Steemit Engagement Challenge S9-W1: Dream Couple
Steemit Engagement Challenge S9-W1: Dream Couple
Hai Steemians…!!!
Pada kesempatan yang berbahagia izinkan saya mengikuti kontes Steemit Engagement Challenge S9-W1 | Dream Couple. Tidak lupa, saya mengajak seluruh teman steemians agar bisa mengikuti kontes ini.
Punya pasangan hidup yang ideal atau menikah adalah impian semua insan (dream partner), tidak terkecuali saya. Saya juga sangat menginginkan agar bisa mendapatkan pasangan hidup yang serasi seperti impian semua orang diluar sana. Memiliki pasangan hidup idaman tentu sangat membahagiakan dalam hidup ini. Ada beberapa hal yang terjalin pada pada pasangan ideal selain romantis, yaitu : saling mengerti sesama pasangannya, sama-sama setia, saling hormat-menghormati, saling percaya dan saling membantu dengan pasangannya.
Pasangan hidup saya saat ini merupakan pasangan yang sangat ideal sekali bagi saya karena memenuhi semua ketentuan diatas. Saling memahami antara kami berdua walau dalam segi apapun, saling membantu dalam kegiatan rumah tangga, tidak saling curiga, saling menjaga perasaan agar tidak ada yang tersakiti baik dar segi perkataan maupun perbuatan dan masih banyak lagi hal-hal lain yang perlu kami jaga supaya hubungan ini tetap terbina selama-lamanya.
Perjuangan hidup saya untuk mendapatkan pasangan dalam hidup ini adalah bukan sesuatu hal yang mudah. Selain membutuhkan waktu yang panjang untuk kami saling mengenal, saya juga harus bisa menyesuaikan diri dengan pasangan hidup saya karena dia berasal dari keluarga yang sangat religius. Dan ini bukan merupakan satu hambatan bagi saya untuk mendapatkannya. Dalam membina sebuah hubungan yang harmonis pasti terlepas dari kebahagiaan dan kesedihan. Sangat banyak warna-warna kehidupan yang harus kita lalui. Setelah semua iti bisa kami hadapi barulah saya lanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu melamarnya kemudian mengurus segala persyaratan administrasi untuk pernikahan, menyepakati kapan dan dimana akan dinikahkan sampai kepada menikah itu sendiri pertanda saya dan pasangan sudah sah sebagai pasangan hidup yang resmi baik secara hukum negara lebih-lebih hukum agama.
Pixabay
Saya dan pasangan menikah pada tahun 2006 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh, Indonesia.
Kendala yang pernah saya hadapi ketika ingin menikah adalah berhubung pada saat itu dtempat kami masih terjadi pertikaian antara pemerintah dan pemberontak. Kediaman calon pasangan hidup saya merupakan daerah basis pemberontak yang sangat ditakuti. Mereka tidak segan-segan untuk menculik bahkan membunuh orang-orang tidak mereka kenali. Dalam hal ini antara keluarga saya dan keluarga pasangan hidup saya melakukan mediasi dengan pihak yang bertikai tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan meminta supaya pernikahan ini bisa terwujud sebagaimana mestinya. Setelah proses mediasi yang intens akhir saya bisa menikah dengan pasangan hidup saya.
Sebagai seorang muslim yang taat tentu saya mempunyai kriteri terrsendiri dalam memilih pasangan hidup yang ideal seperi baik budi pekertinya, cantik,kaya, dari keturunan baik-baik dan taat dalam menjalankan ajaran agama. Selain itu hal-hal yang perlu deperhatikan adalah punya komitmen, memiliki kematangan emosional, saling menghormati dan memiliki nilai-nilai empati yang tinggi.
Yang lebih penting dalam memilih pasangan hidup adalah tidak hanya bertumpu soal kesamaan selera, penampilan fisik, dan punya finansial yang mapan saja.
Keindahan dan kenyamanan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan pasangan hidup adalah modal yang sangat utama dalam prinsip hidup saya, karena hanya inilah yang akan merajut sebuah kebahagiaan dalam membina rumah tangga, segala sesuatu harus dibicarakan terbuka dengan pasangan hidup agar tidak menimbulkan kesenjangan diantara keduanya untuk menghindari perselisihan sekecil mungkin supaya terhindar dari perpisahan.
Pada sebuah hubungan pernikahan, kita harus berjuang bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena kebahagiaan dan kedamaian tidak akan terwujud tanpa kebersamaan. Kesenangan secara finansial bukan suatu jaminan untuk mencapai kebahagiaan. Hindari perselisihan dan utamakan kedamaian maka disitulah letak sebuah kebahagiaan.
Menurut saya pernikahan usia dini harus dihindari karena belum memenuhi standar umur. Bila iiu dipaksan maka akan ada dampak psikologis yang akan terjadi dan itu sangat tidak baik. Begitu pula dengan pernikahan yang lebih tua juga terdapat kekurangan- kekurangan yang harus dihindari.
Hanya demikian yang dapat saya paparkan pada kontes ini. Saya mengajak teman-teman steemians untuk dapat mengikuti kontes ini ; @miswarofficiall @afrizalbinalka @heriadi @teukuipul87 @harferri @fantvwiki @radjasalman @irawandedy
Salam Spesial,
@yuswadinisam
Terima kasih atas undangan di tema ini, semoga saya dapat berpartisipasi dalam kontes tersebut.
Dari beberapa poin yang Anda sampaikan menarik, menarik perhatian saya untuk segera membina rumah tangga yang namun semua membutuhkan waktu dan proses yang tidak instan tampa berusaha dan tujuan utama dari sebuah hubungan.
Dari sini Anda sudah memberikan banyak inspirasi untuk saya jadikan sebagai motivasi kedepannya dan sukses untuk Anda dalam tema ini....
Ada banyak makna yang hadir setelah mendapatkan pasangan hidup dan itu tidak akan anda dapatkan jika belum mempunyai pasangan hidup. Jangan sampai ada rasa penyesalan di kemudian hari setelah mendapatkan pasangan hidup, jika tahu mempunyai pasangan adalah sesuatu yang sangat nikmat dan nikmat kenapa baru sekarang mencari pasangan hidup? Hehehe 🙏🙏
sepertinya kontes yg sangat menarik untuk di ikuti...semoga beutrok 01 atau 02 bang...hhh
Mudah-mudahan bisa menyempatkan diri untuk mengikuti kontes yang sangat menarik ini!! Nyan keuh nyan hantom trouh 01/02 nyan bak long 😂😂
bereh bang....na sang lag0 02 uronyan lon kalon...
Hehehe baru sigo dijak saweu long, nyou aleh pajan lom
Cerita yang bagus bang @yuswadinisam Perjuangan hidup untuk mendapatkan pasangan dalam hidup ini adalah bukan sesuatu hal yang mudah.
Betul sekali dek @moliza harus melalui perjuangan keras serta memakan waktu yang panjang