The Diary Game | Minggu 12 Maret 2023 | Menikmati Festival Tet Apam di Akhir Pekan

in STEEM INDONESIA2 years ago (edited)

ADA dua agenda penting yang tak bisa dielak pada Minggu kemarin. Dua undangan penting itu, satu pesta perkawinan, sisanya Festival Tet Apam di Taman Budaya, Banda Aceh. Semuanya seru meski sempat agak dingin dibelai hujan. Alhamdulillah, keduanya berjalan sukses.

Tet Apam.png desain via canva


Sejak pagi turun hingga selesai rutinitas biasa di hari libur, saya masih berkutat dengan tugas utama. Di depan laptop. Menyunting dan posting. Melelahkan memang. Karena ada dua agenda berkunjung ke kenduri pesta dan festival apam, maka pukul 11 siang semua tuntas.

Tepat satu jam kemudian, kami berangkat ke tempat pesta di Lorong Jati, Sektor Barat Kopelma Darussalam. klik. Saat kami tiba, linto baro alias pengantin pria sudah duluan tiba. Saya rombongan dari linto baro.

Karena sudah telat, maka kami langsung masuk. Lebih kurang ada satu jam di sana. Setelah cipika-cipiki dengan keluar besar dan adik-adik yang datang dari kampung, saya bergegas ke Taman Budaya, Banda Aceh. Sekitar pukul 13.40 baru bergerak ke tempat para seniman bersandiwara.

Tet apam.png
Kolase foto kegiatan di darussalam dan taman budaya canva


Tapi kali ini bukan liputan mereka berakting. Namun, ada hajatan lain yakni Festival Tet Apam. Acara bakar membakar penganan tradisional (lokal) ini digelar Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh bersama Ikatan Mahasiswa Pelajar dan Masyarakat (IMPM) Mutiara Raya.

Festival Tet Apam ini memperebutkan Piala Ketua DPRK Banda Aceh Tahun 2023. Mengambil tempat di Taman Seni dan Budaya, Banda Aceh cek. Di gelar Minggu (12/3/2023), agar banyak orang datang, sebab hari libur. Bisa untuk melihat, merasa dan menjaga warisan tersebut seperti tema acara; "Tajaga Keuneubah Indatu".

WhatsApp Image 2023-03-13 at 10.47.58 (1).jpeg
bersama panitia, biar cepat masak


Saya tiba di lokasi sudah dipenghujung acara. Saat itu hujan dalam kondisi tak menentu. Terkadang deras, lalu berhenti, kemudian turun lagi. Panitia sudah mengumumkan pemenannya. Tapi saya tak peduli. Langsung mengajak ibu-ibu untuk membakar apam. Setelah 15 menit kemudian, satu apam sudah di tangan. Masih baru, hangat dan mangat (enak).

Usai menyapa dan bertegur sapa dengan beberapa kolega, saya baru menikmati kuliner itu. Memang laziezz -- mengutip diksi khas Benu Bulo, presenter kuliner di televis nasional. Leumak Mabok juga acap dipopulerkan pria yang dulunya merintis karier sebagai jurnalis ini.

Dan, ternyata kawan saya yang sudah terkenal ini memang hadir di acara Festival Tet Apam. Dulu kami sekitaran 2000-an atau sebelum tsunami sama-sama tukang liput berita. Alhamdulillah, Benu sukses merambah ke ibukota. Sekarang jadi artis dan presenter juga.

WhatsApp Image 2023-03-13 at 10.47.58.jpeg
belum kelar, Benu langsung swafoto


Setelah foto-foto sejenak dan bincang singkat, Benu harus melanjutkan 'kehidupan'-nya. Lantas, saya pun pamit dan pulang. Sebelum tiba di rumah, kami singgah sejenak di Moorden Cafe, Pango. Kebetulan para bocil ingin makan curos, nuget dan lainnya.

Setelah ashar baru tiba kembali di rumah. Kalau tidak salah sudah pukul lima sore lewat setengah jam, alis jam 5.30 WIB. Saat senja baru di garis start menuju pulang. Selesai menunaikan kewajiban Ashar, kembali duduk depan laptop. Lalu berselancar dengan rutinitas biasa.

Tak terasa, baru berhenti lagi saat azan magrib sudah tiba. Hayya Alash Shalah, baru menutup lagi laptopnya dan menuntaskan kegiatan harian sepanjang minggu. Terima kasih para steemian yang sudah mampir di postingan ini.

*****

@Munaa
Sort:  

TEAM 1

Congratulations! This post has been upvoted through steemcurator04. We support quality posts , good comments anywhere and any tags.
Curated by : @solaymann

Screenshot_20221130-164846_Canva.jpg

 2 years ago 

thank you...

Loading...

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 62755.94
ETH 2446.28
USDT 1.00
SBD 2.66