Betterlife, Acts of Kindness : 13 November 2021| Penanganan Korban Bencana Banjir

Kegiatan ini melibat beberapa unsur seperti BPBD Aceh Utara, PMI,TNI-POLRI, Ormas HIPAKAD dan juga ACT-MRI dan unsur-unsur lain. Saya sebagai relawan yang tergabung dalam ACT-MRI Aceh Utara tidak bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini karena saya sendiri saat ini adalah salah satu warga tang terdampak banjir yang sudah memasuki hari ketiga.

Salah satu ormas lain yang terlibat dalam kegiatan ini adalah HIPAKAD yang merupakan sebuah organisasi yang baru di bentuk di Kabupaten Aceh Utara dan saya ikut membidani terbentuknya Organisasi dan kepengurusannya beberapa tahun yang lalu. HIPAKAD atau Himpunan Putra-putri Keluarga Angkatan Darat adalah sebuah organisasi massa yang dibentuk sejak tahun 1963 dengan beranggotakan putra-putri dari Anggota TNI-AD baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun yang melakukan berbagai kegiatan untuk kesejahteraan anggotanya maupun terlibat dalam aksi-aksi sosial kemasyarakatan dan kebencanaan.

Untuk Kabupaten Aceh Utara saat itu (tahun 2016) belum terbentuk kepengurusannya karena belum ada yang menggerakkannya. Salah satu putra dari Anggota TNI-AD dan juga atlit Taekwondo yang bernama Amarullah saat itu mengajak saya untuk membentuk kepengurusan HIPAKAD ACEH UTARA. Walaupun saya bukanlah putra keluarga TNI-AD namun saat itu saya ikut membantu terbentuknya kepengurusan atas permintaan dan ajakan sahabat saya Sabeum Amarullah dengan melakukan persiapan dan juga audiensi dengan pihak KODIM 0103 Aceh Utara dan KOREM 011/LILAWANGSA. Puncaknya kami bisa ikut melakukan demonstrasi Beladiri Hapkido pada Acara HUT TNI yang di laksanakan di Lapangan Hiraq sebagai pengakuan eksitensi organisasi tersebut di Aceh Utara. Saat itu saya memobilisasi Tim Demo Beladiri Hapkido dari Banda Aceh untuk berpartisipasi pada cara perayaan HUT TNI dengan membawa bendera HIPAKAD. Saat ini organisai HIPAKAD ini sering terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan seperti halnya kegiatan kemarin di SIMULASI kebencanaan di perbatasan Desa Parang Sikureung dan Desa Meuria.

Kegiatan simulasi semacam ini sangat penting di lakukan untuk meningkatkan kemampuan para personil/relawan dan juga meningkatkan koordinasi serta mitigasi bencana agar nantinya saat menghadapi langsung kondisi darurat, bisa dengan sigap dan efektif dalam melakukan aksi dan tindakan karena menyangkut nyawa manusia dimana apabila ada keteledoran atau kesalahan maka akan berakibat buruk bagi korban.