Entah apa yang merasuki mu....!

Jadi ngerasa malu aja diriku mo nulis diary di hari ini, Soale aku bukanlah penulis handal kayak orang-orang. Lagian sebagai ASN tentu secara garis besar memiliki kegiatan rutin yang hampir sama setiap harinya.

Ya, kegiatan di rumah sebagai ayah dan sebagai suami, masuk kantor untuk menunaikan tugas setiap hari. Begitulah, berulang-ulang. Mungkin itu juga yang menjadi penyebabnya, aku termasuk orang yang kurang kreatif....🤭

Gaya menulis pun ya seadanya saja. Tetapi itulah diriku aslinya. Yang pasti aku happy, bukan karena aku adalah penulis handal, tetapi aku menjadi diriku sendiri.

Aku menulis apa yang aku alami dan aku rasakan dengan caraku sendiri dan mungkin banyak yang tidak suka atau tidak membacanya sama sekali.

Sama juga, aku tidak sempat membaca semua postingan orang karena bermacam penyebabnya. Mungkin karena waktuku yang agak mepet, atau mungkin aku tidak menemukan "greget" disana.

Pilihan-pilihan kata dan diksi yang aku gunakan juga menggambarkan aslinya diriku. Dan menurutku aku tidak harus membuat semua orang happy, sama halnya aku juga tidak "tertarik" pada semua orang. Hanya yang "click" saja. It's Natural...!

Aku tidak harus membuat semua orang tertarik dan faham apa yang aku tulis. Mengapa demikian? Karena kita memiliki banyak perbedaan, baik dalam kultur, cara pandang, minat dan lain-lain. Jadi, yang ngarti-ngarti aja lah ya....! 🤣

"Segmentasi pasar" juga menjadi pertimbangan ku dalam menulis. Apalagi sering terjadi, sesuatu hal yang lucu atau menarik dalam budaya tertentu belum tentu memiliki nilai yang sama dalam budaya yang lain. Jadi ngarti kan? Kalo nggak, juga nggak apa-apa... ✌️

Okelah, aku mulai saja mengetik aktivitasku hari ini di aplikasi Word Count Notes, dan nantinya setelah rampung akan ku pindahkan ke blog steemit ku.

Kebayangkan, betapa tidak kreatifnya diriku? 😇

Karena sebagai ASN seperti yang aku katakan diatas, kegiatanku sama seperti hari-hari lainnya terutama di hari Senin, aku harus mengikuti apel pagi dan fingerprint di kantor dinas di Lhokseumawe.

Dan seperti biasanya juga, setelah apel pagi, aku mengikuti rapat dengan kepala bidang untuk membahas pelaksanaan tupoksi kami sebagai dokter hewan yang bekerja di pemerintahan.

Satu hal yang membuat kami sedikit kecewa pada hari ini, yaitu kabar bahwa acara pelatihan ATR yang rencananya akan diadakan di Cinagara, Bogor setelah lebaran idul adha nanti telah di cancel karena sampai bulan Juni, juknisnya belum ada. Entah apa yang merasuki mu... 🎶🎶🎶

Kabar baiknya adalah Gaji ke-13 sedang dalam proses dan mungkin dalam dua hari ini akan masuk ke rekening...aku tersenyum dikit dengan menggunakan emot ya... 😁

Pak Bos, ada Bulukat tu ! kata seorang anak bakti di dinas yang bernama Nisa. Nisa cari kelapa dulu ya, ucapnya. Dia menawariku Bulukat teukeurabee, sejenis makanan tradisional Aceh yang terdiri dari ketan, jagung dan kelapa. Mungkin dia juga tau kalo aku hanya Wong Ndeso..... Izin pake emot lagi ya....! 🤭

Setelah semua urusan kelar di dinas, aku segera pulang dan sempat mampir di lapak langganan di Simpang Rangkaya untuk membeli beberapa barang kebutuhan kami seperti sayur-sayuran dan lain-lain. Sorry mayori ya, foto-fotoku jauh dari kata artistik. Hanya untuk memvisualisasi cerita ku saja...

Ketika aku sedang merampungkan postingan, si kecil memanggilku : Ayah, ada tamu nyari ayah ! ucapnya. Ternyata ada tim Seismik yang sedang melakukan tracking dalam rangka eksplorasi minyak dan gas yang dulu dikenal dengan ISA.

Tempat ku tinggal saat ini merupakan kawasan penghasil minyak dan gas, apalagi Cluster IV yang merupakan salah satu unit eksplorasinya sejak tahun 80-an hanya berjarak sekitar 300 meter dari rumah kami.

Tim ini sedang melakukan eksplorasi sumber minyak dan gas lainnya setelah berkurangnya cadangan yang sempat digarap oleh perusahaan minyak raksasa USA yaitu Mobil Oil dan Exxon Mobil sejak tahun 80-an, saat seorang bocah bernama alee75 masih lalai bermain di sawah dan sungai di depan rumahnya.

Saat melakukan fingerprint di kantor camat Matangkuli, aku harus singgah di Poultry shop langganan untuk membeli pakan ayam yang stoknya udah menipis.

Yah, kita lewat sawah yuk! begitu ucapan si kecil yang ikut denganku ke kantor camat Matangkuli. Dan kami pun melewati persawahan kampungku yang telah selesai masa panennya. Aku harus mengatakan bahwa sebagai Wong Ndeso, aku sangat nyaman tinggal di kampung halamanku.

Sekian diaryku kali ini, gaes. Mohon maaf bila tulisanku jauh dari kata "menarik" sebagai orang yang bukanlah penulis handal. Bagi yang mo membacanya, terima kasih ya... Stay healthy and fun. Ciao..

Regards

@alee75

ABOUT ME