10 tahun lalu kami adalah keluarga kecil yang bahagia, saling bahu membahu dan saling suport dalam menjalankan tugas keluarga. Kami mempunyai 4 orang anak, yang pada saat itu masih terbilang usia kanak-kanak.

Tiap akhir pekan, bah kan di hari-hari yang lain, suami saya selalu membawa kami pergi liburan, meskipun liburan yang sederhana, atau hanya sekedar jalan-jalan saja. Keluarga kecil kami, sangat menikmati dengan penuh kebahagiaan dan keceriaan.

Mengantar dan menjemput anak-anak, pada saat pergi maupun pulang sekolah. Bercanda, riang gembira dengan anak-anak, mereka saling berebut untuk mendapatkan peluk dan cium dari ayahnya. Wajah-wajah mungil itu, kini tak seceria waktu dulu. Mereka tidak dapat lagi mendapatkan cium dan peluk hangat dari ayah mereka.

Berawal dari penyakit yang diderita oleh suami saya, yaitu jantung dan tumor ganas stadium 4. Tak kuasa berjuang melawan penyakitnya yang sudah amat parah, akhirnya suami saya dipanggil oleh sang khalik, pada saat usianya menginjak 48 tahun.

5 tahun berlalu sepeninggal suami tercinta, saya dan anak-anak selalu berusaha untuk memulihkan dan menciptakan keceriaan, dalam keluarga kecil kami yang telah lama menghilang. Tetapi semua itu tidaklah sama, kami tidak dapat memanipulasi keadaan yang sudah digariskan oleh "Sang Illahi".

Sampai detik ini bayang-bayang keindahan dan kebersamaan dalam keluarga masih hangat terasa. Tak dapat saya pungkiri, saya tidak dapat melupakan kenangan manis yang kami lewati bersama seperti pada saat itu. Tetapi kini tinggallah kenangan dan tak akan mungkin dapat terulang kembali.

Terima kasih kepada @abuahmad dan @steem-bangladesh sebagai penyelenggara kontes. Ini adalah post kedua saya dikontes anda. Dan saya akan mengundang @atoen @desaara @wantimaulidar untuk berpartisipasi dikontes hebat ini.

---

Regards,

@idaali

About

---