Steemit Engagement Challenge Season8 Week1 | My learning during the pandemic

Menurut yang saya baca dan saya ketahui penyakit Covid-19 awalnya di beri nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), hingga akhirnya penyakit ini dinyatakan dengan penyakit Coronavirus Disease-2019 atau (COVID-19). Sejak muncul di Wuhan Cina pada bulan Desember 2019, penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang mematikan yang berdampak pada lumpuhnya aktivitas dunia secara global, pengaruhnya begitu besar sehingga hampir di seluruh negara membatasi masyarakatnya dari aktivitas diluar rumah.

Dalam perjalanan yang penuh dengan ketidakpastian saat itu, semua manusia mengalami psikologi yang kurang baik. Dunia seakan menjadi tempat menakutkan dan rumah menjadi tempat yang kita rasa aman. Segala aktivitas terhenti, segala hiburan tidak dapat di nikmati, semua orang berada pada keadaan yang belum terpikirkan sebelumnya. Bagi mereka yang bekerja di kantoran, mereka bisa mengerjakannya dari rumah. Namun sebaliknya mereka yang mencari rezeki di luar setiap hari, harus mengalami penderitaan selama pandemi mewabah.

Namun sebesar apapun situasi buruk dan musibah selalu saja terdapat hal kecil yang bisa menjadi pelajaran, dan saya pribadi mengambil hikmat dari musibah global ini. Peristiwa ini meningkatkan kesadaran saya dan keluarga tentang arti pentingnya menjaga kesehatan, kami juga mengerti tentang arti pola menjaga kesehatan. Dan peristiwa ini juga semakin membuat kami bersyukur bahwa keluarga adalah orang terpenting dan terdekat yang selalu menjaga dan saling mengingatkan untuk kebaikan. Walau masih banyak pelajaran lain yang dapat di ambil dari peristiwa yang tidak nyaman ini, sesuatu yang dapat menjadi pengingat di masa yang akan datang.

Disaat pandimi datang kami menjaga betul himbauan dari pemerintah, sebagai masyarakat yang kurang paham dengan situasi sebenarnya mempercayai arahan pemerintah adalah cara terbaik. namun hal buruk tidak dapat di hindari, salah satu keluarga dekat saya yaitu adik ipar saya akhirnya terpapar dengan covid-19. Jika di lihat jauh sebelumnya adik ipar saya ini adalah penderita penyakit Paru-paru ringan, namun serangan covid membuat dia harus berjuang melawat penyakit ini selama kurang lebih 2 minggu di ruang isolasi, hingga akhirnya dia tidak mampu melawan penyakit ini.

Pada akhirnya pada tanggal 18 Juni 2021 dia menghembuskan napas terakhir di ruang isolasi rumah sakit, dia menjadi keluarga kami yang pertama dan terakhir saat itu yang menjadi salah satu dari sekian banyak korban dari penyakit Covid-19.

Interaksi yang dibatasi adalah hal tersulit saat itu, kita benar-benar berada pada dunia yang berbeda dengan pembatasan besar-besaran. Ekonomi masyarakat merosot dan berdampak kepada seluruh keluarga yang memiliki pekerjaan diluar buka di kantor.

Seperti yang saya sebutkan tadi, pendemi yang pernah terjadi membuat saya dan keluarga lebih menjaga dan menghargai kesehatan. Segala upaya dan cara agar dapat menjaga hidup sehat dan lingkungan sehat selalu kami usahakan, agar terhindar dari penyakit yang pernah terjadi tersebut.

Secara garis besar bagi keluarga saya keuangan tetap sama, karena kami tetap dibayar gaji setiap bulannya. Namun keluarga dan kerabat terdekat yang memiliki pekerjaan langsung di lapangan, seperti berjualan dan lain-lain, harus berjuang untuk dapat bertahan dari krisis keuangan yang melanda saat itu.

Sekian postingan saya untuk minggu pertama ini, saya mengundang @radjasalman, @heriadi @lhorgic, @loloy2020, @nahela, @petface, @sduttaskitchen untuk berpartisipasi.