Liburan hari kedua di Kota "Dingin" Takengon
North Acheh : July, 08th 2024
Sudah menjadi kebiasaanku ketika tidur bukan di rumah sendiri maka aku tidak bisa tidur nyenyak. Bahkan bila itu di hotel mewah sekalipun.
Saat aku menghadiri rapat dinas dan difasilitasi dengan akomodasi hotel sekelas Hotel Hermes atau Novotel, biasanya dimalam pertamanya aku tetap tidak bisa tidur nyenyak.
Baru dimalam berikutnya aku bisa tidur dengan normal seperti biasa. Aku tidak tahu mengapa hal itu berlaku pada ku. Kalo kata orang karena "ganti bantal".
Untung saja, biasanya rapat-rapat seperti itu berlangsung dua sampai tiga hari sehingga aku masih bisa menikmati menginap di hotel mewah yang gratis karena biayanya ditanggung oleh panitia penyelenggara.
Kalau membayar sendiri tentu aku akan memilih wisma atau hotel yang lebih murah saja, karena sayang juga buang-buang duit sekian banyak untuk menginap di hotel mewah. Yang penting bagiku, hotel atau wisma tersebut cukup nyaman, tidak perlu yang mewah dan mahal.
Pun tadi malam ketika kami menginap di Star Homestay yang cukup nyaman, aku tetap tidak bisa tidur dengan nyenyak. Namun karena suasana hati yang happy, hal ini tidak menimbulkan dampak bagi mood dan kesehatanku.
Aku bangun di jam 05 pagi untuk sholat subuh dan tidak terpengaruh dengan cuaca yang cukup dingin. Bahkan aku tidur hanya menggunakan kaos singlet dan celana pendek serta sarung.
Berbeda sekali dengan saudara-saudaraku yang lain, dimana mereka sudah merasa kedinginan dan memakai jaket atau hoodie sejak kami tiba di penginapan kemarin sore.
Sejak pagi, anggota keluarga ku sudah mulai memasak dan menyiapkan menu makanan untuk sarapan dan makan siang kami hari ini.
Karena aku sedang diet, maka aku turun sendiri ke dapur untuk menyiapkan sarapan ku sendiri. Sedang yang lainnya bebas mau makan apa saja.
Aku menikmati sarapan buatan sendiri sambil menikmati pemandangan Danau Laut Tawar yang cukup indah di pagi ini. Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan).
Anggota keluarga yang lain juga menikmati sarapan di pagi ini setelah semua menunya selesai dimasak. Sebuah momen yang cukup seru dan membahagiakan ketika berlibur bersama keluarga besar.
Yang paling terlihat bahagia adalah anak-anak dan keponakan kami, dimana mereka bisa bermain dan menghabiskan waktu bersama saudara-saudaranya.
Apalagi kemudian datang pula tukang es krim yang membuat anak-anak semakin sumringah untuk membeli es krim, walaupun ditengah cuaca dingin di pinggir Danau Laut Tawar.
Sekitar jam 11 siang, kami bersiap-siap untuk check out dari penginapan yang sebetulnya batas waktu check out adalah di jam 12 siang. Namun karena kami akan melanjutkan ke destinasi wisata yang lain, maka kami check out lebih cepat dari seharusnya.
Seperti biasa sebelum bergerak ke destinasi wisata lainnya, kami mengabadikan kebersamaan kami di pinggir Danau Laut Tawar ini.
Tujuan berikutnya adalah Lukup Badak yang merupakan sebuah destinasi wisata favorit yang banyak dikunjungi oleh para pengunjung ketika berwisata ke Takengon ini, karena disini para pengunjung bisa menikmati pengalaman menjajal olahraga arung jeram dengan berbagai tingkat kesulitan.
Ada pilihan rute dan jenis serta tingkat kesulitan yang bisa dipilih untuk dijajal sesuai keinginan dan kemampuan kita. Bagi anak-anak dan balita bisa memilih rute dan tingkat kesulitan yang rendah dengan memilih paket Family.
Bagi yang mau memacu sedikit adrenalin, bisa memilih paket semi-ekstrim. Sedangkan bagi yang betul-betul ingin merasakan lonjakan adrenalin, bisa menjajal paket arung jeram esktrim. Gimana gaes, anda berminat?
Anak-anak kami cukup senang bisa menjajal arung jeram di Lukup Badak ini. Anak-anak kami yang masih kecil memilih paket Family yang lebih rendah tingkat kesulitannya. Sedangkan anak-anak kami yang sudah remaja, mereka memilih paket semi-ekstrim.
Overall, ini merupakan pengalaman yang cukup seru untuk mereka. Dan kedepan, mereka ingin menjajal tingkat kesulitan yang lebih tinggi ketika akan berkunjung kembali ke Takengon dan Lukup Badak ini.
Karena terlalu asyik menikmati suasana dan tantangan di Lukup Badak, tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 03 sore. Dan sepertinya kami tidak akan bisa berkunjung ke destinasi lainnya seperti rencana semula, yaitu Kala Temu.
Kami tidak ingin, masih berada di daerah Enang-enang yang jalannya cukup ekstrim disaat magrib. Sehingga kami memutuskan untuk tidak jadi ke Kala Temu dan memilih segera kembali ke kampung halaman.
Benar saja, kami melakukan sholat magrib di sebuah mesjid di daerah Juli yang artinya telah melewati daerah Enang-enang, kecuali satu mobil anggota keluarga kami yang terpaksa sholat magrib di kawasan pegunungan sebelum daerah Enang-enang karena mereka kembali ke Kota Takengon untuk membeli barang dan oleh-oleh yang kelupaan dibeli tadi.
Kami makan malam di Sate Tubaka Matang Geulumpang Dua malam ini dan tiba di rumah kami di Matangkuli menjelang tengah malam.
Meskipun badan cukup capek dan juga kurang istirahat, namun hati kami cukup bahagia bisa berlibur bersama keluarga besar kami. Kami sudah berkomitmen untuk mengulang pengalaman seperti ini diwaktu-waktu yang akan datang.
Sekian postingan ku kali ini tentang liburan hari kedua bersama keluarga besarku di Kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah. Stay healthy and fun. Ciao..!
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.