The Diary Game (12-09-2024) | Hujan... Oh hujan.
Alhamdulillah luarbiasa cuaca hari ini cerah bersinar, tak ada tanda-tanda akan hujan. Aku mulai mengeluarkan semua pakaian yang sudah aku cuci semalam untuk dijemur. Bukan hanya pakaian akan tetapi aku juga mengeluarkan semua bantal dan juga selimut ke luar.
cuaca siang hari
Hari ini aku belanja sendiri ke pasar, mungkin rasanya aku sangat kangen dengan pasar lokal karena setiap hari suamiku yang belanja, sedangkan aku ketika suami ke pasar aku membereskan rumah dan melakukan pekerjaan ringan lainnya.
belanja di pasar lokal
Tak terasa perayaan maulid sebentar lagi, aku belanja banyak hari ini untuk stok barang maulid nanti, aku membeli setengah kilogram bawang merah, membeli kol dan juga beberapa bahan rempah lainnya. Aku pergi bersama putriku, dia juga ikutan memilih barang bersamaku ☺️.
Sore hari yang mulai redup, aku mengajak keluarga kecilku untuk jalan-jalan keluar, sebenarnya aku mengajak mereka di dekat kota krueng geukuh akan tetapi karena asyiknya mengobrol kami bahkan melaju lebih jauh lagi tepatnya ke batuphat. Kami singgah sebentar di tempat penangkaran rusa.
Membeli pakan rusa |
---|
Aku membeli pakan rusa dua kantong dengan harga 5.000 rupiah atau 1,8 STEEM. Kemudian, aku mendekat ke pagar dan memanggil para kawanan rusa dengan memperlihatkan makanan. Putriku begitu girang memberikan makanan kepada para rusa totol tersebut.
Rusa totol |
---|
Hampir setengah jam berada di sini, dari jauh langit mulai gelap ditutupi awan hitam dan angin kian bertiup dengan kencang. Hatiku tak karuan, rasa khawatir datang. Aku mengajak mereka untuk segera pulang karena aku tak mau basah kuyup terkena hujan.
mendung
Suamiku mulai melanjukan sepeda motor dengan kecepatan tinggi dan aku memeluk putriku, kami hanya diam karena gerimis mulai melanda, mungkin sebentar lagi hujan kan turun dengan derasnya.
tiba di rumah
Kurang dari 15 menit akhirnya kami sampai di rumah dengan selamat, aku lega walaupun tubuhku basah akhirnya kami sampai di rumah juga. Tampak dari selatan rumahku awan hitam terlihat dan hujan kian turun dengan derasnya. Aku ke kamar mandi untuk mengganti pakaianku dan segera menyiapkan pakaian dan selimut serta teh panas untuk menghangatkan tubuhku yang dingin.
Hingga menjelang malam, dari magrib bahkan memasuki waktu isya hujan tak kunjung mereda. Aku hanya duduk di depan rumah, karena aku sudah bosan berada di dalam rumah, tanah basah dan berlumpur dan sesekali petir menyambar di langit yang hitam.
Aku menikmati malam yang dingin ini dengan segelas kopi susu panas buatanku sendiri, rasanya nikmat sekali.
hujan di malam hari
Tik... Tik... Hujan rintik
Di atas genting...
Hingga satu jam lebih hujan tiada kunjung mau berhenti, aku merasa kedinginan, telapak tangan dan kakiku dingin, aku tak mau sakit, akhirnya aku memutuskan untuk masuk ke dalam rumah untuk beristirahat di kamar bersama putriku yang manis yang daritadi sudah terlelap duluan setelah makan malam.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.