Aktivitas Diary Game (27-10-2022) | Melakukan Pendataan Trase Jaringan Irigasi di Hutan Belantara

Assalamualaikum sobat steemian Indonesia dimanapun anda berada.

Selamat datang di halaman aktivitas diary game saya hari Kamis 27 Oktober 2022.

Ribuan Masyarakat petani menaruh harapan besar terlaksananya pembangunan fisik jaringan irigasi sebagai salah satu fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk mengairi dan memasok air ke lahan-lahan tanaman atau areal persawahan mereka. Dengan tersedianya jaringan irigasi dapat mengoptimalkan produktivitas lahan pertanian khususnya di Kabupaten Aceh Utara, sebagaimana postingan kami sebelumnya Disini. Dalam rangka upaya percepatan pembangunan jaringan irigiasi, tentu banyak permasalahan yang harus dilaksnakan, dimaklumi dan dimengerti oleh sejumlah pihak, baik pemerintah maupun masyarakat penerima manfaat agar pembangunan fisik jaringan irigasi dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu.

Sejumlah besar areal sawah potensial di Kabupaten Aceh Utara berada dalam wilayah kecamatan Sawang, Nisam dan Banda Baro yaitu lebih kurang 6.500 hektar dari luas keseluruhan areal persawahan Kabupaten Aceh Utara yaitu lebih kurang 19.470 hektar.

Sangat disayangkan karena sejumlah besar lahan pertanian di wilayah tersebut masih harus mengandalkan air tadah hujan dan pompanisasi untuk bisa menggarap lahan sawah dan mereka dan hanya dapat memanen hasil sawah sebanyak satu kali panen dalam setahun. Sementara sistem pompanisasi selain dimanfaatkan untuk mendapatkan air pada saat musim tanam, juga digunakan untuk menyelamatkan lahan pertanian untuk dapat memanen padi pada saat musim kemarau tiba.

Tim pendataan sudah bersiap sejak pukul 8.30 wib, namun hujan deras sejak pagi mengguyur kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara serta beberapa wilayah lainnya mengundurkan jadwal keberangkatan kami ke lokasi hingga lebih kurang satu jam lebih. Namun, kedatangan kami tim identifikasi dan pendataan lahan di hari keempat ke lokasi rencana pembangunan jaringan irigasi di kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara mendapat sambutan hangat dari sejumlah masyarakat dan perangkat desa.

Titik kumpul Tim identifikasi

Saya bersama Tim dan perangkat desa berkumpul di Balai desa Lancok sebelum menuju ke titik lokasi yang akan dilakukan pendataan. Peta lokasi berkumpul. Karena kondisi hujan tim sedikit kesulitan saat melakukan identifikasi karena lokasi dan jalur (trase) yang kami lalui sepenuhnya hutan berbukit yang terjal dan licin.

Semua orang dalam Tim kami mulai mulai mencari batang kayu atau tempat pegangan untuk menahan tubuh agar kaki tidak tergelincir diatas tanah dan rumput yang basah dan licin. Semua kami mulai mendaki perbukitan yang dipenuhi semak. Layaknya aktivitas pecinta alam! Dan kami harus mencintai alam dan berprasangka baik terhadap semua binatang buas disana. Semoga mereka tidak menggangu aktivitas kami hingga selesai untuk hari ini.

Tim Mulai memasuki tanaman kebun dan hutan peta lokasi

Tim mulai mendaki perbukitan yang masih dalam kawasan perkebunan masyarakat

Menelusuri semak dan tumbuhan liar menuju titik koordinat

Tim mulai memasuki kawasan hutan yang padat dan gelap

Meskipun medan yang sulit, tim dapat menyelesaikan pendataan tanah sepanjang kurang lebih 8 Km yang umumnya meliputi lahan tanaman hutan, kebun dan sawah sepanjang trase yang direncanakan sebagaimana dalam peta lokasi jaringan. Tugas tim identifikasi yang tergabung dari beberapa unsur dari instansi terkait (unsur teknis) untuk melakukan pendataan pemilik lahan dan tanam tumbuh diatasnya.

Sekitar pukul 16.30 wib Tim tidak bisa melanjutkan pekerjaan karena hujan kembali datang, sehingga kami memutuskan untuk keluar dari areal lokasi pendataan, dan akan melajutkan kembali pada hari berikutnya.

Sesaat setelah kami keluar dari hutan dan akan kembali ke posko

Sekian aktivitas diary game saya hari ini, terima kasih banyak atas singgahannya.