Puisi : Tentang Kamu
Tentang kamu yang pernah menjadi harapanku.
Tentang kamu yang pernah membuatku berhenti merasa sendiri di muka bumi ini.
Apapun yang menjadi ciri khas dirimu, telah terpatri lekat dalam benakku.
Tawamu, senyumanmu, dan gaya cara berbicaramu, seakan menjadi candu untuk hidupku.
Aku benci dengan waktu.
Waktu memaksaku untuk terus berjalan tanpa henti walau sebenarnya aku lelah ingin berhenti.
Karena waktu, aku harus menjalani masa-masa pahit terlebih waktu pun yang telah mengajakmu pergi meninggalkanku.
Kamu pergi dengan berjuta alasan, namun hanya satu kata yang paling aku yakinkan, kamu hanyalah bosan.
Usahamu yang begitu keras untuk mendekatiku dulu, namun kini kamu pergi dengan usaha yang membat diriku harus lebih usaha dari dirimu, usaha untuk melupakan segalanya, rasa nyamanku padamu, rasa sayangku padamu, juga rasa cintaku yang besar kepadamu.
Kini tangisku hanyalah sia-sia, entah apa yang aku tangisi, dan seharusnya aku marah padamu, harusnya aku membencimu, namun semakin aku mencoba untuk membencimu atau marahpadamu semakin membuat hati ini sakit, semakin membuat hati ini hancur sehancur-hancurnya.
Aku ingat sesuatu, dikala kita menyaksikan senja yang terbenam di pantai Barat. Aku bersandar di pundak kirimu, lalu aku memejamkan mataku perlahan, merasakan hangatnya senja, dan hangatnya beraberada dalam pelukmu.
Tapi bodohnya aku, itu semua hanya angan belaka ku, nyatanya sebuah pelukanmu untukku adalah pelik yang harus aku telan dengan perlahan-lahan.
Terimakasih
@nabilaku