The Diary Game Season 3, Better Life, Kamis, 08 Juli 2021
Salam sahabat steemian.
Kamis pagi, aku bangun lebih cepat dari biasanya. Sebelum sholat, aku sudah siap memasak ikan tumis dan menggoreng beberapa potong ikan untuk di perjalanan nanti. Siadek tidak begitu suka Nasi Gurih, jadi aku harus menyiapkan bekal selama dalam perjalanan nanti. Setelahnya aku sholat subuh dan membangunkan suami untuk sholat dan bersiap-siap. Meskipun sudah direncanakan kami berangkat setelah sholat subuh, tapi tetap saja, begitu susah membangunkan anak-anak tepat waktu.
Jam 8 pagi, kami baru berangkat dari rumah setelah memastikan semuanya aman, dari pintu dan jendela terkunci dengan sempurna dan menitipkan pesan kepada tetangga sebelah. Bismillah, aku mengajari anak-anak ku berdoa dulu sebelum mobil kami membelah jalanan yang masih nampak sunyi.
Kami singgah di salah satu warung kopi di Punteut, untuk sarapan. Suamiku dan Siadek makan bekal yang sudah ku siapkan dari rumah, sedangkan kami memesan sarapan nasi Gurih yang ada di warung. Sekitar setengah jam kami disini untuk makan minum, setelahnya kami kembali melanjutkan perjalanan.
terjebak macet di jembatan Peudada
Kami tidak lagi berhenti dimanapun karena semuanya sudah siap sedia, dari bahan bakar yang sudah full tank, dan aneka cemilan. Aku juga membawa bantal tidur agar anak-anak bisa beristirahat di mobil. Namun sepanjang perjalanan mereka betul-betul menggunakan kesempatan untuk memuaskan mata. Tiba di jembatan Peudada, kami harus kembali terjebak macet karena kondisi jembatan yang sedang dalam perbaikan.
Setelah aman, kami kembali melanjutkan perjalanan dan kembali singgah untuk membeli kue Adee di Meureudu untuk oleh-oleh dan juga di SPBU Grong-grong untuk ke kamar kecil dan juga sholat dhuhur. Tidak jauh dari SPBU ini juga, kami terhenti karena semua kendaraan dihentikan oleh aparat yang sedang melakukan razia gabungan. Tidak ada kendala karena kami memiliki semua surat lengkap. Akan tetapi ada beberapa kendaraan dan Sepeda motor yang terjaring razia tersebut.
singgah di SPBU untuk sholat dan istirahat
Perjalanan berlanjut, dan aku menggunakan kesempatan ini untuk berkunjung ke rumah salah satu sahabat ku semasa kuliah dulu yang tinggal di seputaran jalan Tangse- Beureunuen. Hanya sebentar kami disana, setelah selesai temu kangen, kami melanjutkan perjalanan. Karena anak-anak masih kenyang, kami memutuskan untuk makan siang di Saree.
sempat mengabadikan indahnya gunung Seulawah
Mendekati wilayah Saree, hujan mulai turun. Saat kami singgah di salah satu warung makan yang ada di pinggiran jalan, hujan bertambah lebat. Usai makan siang, kami beristirahat sejenak dan kesempatan ini aku gunakan untuk membeli oleh-oleh berupa keripik singkong dan ketela merah, serta Tape ubi. Oleh-oleh sudah dapat, perut pun sudah kenyang, kami kembali melanjutkan perjalanan.
warung tempat kami makan siang
Dari Saree ke kampung ku hanya butuh waktu sekitar 1 jam 30 menit dengan kecepatan sedang. Sudah lama sekali aku tidak pulang kampung, dan ternyata sudah begitu banyak perubahan yang ada. Dari jalan raya yang sudah semakin luas dan bagus serta banyaknya bangunan di pinggiran jalan yang berdiri dengan megah.
Dan setelah beberapa jam yang melelahkan, akhirnya kami memasuki kawasan Indrapuri, tanah kelahiran ku. Aku betul-betul merindukan kampung halaman ku. Dan setelah sekian lama, kali ini aku baru bisa menjejakkan kaki lagi disini. Tepat jam 3.30 sore, mobil kami memasuki kawasan kampung ku, Aneuk Glee. Dimana dikiri Kanan jalan sedang memasuki masa tanam padi.
Akhirnya tiba juga di kampung halaman ku tercinta
Dari gerbang masuk ke rumah ku hanya butuh waktu lima menit. Akhirnya, aku kembali kemari. Orang tua ku sudah menunggu kedatangan kami dengan aneka hidangan ala mamak ku. Setelah sungkeman, suamiku dibantu keponakan ku, membereskan semua barang bawaan kami, dan aku larut dengan obrolan bersama keluarga ku.
Setelah melepas lelah, kami sholat Ashar, mandi dan bersantai bersama keluarga ku yang mulai datang berkunjung satu persatu saat tahu kami sudah disini. Malam menjelang, usai makan malam, kami masih menghabiskan waktu mengobrol yang seakan tiada habisnya. Kami baru masuk kamar untuk beristirahat saat jam menunjukkan pukul 12 malam.
Sekian diary ku hari ini, terimakasih bagi teman-teman yang sudah bersedia mampir.
Sungguh perjalanan yg sangat melelahkan namun bisa hilang dengan ke bahagian bisa berkumpul dengan keluarga.
Semoga cekgu @ernaerningsih dan keluarga bisa kembali dengan selamat
Aamiin. Terimakasih 😊
Sama sama cekgu
Allhamdulillah Bu ya hari ini dah bisa pulang dengan milik sendiri, selamat berjumpa dengan keluarganya.
Alhamdulillah. Terimakasih pak Edi😊