah pun menjawab; Ibumu. Dan setelah orang tersebut bertanya untuk keempat kalinya, baru Rasulullah menjawab ; Ayahmu.

Artinya Islam memandang perempuan sebagai makhluk yang mulia dan harus dijaga kesuciannya.

Lalu bila para aktivis yang mengkampanyekan kesetaraan gender mempertanyakan cara pandang muslim terhadap isu perempuan, dengan segala hormat kami menjawab ; Kami sebagai muslim telah menempatkan perempuan sebagai makhluk yang mulia dan suci.

Dalam perspektif kami muslim, aurat perempuan hanya milik perempuan itu sendiri dan juga mahram (suaminya). Itulah mengapa perempuan diatur cara berpakaiannya.

Bukan untuk mengekang atau membatasi kebebasannya, tetapi mengaturnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Perempuan adalah mahluk mulia, bukan komoditas yang bisa dinikmati oleh semua orang tanpa haknya. Jadi sekali lagi harus saya katakan bahwa disinilah perbedaan cara pandang kami sebagai musim terhadap perempuan dengan cara pandang aktivis kesetaraan gender.

Seorang muslim akan sempurna keimanan dan agamanya bila yang bersangkutan bisa memuliakan perempuan.

Lalu bila ada yang mempertanyakan; ada pelecehan terhadap perempuan dalam masyarakat Islam. Dengan segala hormat saya harus menjawab bahwa kejadian tersebut juga terjadi dalam masyarakat atau tokoh agama lainnya.

Pelecehan juga terjadi di gereja-gereja dan biara oleh para oknum. Jadi bukanlah agama atau cara pandang agama yang salah. Yang salah adalah para oknumnya.

Karena saya adalah muslim, maka saya juga menempatkan perempuan sebagai makhluk mulia dan suci. Saya akan berusaha melindungi mereka dengan segala kemampuan saya.

Ibu saya adalah prioritas utama bagi saya. Saya tidak akan tinggal diam bila ada yang menyakiti ibu saya. Begitu pula dengan istri dan anak perempuan saya.

Ketika saya sudah memilih seorang perempuan menjadi istri dan pendamping hidup saya, maka akan menjaganya, memberikan kebutuhannya serta memberikan kebahagian baginya.

Saya bukanlah penganut poligami, meskipun dalam Islam, menikahi lebih dari satu orang perempuan (maksimal 4 orang dalam satu waktu) dibolehkan dengan beberapa ketentuan.

Jadi bukan hanya boleh menikah, tetapi ada aturan serta kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pelaku poligami bila ingin mempraktekkannya.

Dan saya belum sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditetapkan untuk melakukan poligami. Tidak hanya terkait materi, namun semua aspek dalam kehidupan berumah tangga dan juga beragama.

Saya bukanlah orang munafik dan tidak suka terhadap kecantikan diluar sana. Saya harus jujur mengatakan bahwa suka dengan perempuan yang cantik. Tetapi ketika saya telah memilih seorang perempuan, maka hanya dialah prioritas saya.

Saya melakukan segalanya untuk membahagiakan istri dan anak-anak saya. Dan mereka adalah sumber kebahagiaan saya, sehingga keringat serta rasa capek yang saya alami akan terbayar tunai ketika melihat senyum dan tawa mereka.

Itulah gaes, partisipasi ku kali ini pada kontes minggu pertama SEC Season 19.
"Stay Healthy and Fun, Ciao....!

Regards

@alee75

ABOUT ME