The Diary game ( Rabu, 16 September 2020)

Makam ibu saya.

Rabu, 16 September 2020

Hari ini saya kembali menulis diary game saya setelah vakum lebih dari seminggu. Tanggal 8 September 2020 yang lalu saya telah kehilangan ibunda saya untuk selama-lamanya. Tepat di hari Selasa jam 5.20 sore ibu saya telah dipanggil menghadap sang Ilahi. Separuh jiwa saya telah hilang ketika menatap insan yang telah melahirkan saya terbujur kaku dihadapan saya.

Sampai saat ini hati saya masih merasa hancur bila mengingat kenangan bersama ibu. Hari ini adalah hari ke-9 sejak ibu pergi. Setelah melewati semua acara hari ke-7, hari ini saya dan keluarga besar saya akan memasang batu nisan di kuburan ibu saya. Kebetulan sekali salah seorang kakak saya yang tinggal di kota lain langsung membuat kuburan ibu saya sehingga kami bisa segera memasangkan batu nisannya.

Jam 5.00 pagi
Saya segera bangun pagi untuk shalat subuh dan setelah itu saya segera mempersiapkan menu makanan pagi untuk keluarga besar saya.

Jam 7.30 pagi

Saya dan keluarga besar saya menyantap sarapan pagi bersama. Saat ini saya merasa agak terhibur karena saudara-saudara saya semuanya berkumpul disini. Sarapan pagi bersama terasa lebih nikmat dan saya bisa melupakan kesedihan saya.

Batu nisan yang akan ditanam di makam ibu saya.

Jam 8.10 pagi

Kami sekeluarga berangkat ke tempat pemakaman ibu saya. Ibu saya dimakamkan di TPU Kuta blang Lhokseumawe. Disana telah menunggu kami Teungku Imum Kuta Blang dan beberapa orang pengelola kuburan desa Kuta Blang. Acara penanaman batu nisan dipimpin oleh Teungku Imum yang didahului dengan acara pembacaan doa dan membaca shalawat kepada nabi besar Muhammad SAW.

Teungku Imum sedang memasang batu nisan.

Pada gambar diatas tampak teungku imum sedang memasangkan batu nisan di atas makam ibu saya. Batu nisan tersebut dibeli oleh saudara saya di Pasar Bayu Aceh Utara.

Adik saya sedang menyiram air bunga.

Setelah itu acara dilanjutkan dengan menyiramkan air bunga di atas makam ibunda kami. Satu persatu anak-anak ibu 9saya maju untuk menyiramkan air bunga sambil membacakan doa.

Saya sedang menyiram air bunga ke makam ibunda.

Tepat jam 9.30 acara selesai. Setelah itu kamipun segera meninggalkan area pemakaman untuk kembali ke rumah. Perasaan saya menjadi sedih dan tidak menentu ketika meninggalkan makam ibu saya.

*Mengemas tanaman untuk dibawa pulang oleh kakak saya.

Jam 10 pagi

Saya mempersiapkan beberapa bunga yang tumbuh di halaman rumah saya untuk dikemas didalam kotak untuk dibawa pulang oleh kakak saya yang akan kembali ke tempat tinggalnya hari ini. Kakak saya dan keluarganya tinggal di luar kota yaitu di kota Subulussalam yang berada di dekat kabupaten Aceh Singkil. Kakak saya adalah seorang pecinta bunga atau tanaman lainnya. Di rumahnya banyak sekali tanaman yang sedang ngetren saat ini yaitu tanaman Aglonema. Saya rasa bila saya nanti datang ke kotanya saya harus membawa pulang beberapa varian tanaman aglonema.

Jam 11. 00 a.m

Keluarga kakak saya berangkat begitu juga dengan keluarga adik saya yang berangkat ke Banda Aceh satu jam kemudian.

Siang jam 12.30
Saya melaksanakan shalat zhuhur setelah itu saya menikmati makan siang saya. Setelah itu saya beristirahat sebentar kemudian jam 2.00 siang saya menyusun piring-piring dan gelas yang dipakai pada kenduri tujuh hari ibu saya. Saya juga harus mengembalikan beberapa piring dan gelas tetangga saya.

Malam hari jam 6.40 p.m

Saya melaksanakan shalat maghrib. Setelah itu saya membaca surat Yasin dan mengirim doa untuk ibu saya. Semoga beliau tenang di alam sana. Amin.

Salam
Tim #meuseuraya-teamindonesia01