Steemit Engagement Challenge S9-W1: Dream Couple

~ Hello Steemians 🙋‍♂️~

Berjumpa kembali dengan saya dihalaman komunitas Steem For Betterlife dalam kompetisi terbaik untuk musim 9 diminggu pertama.
Saya juga melihat sebuah ketertarikan dari topik yang diselenggarakan (Pasangan Impian) untuk minggu 1 ini sehingga merasa bersemangat untuk melakukan publikasi ini.

Namun, sebelum menulis lebih lanjut - saya juga ingin mengajak beberapa teman: @aril.hatake @izzatulmaula @f2i5 @ridwant @jannatmou @shiftitamanna @waterjoe agar bisa bergabung ditopik menarik ini.

Please Click Here To Contest 👈

---

Manusia diciptakan diatas permukaan bumi ini memang secara berpasangan yang berawal dari penciptaan Nabi Adam dan Siti Hawa terus menuju keradaban manusia seterusnya hingga sekarang.
Dan senormal-normalnya kehidupan manusia adalah dengan memiliki atau menemukan kehidupannya bersama pasangan yang telah ditentukan dalam hidupnya.

Oleh sebab demikian, tentu saja setiap manusia menginginkan pasangan hidupnya adalah bersama seseorang yang merupakan pasangan impian dalam hidupnya. Maka kiranya itulah harapan setiap manusia upaya meraih kebahagiaannya dalam menempuh jalannya kehidupan.

Lalu, disini saya akan menjawab atau mengupas tentang pertanyaan atau pernyataan yang berkesuaian dengan poin-poin dalam kontes.

Apakah pasangan saya saat ini adalah pilihan dan pasangan ideal saya?

Jawabannya adalah: Ya, Saya sedang menjalani kehidupan berumah tangga dengan seorang wanita yang dianya adalah pasangan impian saya, dan tidak berdasarkan sebuah keterpaksaan diantara kami.

Perjuangan ini bisa dikatakan lumayan lama, karna kami mulai saling kenal diawal tahun 2010 dan hampir pertengahan tahun tersebut kami telah menjalani hubungan asmara yang lebih dekat.

Foto kenangan tahun 2018 saat kami hendak memasuki masa pertunangan.
Dan kami hanya memiliki perselisihan usia 4 tahun, artinya saya lebih tua 4 tahun dari wanita impian saya.

Jadi saya melalui hubungan ini asmara sepanjang 9 tahun lamanya, dipertengahan tahun 2019 saya dan dirinya telah menempuh hubungan berkeluarga dan sampai saat ini kami telah dikaruniai seorang anak.

Lika-liku sejauh ini tentu saja memiliki keadaan yang harmonis dan juga tidak terlepas dari berbagai ketegangan yang disebabkan oleh berbagai penyebab, namun saya bersikap bahwa saya akan melewati semua persoalan atau problem dengan pikiran yang dingin serta didasarkan dengan kesabaran.

Saling memahami adalah jalan menuju keharmonisan untuk sebuah hubungan dan sebab itu juga akan bertahannya hubungan.

Kendala apa yang saya hadapi ketika ingin menikah?

Kendala yang saya hadapi ketika ingin menikah adalah sulit serta rumitnya kehidupan hingga seakan saya kesulitan mencari pekerjaan yang pada intinya saya sedang mengumpulkan uang untuk sejumlah mahar yang akan diserahkan kepihak keluarga si wanita.

Dan selain permasalahan tersebut - dari pihak wanita bahwa datangnya sesosok lelaki lain dipihak wanita dan lelaki tersebut akan terlihat lebih sempurna daripada saya.

Kemudian dari pihak saya juga munculnya sosok wanita lain yang kiranya lebih cantik dari dia.

Kedua problem ini sungguh mengherankan, namun akal sehat saya berkata lain, saya hanya akan mengejar wanita impian saya yang sebenarnya dan saya juga menunggu keputusan pihak wanita dengan penuh ketenangan, karna jika itu jodoh saya - maka dia akan tetap untuk saya.

Apa kriteria pasangan ideal saya?

Saya hanya memilih dibeberapa sifat yang sederhana saja agar menyesuaikan dengan kriteria saya sendiri.
Dan hal itu tentu saja saya memilih wanita yang mampu menerima saya seadanya dengan keadaan saya, dia wanita penyabar, tidak bersikap egois, penyayang, dan juga dia wanita yang berjiwa keras - artinya tidak mudah berputus asa.

Itulah kriteria yang menurut saya perlu diperhatikan kepada wanita yang hendak dijadikan pasangan hidup untuk kehidupan selamanya.

Apakah saya mengutamakan keindahan atau kenyamanan dalam berkomunikasi?

Source Pixabay

Tentu saja saya akan mengutamakan kenyamanan saat berkomunikasi dengan wanita impian saya. Hal tersebut karna menurut saya bahwa keindahan akan tiba dengan kesendiriannya jika kenyamanan sudah ada.

Jadi kenyamanan akan mengundangkan rasa keindahan saat berkomunikasi, dan keindahan akan sirna jika tidak didasari oleh kenyamanan.

Apa ukuran kebahagiaan saya saat menikah?

Saya akan merasakan kebahagiaan saat kami telah dikaruniai seorang anak, artinya kami telah melihat keindahan serta kebahagiaan kami disini.

Namun, tolak ukur kebahagiaan yang hakikatnya dalam kehidupan atau dalam menjalankan sebuah rumah tangga adalah ketika hati kita mulai saling memahami, saling menerima keadaan, dan saling mempadai atau dengan kata lain bersyukur dengan kehendak yang ada - maka dari dasar itulah saya akan merasakan kebahagiaan dalam kehidupan ini, dan itulah sebenarnya yang menjadikan tolak ukur kebahagiaan saya setelah menjalani pernikahan ini.

Cobalah kita bisa bersyukur serta mengajarkan wanita kita untuk bisa bersyukur - maka pastikan itu akan menjadikan kunci utama sebagai tolak ukur kebahagiaan dalam sebuah keluarga.

Pendapat saya tentang pernikahan dini atau pernikahan yang lebih tua

Source Pixabay

Tentang perjodohan:
Sebelumnya kita tidak akan pernah tau dengan usia kapan kita akan mendapatkan jodoh, dan siapa wanita yang akan menjadikan jodoh atau pasangan hidup kita. Sebab jodoh juga merupakan suatu rahasia tuhan untuk setiap individu manusia.

Namun tentang pernikahan dini saya juga berpendapat bahwa: Hal itu kurang baik dan setidaknya mengurangi standart maksimal kebahagiaan dalam sebuah pernikahan.

Mempertahankan kehidupan saat muda tanpa menginginkan pernikahan itu adalah suatu yang tidak bagus dalam pandangan Islam, dan sebab itu juga akan menimbulkan kejanggalan bahkan seseorang akan lebih cenderung berdosa.

Dalam hal tersebut saya tidak berpendapat bahwa pernikahan dini itu tidak bagus, tetapi sebaiknya jangan menunda-nunda pernikahan hingga usia menjadi tua.

Sebaiknya jika seseorang sudah mampu berkeluarga - maka carilah sosok wanita yang menjadikan impian dalam pandangan positif anda dan segeralah untuk menikahinya agar kehidupan lebih terarah serta mengurangi dosa.

Dan saya berpendapat bahwa saya sungguh tidak menyukai pernikahan dini, kecuali seseorang akan melakukan pernikahannya yang kesekian kalinya dengan wanita lain yang disebabkan oleh alasan-alasan positif tertentu.

*****

Author ✍🏻

@elrazi
Aceh - Indonesia