Biarpun sudah jam 06, aku tetap solat subuh pagi ini. Lebih baik telat dari pada tidak sama sekali. Dan usai sholat aku mengintip suasana di luar rumah yang tampaknya mulai tergenang air di halaman rumah ibuku.

Hujan yang turun dalam beberapa hari ini akhirnya menyebabkan banjir kembali hadir di kampung kami yang aku sangka sudah tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Namun perkiraanku salah. Sebuah anomaly yang tidak pernah aku perkirakan di bulan mei.

Aku ke rumah ibuku yang ada disebelah untuk melihat kondisinya dan juga memastikan persiapan Kuah Plik untuk acara ke pantai hari ini.

Sejak kemarin kami sepakat untuk pergi ke pantai hari ini karena mulai senin anak-anak harus masuk sekolah dan tiga orang ponakan akan kembali ke Pondok/dayah. Jadi kami sepakat membawa mereka ke pantai.

Rencana awal untuk bakar ikan di pantai Bantayan tidak bisa kami lakukan karena kakak yang tinggal di Lhokseumawe tidak mungkin menjangkau kesana yang di sebabkan harus mempersiapkan menu untuk pengungsi Rohingya. Dan akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke pantai yang dekat dengan domisili kakak yaitu Pantai Ujong Blang.

Menu utama pun di ganti menjadi Kuah Plik buatan Ibuku yang akan kami bawa untuk kami makan nantinya di pantai.

Jam 09 pagi aku mulai keluar rumah dan pergi duluan karena takut banjir semakin tinggi yang akan menyulitkan nanti untuk keluar rumah.

Air sudah mulai menggenangi jalan di depan rumahku saat kami berangkat dan mudah-mudahan tidak tinggi seperti beberapa bulan lalu. Sep jra teuh ka, banjir siat-at.

Tiba duluan di Lhokseumawe, aku langsung mencari lokasi dan memutuskan memilih lokasi ke arah Lhoskala karena pantainya cukup luas sehingga anak-anak bisa mandi dengan puas nantinya.

Begitu turun dari mobil anak-anak serta ponakan langsung berhamburan menuju pantai. Mereka sangat senang meski hanya berlibur di dalam kota.

Setelah mereka mandi kami pun makan siang bersama dengan menu yang kami bawa tadi. Kakak yang rencananya akan bergabung tidak bisa meninggalkan pekerjaannya diwarung, begitu juga dengan adikku yang tinggal di buket rata yang sedang kurang sehat.

Biarpun tidak lengkap, kami menikmati liburan sederhana di pantai hari ini dan setelah makan siang anak-anak kembali “nyemplung” ke dalam air laut.

Jam 03 siang kami mengakhiri liburan di Pantai Ujong Blang karena ada agenda selanjutnya yaitu berlebaran dan berkunjung rumah Mak Cik di Kampung Jawa tempat dimana aku pernah tinggal bersamanya selama tiga tahun saat aku sekolah di SMA.

Kami disambut oleh Makcik dengan sajian lebaran dan angpau untuk anak-anak yang merupakan cucunya dan sekitar jam 04 sore kamipun pamit dan aku langsung pulang ke rumah, sedangkan adik-adikku singgah di tempat kakak di Cunda.

Aku mendapatkan kabar dari ayahku bahwa banjir sudah surut meski belum belum kering total. Jadi aku segera pulang menuju rumah dan singgah di kedai Runcit untuk membeli beberapa barang kebutuhan.

Anakku Alvira minta dibelikan bakso dan kamipun singgah di warung bakso di parang sikureung lalu pulang ke rumah.

Benar seperti yang di katakan ayahku bahwa banjir sudah mulai surut meskipun belum kering semua. Sebagian badan jalan masih tergenang banjir, terutama pada daerah yang agak rendah.

Tiba di rumah aku menuju kandang ayam petelur yang ada di samping rumah untuk memberi makan serta mengganti air minumnya. Alhamdulillah tiga butir telur ayam kudapatkan di kandang sore ini.

Setelah memungut telur di kandang, aku membersihkan diri dan mandi karena azan magrib akan segera terdengar dari mesjid.

Usai sholat magrib aku makan malam bersama keluargaku dan duduk didepan laptop sebentar untuk membuat postingan. Aku melakukan power up malam ini untuk mempercepat target mencapai double dolphin minggu depan. Semoga bisa terealisasi atas dukungan semua pihak.

Aku juga membaca dan mengkurasi postingan kawan-kawan sampai tiba-tiba listrik yang menerangi kediamanku padam. Jlepp……

Demikian diary ku kali ini. Semoga anda menyukainya dan terima kasih sudah mampir di postinganku.

ABOUT ME