Crappy Monday: Nyudut Sambil Ngudud, Ngomel Sendiri

Hey Broda @aneukpineung78! Numpang corat coret dinding di komunitas sini yaa? Mumpung belon rame, jadi bisa bebas nulis yang "crappy" sambil latihan menahan diri biar kagak nyeberang ke tetangga sebelah, nyari tambahan power, hihihihi. Kadang-kadang pengen juga balik ke masa-masa dimana "nulis" itu jadi semacam ajang "memuaskan diri sendiri" tanpa mikir apa manfaatnya buat orang lain atau pembaca. Punya komunita sendiri seperti pehtem saja rasanya nggak cukup karena identik dengan Bahsa Aceh. Sedangkan menulis dalam Bahsa Aceh yang baik dan benar itu bukan perkara mudah bila menggunakan "keyboard laptop". Tapi itu cuma alasan doang, hehehehe. Nulis ya nulis aja, kenapa mikir yang nggak dipikirin orang?.

_{Gue selalu iseng nyari bayangan gue dalam gelas kopi, ya kagak keliatan kalau sudut pandangnya nggak gue ubah}

Tiba-tiba merasa seperti jadi "newbie" di steemit aja.
Kudu ikut kontes sana-sini buat ngumpulin steem lalu power up. Senengnya ade dong, bisa keluar masuk komunitas buat nyari kontes-kontes yang gampang tapi nggak gampangan. Cuma ya gitu dah, bosen juga kalau kontesnya nggak melibatkan postingan orang lain. Pengen bikin kontes sendiri, kepikiran repot nyari sponsor, sedangkan Gue tipikal orang yang nggak suka ketergantungan pada kebaikan hati orang.

Dasar Pembosan, Gue jenuh juga baca cerita yang kagak ada roman-roman China gitu, jarang ketemu yang lucu sekaligus bikin penasaran. Sekarang Gue baru merasa bahwa "asyiknya punya komunitas yang udah established", nggak perlu mikir soal "engkolan". Tapi setelah mikir-mikir lagi, emangnya sebegitu pengennya Gue dapat Engkol Gede? bisa jadi iya, hahahaha. Kalau cuma buat ngumpulin dikit-dikit, mendingan ke Hive dah! secara Gue udah masuk daftar "Auto Vote" Komunitas yang ngebesarin Gue dan bebal sudah kalau urusan bikin postingan yang rapi dan cantik apalagi "berisi".

Untung aja Gue lagi ngegarap proyek sebagai bentuk "pay it forward" yang sudah ngalir dalam darah tanpa kepikiran Gue bakal dapat apa dari tindakan itu. Setiap kali Gue merasa pengen berenti bentar dari mikirin orang lain, Gue ingat para pejuang "dapur ngebul" di sekitaran rumah. Penjaja Kembang Tahu pikulan yang masih beroperasi sampai larut malam, padahal kompleks udah sunyi senyap. Penjual "batere jam" dan Reparasi "sol sepatu" atau "servis payung" yang tiap hari jalan kaki keliling kompleks tak ada jenuhnya. Gue penasaran, pernahkah mereka merasa terpaksa? atau mereka tetap melakukannya karena suka dan tidak punya pilihan lain juga?. Jadi malu sendiri karena kepikiran pengen berenti dulu padahal baru juga mulai, LOL!

The richest person is the one who is contented with what he has
-Robert C.Savage-

Haaaa... kelihatan dah masalah kenapa jenuh itu nongol! Kurang Bersyukur kalau kata Emak Gue. Udah punya basis pembaca tapi nggak mau mengembangkan tulisan supaya punya nilai lebih. Gimana ceritanya bisa dapat engkolan gede kalau nggak mau rempong dan ngubah pola aksi?. Kecuali gue punya status quo, nggak mungkin gue bakalan tiba-tiba jadi dolphin tanpa ngeluarin modal. seeett dah! makin ngelantur kebanyakan ngudud nih!

_{Adek Gue maen faceApp gegara kumat isengnya, minta foto terbaru gue buat ngelihat 10-15 tahun lagi kayak apa itu wajah kalau nggak disetrika dan hasilnya nggak bisa dipungkiri, Gue emang persis Emak gue!. Aplikasinya kreatif, semua dikerutin dari wajah sampai outfit, hahaha.}

---

Sesekali gue sempat kepikiran, kenapa steemit nggak punya settingan yang bikin postingan kita cuma bisa dibaca beberapa orang saja? tapi setelah gue pikir lagi, pengen ngejedotin kepala ke bantal dah! kalo ke dinding sakit hai, ini kan blockchain, semua yang diposting tetap ada jejaknya, kecuali hapus sebelum 7 hari. Udah nulis ngabisin kuota, terus nggak diposting? iseng amat... hahahaha. Aaahh sudah, berhasil gue nulis "crappy" hari ini.