Activist Diary Game : 12 Mei 2024|Mengobati peliharaan dan membuat kompos

Minggu akhir pekan, aku memulai hari seperti biasa dengan aktivitas rutin di pagi hari sebagai muslim dengan melakukan sholat subuh dan membaca Alquran beberapa saat.

Sebagai Morning Person, aku tidak mau melewatkan kesempatan untuk mendapatkan berbagai manfaat dengan melakukan aktivitas di pagi hari.

Udara pagi yang segar dan suasana nyaman yang terasa akan membawa aura positif untuk melewati hari ini dengan penuh optimistik di tengah kondisi bangsa yang kacau balau.

Sendi-sendi kehidupan bangsa semakin menurun kualitasnya dimana etik dan moral seakan tidak penting lagi bagi penyelenggara negara. Dan hal itu menimbulkan efek domino terhadap semua aspek kehidupan termasuk pertumbuhan ekonomi dan lain-lain.

Di pagi ini aku memberi makan ayam, ikan dan menyirami tanaman kami serta memberi makan si Oyen yang hampir setiap hari terlibat perkelahian dengan kucing liar. Tentu karena perebutan wilayah sebagai lazimnya animal behavior dari seekor kucing jantan dewasa.

Kemudian aku pergi ke area persawahan di kampung kami bersama si kecil Alvira dengan harapan ada tanaman air di parit irigasi yang bisa diambil untuk ku letakkan dalam aquarium ember nantinya.

Kondisi persawahan di kampung kami sedang masuk musim panen dimana tanaman padi terlihat menguning dan bahkan sebagian dari sawah milik warga sudah melakukan panen menggunakan Combine harvester.

Sayangnya ternyata parit irigasi di sawah sudah pada kering semua sehingga tidak ada tanaman air yang kami temui untuk dibawa pulang ke rumah. Dan kami pun pulang ke rumah dengan tangan kosong.

Saat tiba di rumah, aku menyuntikkan Ivomec untuk si Oyen sebagai langkah antisipatif sekaligus kuratif terhadap parasit interna dan parasit eksterna, dimana penyuntikan terakhir sudah ku lakukan beberapa bulan lalu.

Kemudian aku menuju kandang kambing milik adik di belakang rumah ibu kami untuk menyuntikkan Ivomec pada beberapa ekor kambing milik adik. Saat ini ada delapan ekor kambing jenis Peranakan Etawah (PE) dengan tingkatan umur berbeda di kandang milik adik.

Kambing milik adik

---

Untuk kebutuhan pakan kambingnya, adik biasanya mengarit rumput di sawah dan tempat lainnya serta melengkapinya dengan pakan pabrikan yang dibeli di toko alat dan bahan pertanian.

Setelah melakukan penyuntikan kambing milik adik, aku kembali ke rumah dan mengambil sampah dapur berupa sisa sayur dan buah untuk digunakan sebagai bahan pembuatan kompos. Aku pun mencincang bahan-bahan ini ditemani si kecil Alvira.

Bahan untuk kompos

---

Setelah semuanya beres, aku mandi dan membersihkan badan lalu makan siang bersama keluargaku. Dan kemudian sholat Zuhur dan istirahat sambil menyiapkan postingan hari ini.

Setelah sholat ashar aku bersama istri dan si kecil Alvira mengambil pesanan buket untuk acara wisuda ponakan pada tanggal 14 mei nanti. Si kakak sudah memesan buket ini beberapa hari lalu di sebuah usaha rumahan dan hari ini pesanan tersebut sudah bisa diambil sesuai orderan.

Kami mengambil orderan buket ini, lalu menuju Simpang Rangkaya karena si kecil mau makan Nasi kuning disana. Dan setelah makan, kami pun segera pulang agar aku bisa membereskan peliharaan dan tanaman kami sebelum magrib tiba.

Sekian diaryku kali ini. Terima kasih telah membacanya. Stay healthy and fun. Ciao..!

Regards

@alee75

ABOUT ME