Betterlife, The Diary Game Sabtu 1 Januari 2022: Jalanan Lhokseumawe Kebanjiran
50% payout postingan ini diberikan untuk donasi melalui akun @adollaraday dan @worldsmile
Hai Steemian
Hujan yang awet sejak semalam menjadikan saya bersama Al-Qarni hanya berolahraga di sekitar rumah saja saat hujan reda. Kami tidak berani untuk berjalan jauh, apalagi berkeliling kampung seperti biasanya.
Jam baru saja tiba pukul 8:00 AM saat saya tiba di kampus. Belum ada tanda-tanda akan ada pembelajaran di kampus, padahal sudah masuk jam belajar pertama. Namun securitypun yang biasa nongkrong di lobi tidak tampak batang hidungnya.
Sebenarnya kami sangat malas melakukan perkuliahan secara tatap muka. Namun Dosen pengampu mata kuliah hingga kemarin masih saja tetap kekeh untuk mengajak pertemuan pembelajaran secara tatap muka. Padahal kalender di seluruh dunia hari ini tanggal merah.
Setelah mengabarkan dosen bahwa kampus belum buka, saya malah mendapat balasan yang mengagetkan. Beliau minta pembelajaran dilakukan secara online saja karena rumahnya kebanjiran, dan beliau sedang sibuk mengangkat barang. Kawan-kawan sudah terlanjur berangkat, kenapa tidak diberitahu lebih awal benak saya dan mungkin juga mereka.
Kampus masih tutup
Kami yang sudah tiba segera merapat ke Legend Kupi sambil sharing beberapa hal. Kami menunggu kabar matakuliah lainnya semoga saja dilangsungkan secara daring saja, jadi kami bisa melakukannya dari rumah, warung, atau kantor.
Menunggu di legend kupi
Setelah mendapat kabar perkuliahan dilangsungkan secara daring, saya segera putar haluan menuju sekolah. Banyak jalanan di Banda Sakti yang tergenang banjir.
Tiba di sekolah ternyata tidak kalah ramainya dengan di warung kopi. Guru-guru pada hadir walaupun hari ini tanggal merah di kalender mereka, apalagi di kalender saya. Mereka hadir bukan untuk demonstrasi apalagi demo memasak. Mereka disibukkan dengan persiapan bagi rapor.
Jalanan banjir
Rapor yang sudah selesai diprint telah menggunung di meja saya menunggu untuk ditandatangani. Saya mulai olahraga tangan dengan mengambil dari tumpukan paling sikit dulu.
Selesai azan Dhuhur berkumandang sudah selesai semua saya tandatangani. Saya berencana akan pulang untuk mengikuti perkuliahan secara daring dari rumah. Ternyata masih banyak rapor yang masih dalam proses cetak.
Setelah berkomunikasi dengan istri di rumah untuk memastikan kondisi Al-Qarni, saya memutuskan untuk menunggu hingga Ashar. Setelah menyelesaikan beberapa tumpukan lagi, akhirnya saya tidak sanggup lagi menunggu karena Al-Qarni yang sejak tadi tidak bobok siang mulai rewel.
Saya meminta semua yang sudah selesai diprint agar disusun di meja saya. Besok akan saya lanjutkan tandatangani hingga selesai agar hari Senin nanti dapat dibagikan semua.
Tiba di rumah saya masih sempat mengantarkan makan malam si Abang di Dayah Syamsyuddhuha Cot Murong. Saya juga sempat nongkrong sejenak di depan rumah wawak bersama Al-Qarni.
Malam harinya kami sudah terlelap lebih awal karena sangat lelah hari ini.
https://twitter.com/BagiChipUntung/status/1477670538172502017?t=4Gqu_A4gdCz2AoMOzxxz1A&s=19
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.