Steemit Engagement Challenge S11-W3 | My Favorite Fable

Apakabar activist semuanya?
Semoga kalian dalam kondisi sehat penuh semangat. Minggu ini tantangan di Steem of Animals sangat menarik. Saya mencoba menjabarkan topik itu. Semoga bisa bermanfaat. Selamat membaca!

_{Photo by Pixabay}

What is your favorite fable, Give your reasons why?

Ketika masih kecil, cerita fabel yang paling sering saya dengar adalah cerita kijang (Aceh: glueh). Seekor binatang lincah dan gesit yang sangat baik. Ceritanya, hewan ini diceritakan sangat jujur semasa Rasulullah SAW.

Binatang ini terjerat oleh pemburu di bibir hutan. Ketika itu Nabi sedang melewati kawasan tersebut. Ketika di keluar hutan, tak sengaja masuk perangkap si kafir. Ketika terjerat dia minta izin kepada si pemburu agar pulang dulu untuk menyusui anaknya yang masih kecil. Awalnya si pemburu tidak percaya. Baru setelah Rasul memberi garansi, si pemburu tadi melepaskan glueh tersebut.

Singkat cerita, dia menemui anaknya. Lalu menjelaskan kepada si anak tentang hidupnya yang tidak lama lagi. Kemudian, dia pasti disembelih. Setelah si anak mendengar penurutan inang bukannya sedih, mereka malah tidak ingin minum susu terakhir dari ibunya. Kedunya malah meminta sang ibu untuk kembali ke lokasi si pemburu tadi.

Ketika glueh kembali, kontan para pemburu kaget. Dia melihat kijang sudah kembali lagi dan masuk dalam jeratan. Mereka pun tercengang. Seketika itu juga mereka percaya akan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Lalu mereka pun beriman kepada Allah SWT. Karena glueh yang seekor binatang saja bisa jujur dan memenuhi janjinya.

_{Photo by Harvey Sapir}

Did the fairy tale teach you anything, did it influence in your life?

Tentu saja dongeng tersebut selalu memberi kesan sehingga teringat sampai sekarang. Terkadang ketika mengingat dogengn tersebut, membuat saya merinding. Bahkan terkadang ingin mendengar lebih banyak lagi cerita yang mengagumkan.

Meski dia disebutkan dongeng, tapi saya menyakininya itu adalah fakta sejarah yang tak terbantahkan. Tapi ketika ini diceritakan turun temurun, hal tersebut dianggap semacam dongeng. Namun, itu sangat positif untuk kehidupan kita selanjutnya untuk belajar dari sikap jujur seekor binatang. Sudah pasti ini sangat berguna.

How many fables have you heard through them? Mention a few titles that are still in your memory.

Saya tidak ingat pasti berapa banyak dongeng yang saya dengar ketika kecil. Selain kisah aneuk glueh tersebut, kisah lain yang sangat saya ingat adalah tentang cerita Kijang dan Buaya.

Lalu, kisah lain adalah cerita seekor ayam berkaki tiga serta kisah petani dengan seekor ikan mas. Selebihnya saya tidak ingat lagi ceritanya, sehingga judulnya pun jadi buyar dari ingatan.

_{Photo by Jim Fawns}

For now when you have become the father or mother of your children, or if you are a sister and aunt, do you tell them the fables? Which Fables do you often tell and why?

Memang dongeng ini menjadi salah satu cara untuk meninabobo anak-anak agar cepat memejamkan mata. Dengan begitu, bebas tugaslah sang ayah. Dalam perjalanannya, saya tidak menceritakan dogeng itu secara terang-terangan. Sebab anak jaman sekarang jauh lebih kritis pola pikirnya.

Sehingga untuk menceritakan tentang dongeng, saya harus memilih yang benar-benar diterima oleh mereka. Minimal saat pertanyaan kritis muncul, saya sudah ada penangkisnya. Makanya, dalam cerita dongen saya lebih memilih memodifikasi dengan kondidi kekinian yang dia alami.

Sebab, sepertinya ini bukan jamannya lagi bercerita raksasa ditelan buaya. Kalau saja raksasa lebih tinggi dari pohon pisang, lalu seberapa besar buayanya? Hal seperti itulah yang membuat saya menunda cerita dongeng kepada anak-anak zaman milenial.

Demikian penjelasan saya tentang topik ini. Semoga sudah terjawab semua yang dibahas dalam kontes. Saya juga mengundang rekan steemian lain seperti @isha46, @bosferi123 @lizaallizana, @ghazie.

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

Salam @Munaa

_6/8/2023