The Diary Game - 2 Juni 2024 | Dari Rumah Oma ke Rumah Nenek
Halo Steemians,
ini adalah tulisan diary game pertama saya di Komunitas Steem Kids & Parents. Semoga kalian menikmatinya.
Hari Sabtu lalu, Khalif mendapatkan libur sekolah karena di Indonesia tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila yang merupakan dasar negara. Saya dan istri saya membawa ketiga anak kami untuk menginap di rumah Oma Khalif (ibu istri saya) yang berada di Kota Binjai, dengan menempuh perjalanan sekitar 3 jam dari Kota Langsa tempat kami tinggal. Sebenarnya Oma sedang tidak di rumah, karena berada di Malaysia, tetapi itu bukan masalah, tujuan kami adalah untuk berkumpul dengan sanak keluarga.
Di hari Minggu pagi, kami sudah bersiap-siap untuk kembali pulang ke Kota Langsa, namun kami akan singgah dahulu di rumah nenek Khalif (ibu saya) di Kota Kualasimpang. Sekitar jam 08.00 pagi kami sudah berangkat, ketika baru keluar dari lorong terlihat ada pedagang-pedagang kaki lima yang menjual sayur-sayuran yang masih sangat segar, saya meminta kepada istri saya untuk membelikan sayuran untuk dibawa pulang. istri saya dengan semangat langsung turun dari mobil untuk memilih sayuran-sayuran tersebut.
15 menit berbelanja, lalu kami melanjutkan perjalanan yang santai ini. Sebelum berangkat tadi kami sempat menikmati beberapa biskuit dengan teh hangat, namun ternyata itu tidak bertahan lama dalam menjaga kestabilan perut kami, saya dan istri perlu mencari tempat untuk memenuhi asupan karbohidrat dan protein yang tinggi. Di tengah perjalanan, istri saya teringat bahwa ada satu tempat makan yang enak yang dulu pernah kami singgahi, namun lupa letak posisi tepatnya, kami pun mulai memperhatikan ke setiap pinggiran jalan, dan akhirnya tempat yang kami cari berhasil kami temukan.
Istri saya dan Khalif memesan menu nasi dengan ayam goreng, sementara saya sangat tertarik dengan ikan lele goreng yang memang menjadi favorit saya setiap makan di warung nasi khas padang. Setelah puas menyantap semua hidangan yang ada di meja, dengan hati yang senang dan perut yang kenyang, kami pun melanjutkan perjalanan yang masih cukup panjang ini. Beberapa waktu berselang, kami telah sampai di depan gerbang pintu masuk tol Stabat.
Di dalam perjalanan, anak-anak sangat gembira dan menikmati beberapa pemandangan yang menarik untuk mereka lihat, seperti ada sebuah jembatan merah yang unik, beberapa pengguna jalan ada yang berhenti untuk berfoto di jembatan ini, karena memang warnanya yang kontras sangat menarik.
Adalagi pemandangan kebun karet yang tampak indah menjulang tinggi, ini memanjakan mata anak-anak saya. Keenan anak saya yang paling kecil sangat suka pemandangan ini, maka saya menepikan mobil, agar anak-anak puas menikmati.
Lalu perjalanan pun kami lanjutkan, dan sebenarnya pintu keluar tol sudah dekat, maka tak lama kami berjalan, kami pun sampai di depan gerbang tol Tanjungpura.
Kami mulai menyusuri lagi jalanan umum, Tanjungpura dikenal sebagai daerah yang memiliki oleh-oleh cemilan yang khas seperti dodol dan keripik, saya kurang suka makanan yang manis-manis, maka dari itu saya singgah di salah satu tempat penjualan keripik yang terkenal. Keripik ini terbuat dari bahan baku singkong yang dipotong tipis-tipis dan digoreng. Satu hal yang menjadi unik juga adalah di sini keripik tersebut digoreng dengan api yang berasal dari kayu, yang membuat ada rasa khas tersendiri.
2 jam berlalu dalam perjalanan, anak-anak pun tertidur, maka sekitar jam 12 kami sampai di Kualasimpang dan menuju ke rumah nenek anak-anak, dan saya terpaksa harus membangunkan mereka yang masih sangat nyenyak, namun pertemuan dan bermain-main dengan nenek dan kakek akan membuat mereka ceria kembali.
Di Kualasimpang kami memiliki tempat makan bakso favorit, maka saya pun mengajak anak kedua saya Kahfi untuk menemani pergi membeli bakso yang juga dia sangat suka. Saya membeli dua bungkus porsi bakso daging untuk dimakan bersama di rumah nenek.
Sore harinya, sebelum mandi, saya membawa Khalif untuk memotong rambutnya ke tukang pangkas langganan saya, ini untuk meringankan beban di kepalanya, berhubung besoknya Khalif mulai mengikuti ujian di sekolahnya, mudah-mudahan ia dapat menjawab soal-soal dengan benar.
Sampai dengan waktu malam menghampiri, saya dan istri saya mulai berkemas-kemas untuk kembali pulang ke Langsa. Setelah makan malam, kami duduk-duduk dan mengobrol di teras rumah, sambil menemani anak-anak yang sedang bermain. Terlihat nenek mulai gelisah, seakan tak rela melepas kami untuk pulang, karena saat-saat berkumpul dengan cucu-cucunya selalu membawa kebahagiaan dan ia rindukan.
Setelah sholat isya, kami pun pamit pulang. Menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit, anak-anak tertidur di mobil, dan setelah sampai di rumah, saya mengangkat mereka satu per satu ke kamar.
Sekian cerita diary saya bersama keluarga hari ini, terimakasih untuk Steemians yang telah meluangkan waktu membaca.
Salam,
@fajrularifst
Such a long journey requires hundreds of kilometers to arrive at your destination, you can see how your children fall asleep along the way.This proves that the journey you are undertaking is very tiring
Rasa lelah yang dirasa terbayarkan ketika orang-orang terdekat merasa bahagia. Senyuman dan tawa mereka adalah yang paling berharga.
Nyan beutoiii.
https://x.com/firalurjaf/status/1798668970792509527?t=Ns5b7jF_jTW9z3SW2_Xtpg&s=19