The Diary Game [22 Oktober 2022]: Hunting Photos to Sell on Shutterstock

Hari ini aku ingin berbagi cerita singkat perihal keseharianku yang sedang gencar berburu foto. Hal itu aku lakukan agar mendapatkan foto terbaik lalu dapat dijual ke salah satu platform penyedia stock fotografi seperti Shutterstock dan lainnya.

Mungkin beberapa teman di luar sana sudah lebih dulu terjun ke platform serupa. Namun aku hanya ingin berbagi cerita berdasarkan pengalamanku sendiri yang baru dua hari bergabung. Mulanya aku mendaftarkan diri untuk menjadi kontributor paltform agar dapat mengunggah foto yang akan dijual.

Oh ya, aku hanya menggunakan kamera smartphone seadanya untuk mengambil semua foto. Spesifikasi kameranya memang tidak terlalu bagus, tapi aku ingin menghasilkan foto yang bagus dan layak jual.

Setelah memiliki akun, aku langsung menuju halaman belakang rumah untuk mengambil beberapa foto. Kebetulan saat itu baru saja selesai hujan sehingga dedaunan tampak lebih segar dengan sisa air hujan di permukaannya. Aku memotret daun tanaman Gadung Ungu menggunakan pengaturan kamera makro dan kamera normal beberapa kali guna memastikan foto tampak jelas, tidak buram.

Aku juga beralih ke halaman depan di mana kutemukan tanaman Bunga Tapak Dara berwarna ungu muda. Sepertinya potret bunga dengan nama ilmiah Catharanthus roseus ini lebih menarik karena warnanya yang cerah.

Kemudian aku beralih ke bunga yang sama dengan warna berbeda, putih. Tampilan Bunga Tapak Dara berwarna putih terkesan estetik menurutku. Seperti biasa, aku mengambil gambar kedua bunga tersebut beberapa kali untuk mendapatkan hasil terbaik.

Beralih dari tanaman bunga ke tanaman Pandan Wangi. Aku menggunakan pengaturan kamera makro untuk mendapatkan serat daun tanaman tersebut, tapi rasanya ada yang kurang. Lantas aku mengambilnya kembali dengan pengaturan kamera normal namun dengan jarak sedikit lebih dekat.

Perburuan telah selesai untuk hari itu. Aku langsung mengunggah beberapa hasil foto yang aku anggap bagus dan jelas. Harapanku tim kurasi platform tersebut menerima seluruh foto unggahan. Namun harapanku tidak sesuai, mereka hanya menerima satu dari tujuh foto unggahan. Aku tidak kecewa, karena ini merupakan permulaan.

Untuk kedepannya, aku akan mempelajari lebih dalam lagi bagaimana cara platform tersebut bekerja dan foto seperti apa yang diinginkan tim kurasinya. Itulah ceritaku yang berburu foto setelah hujan.

Terima kasih bagi teman-teman yang sudah singgah membaca tulisanku. Semoga ada hal positif yang dapat diambil.