Betterlife – Actsofkindness: 26 November 2021 |MENDAMPINGI TIM DINAS PROVINSI MELAKUKAN MONITORING UNIT USAHA BIDANG PETERNAKAN|50% reward to @worldsmile

Sobat steemians dimana saja berada, hari ini saya kembali ingin membagikan sebuah kegiatan yang termasuk dalam tema #betterlife yang berbentuk Actsofkindness. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang termasuk dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan khususnya di Kabupaten Aceh Utara.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi diatas, stake holder peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten Aceh Utara melakukan berbagai upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani peternak serta pelaku usaha bidang peternakan. Dalam aspek konsumen, stakeholder juga berupaya menjamin ketersediaan pangan asal hewan yang memenuhi kaidah ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).

Usaha untuk meningkatkan kesejahteraan petani di lakukan dengan cara melakukan pembinaan baik tehnis, pendanaan, manajemen, fasilitasi sarana dan prasarana kegiatan serta hal-hal lain yang di perlukan dalam usaha melakukan pemeliharaan ternak agar mendapatkan nilai tambah dari hasil usaha yang di lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani peternak. Kegiatan di maksud di lakukan dengan berbagai skala yang di mulai dari skala nasional maupun daerah dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN, APBA maupun APBK.

Selain aspek produksi atau usaha menghasilkan ternak yang berkualitas, stakeholder peternakan dan kesehatan hewan juga melakukan usaha untuk menggerakkan usaha di bidang peternakan sebagai rantai usaha di hilir atau pasca produksi/panen. Saat ini industri di bidang peternakan sudah berkembang sangat pesat yang di mulai dari skala besar, sedang maupun skala kecil dan rumah tangga. Hal ini tidak terlepas dari pentingnya pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi manusia agar bisa menjalankan fungsi anatomis dan fisiologisnya.

Untuk hal tersebut pemerintah memiliki tanggung jawab terhadap pemenuhan protein hewani dengan berbagai upaya untuk mendorong usaha yang bergerak dalam pengolahan bahan makanan asal hewan agar konsumen/masyarakat mendapatkan bahan pangan asal hewan yang terjamin keamanan pangannya.

Dalam usaha menjalankan kewajiban penjaminan produk pangan asal hewan, stake holder peternakan dan kesehatan hewan melakukan pembinaan terhadap unit-unit usaha di bidang peternakan yang bergerak dalam masyarakat sehari-hari. Untuk pemenuhan daging yang aman bagi konsumen, pemerintah daerah menyediakan Rumah Potong Hewan (RPH) yang merupakan fasilitas yang dibangun dengan spesifikasi khsusus yang di gunakan sebagai tempat pemotongan hewan khususnya hewan besar (sapi/kerbau) agar bisa di lakukan secara higienis dan sanitasi terstandar untuk memastikan produk atau daging yang di hasilkan bisa memenuhi kaidah ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).

Kegiatan lain adalah menjamin keamanan pangan asal hewan lewat pembinaan dan pengawasan produksi pangan asal hewan sampai unit usaha paling kecil di pasar-pasar tradisional seperti usaha penggilingan bakso, pembuatan dendeng sapi, telur asin dan lain-lain yang kesemuanya tercakup dalam usaha Pengawasan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

Salah satu realisasi kegiatan diatas tercermin dalam kegiatan yang saya lakukan kemarin dimana saya telah memfasilitasi dan mendampingi tim dari Dinas Peternakan Provinsi Aceh yang akan melakukan monitoring dan pembinaan unit usaha bidang peternakan di Kabupaten Aceh Utara. Setelah menghubungi Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara, tim dari provinsi juga meminta kesediaan saya sebagai mantan kepala bidang untuk memfasilitasi kegiatan dengan pertimbangan saya menguasai medan dan juga selama ini bertanggung jawab atas pengawasan kesehatan masyarakat veteriner saat saya masih menjabat kepala bidang.

Kegiatan pertama yang kami lakukan kali ini adalah melakukan monitoring dan pembinaan terhadap unit usaha bidang peternakan khususnya usaha penggilingan bakso di Pasar Lhoksukon. Tidak dapat di pungkiri bahwa bakso sudah sangat akrab dalam keseharian masyarakat kita dimana hampir semua strata dan usia masyarakat kita menjadikan bakso sebagai salah satu makan favoritnya sehingga dalam prakteknya banyak kita temui usaha penjualan bakso baik di café-café sampai dengan gerobak dan tentu juga usaha penggilingan bakso di pasar-pasar. Untuk itu stake holder peternakan dan kesehatan hewan harus hadir dalam upaya menjamin keamanan pangan asal hewan dalam hal ini Bakso. Stakeholder peternakan dan kesehatan hewan melakukan pembinaan pada aspek produksi agar di lakukan secara higienis dan dengan santasi yang baik serta menghindari penggunaan bahan tambahan makanan yang berbahaya bagi konsumen seperti penggunaan Borax, formalin dan lain-lain. Dan salah satu aspek yang harus di perhatikan adalah “KEHALALAN” sebuah produk dimana terkadang ada pedagang yang nakal dengan mencampur/memalsukan daging sapi dengan daging babi/celeng.

Kegiatan selanjutnya adalah meninjau Rumah Potong Hewan (RPH) Tanah Jambo Aye yang terletak di Panton Labu dimana RPH ini sedang dalam pembangunan dan isnya Allah akan selesai dikerjakan pada akhir tahun anggaran 2021. Usaha mewujudkan adanya RPH yang representative ini sudah saya lakukan sejak 5 tahun yang lalu saat saya masih menjabat kepala bidang dengan berusaha mengusulkan anggarannya di berbagai level mulai dari kementerian, provinsi maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Utara. Alhamdulillah tahun 2020 lalu sudah berhasil mendapatkan alokasi dana pembangunan RPH Tanah Jambo Aye yang bersumber dari Dana DOKA Aceh Utara sebesar 500 juta rupiah dan akan di lakukan realisasinya pada tahun ini. Saya merasa senang terhadap realisasi pembangunan RPH ini sebagai tanda mata dan kenang-kenangan saya saat masih menjabat kepala bidang.

Dengan adanya RPH ini di harapkan daging yang dipasarkan di Pasar Panton Labu dan sekitarnya memenuhi kaidah ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) karena proses pemotongan hewan di lakukan sesuai kaidah baik kaidah kesehatan, keamanan pangan dan juga tingkat kehalalannya. Hewan yang akan di potong sudah dipastikan sebagai hewan yang sehat yang telah di lakukan pemeriksaan Ante-mortem oleh para petugas dan proses pemotongannya di lakukan oleh Juru Sembelih Halal (JULEHA) yang sudah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi. Setelah proses penyembelihan juga di lakukan pemeriksaan post-mortem untuk memastikan daging yang akan di diedarkan ke masyarakat terbebas dari penyakit zoonosis.

Kegiatan yang ketiga yang saya lakukan kali ini bersama tim dari provinsi adalah monitoring dan pembinaan unit usaha telur asin yang berlokasi di Desa Rayeuk Pange Kecamatan Matangkuli. Usaha telur asin ini sudah berlangsung sejak lama bahkan sudah memiliki merek dagang dan sudah sering mengikuti event-event seperti ekspo ternak dan pameran pembangunan bidang peternakan. Usaha ini merupakan salah satu binaan Dinas yang membidangi Peternakan dan Kesehatan Hewan kabupaten Aceh Utara dimana pihak dinas hadir disamping untuk mendukung usaha-usaha yang bergerak di bidang peternakan (agribisnis) juga untuk memastikan keamanan pangan asal hewan bagi masyarakat. Kali ini kami juga melakukan sosialisasi tentang sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) pada usaha telor asin hitam Permata Merah milik sdr. Bukhari yang berlamat di Gampong Rayeuk Pange Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara.

Dengan kegiatan yang kami lakukan kali ini diharapkan bisa berkontribusi dalam upaya menjamin keamanan pangan khususnya bagi masyarakat dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara agar bisa mendapatkan produk pangan asal hewan yang memenuhi kaidah ASUH (AMAN, SEHAT, UTUH dan HALAL).

Demikianlah sharing saya kali ini, Semoga anda menyukainya dan terima kasih sudah mampir di postingan saya.