The Diary Game Edisi Ramadhan: Buka Puasa Bersama Komunitas Petanque

BUKA puasa bersama alias iftar menjadi kebiasaan positif. Di dalamnya bukan sekadar acara makan-makan saja seperti khanduri. Namun, ada nilai ukhuwah yakni silaturrahim. Silaturrahim itulah yang saban hari harus kita pupuk. Sebab dengan silaturrahmi Allah akan lapangkan rezeki kita. Semoga.

_{Desain by canva}

---

Menjalani puasa ke-16 ada banyak hal yang harus saya lakukan. Rutinitas yang sudah lazim. Kebetulan puasa ke-16 ini bertepatan dengan hari Jumat. Sejak pagi-pagi jam masuk sekolah saya sudah harus mengantar si abang (Ghazi) ke sekolah. Memang hari ini tanggal di kalender merah, 7 April 2023. Jumat Agung. Tapi, sekolah tetap buka, karena ada kegiatan tambahan.

"Ada pembagian piala untuk kami yang menang," sebut Ghazi meyakinkan saya yang awalnya tak percaya sekolah di hari libur.

Pukul 11 saat saya jemput kembali, memang acara sudah bubar. Anak-anak TK IT Insan Madani, Banda Aceh what3words.com, sudah menunggu dijemput orang tua masing-masing. Setiap anak masing-masing menggenggam satu piala. Begitu pula dengan Ghazi dan karibnya Kautsar dan Yaumil juga punya hadiah yang sama.

Setelah itu saya baru persiapan berangkat Jumat. Shalat di Masjid Baitul Mukhlisin atau lebih dikenal dengan nama Masjid Meunara Baro. Lokasinya tak begitu jauh dari kediaman kami. what3words.com.

_{Suasana Masjid Meunara Baro jelang Jumatan}

---

Usai ibadah jumat, seperti biasa kembali menenggelamkan diri dengan rutinitas lain. Mengetik, mengedit serta tak lupa membaca novel online kesukaan. Membaca dan mendengar novel untuk sekadar rileks saja. Tak tahunya sudah tiba waktu ibadah Ashar.

Pukul lima sore, giliran mengantar si Kakak Fathie yang mengikuti buka puasa bersama di sekolahnya. Iftar di sini digelar kali hari terakhir sekolah selama bulan suci Ramadhan. Saat tiba di sekolah semua siswa mulai berdatangan. Rata-rata diantar orang tua pakai roda empat. Sehingga jalanan menjadi macet.

Tiga puluh menit kemudian tiba di rumah. Kembali dua adiknya yakni Ghazi dan Gulfam yang minta jajan. Ghazi lebih kepada membeli menu bukaan kaleng. Karena dia full puasa selama 16 yang sudah dilewati. Sedangkan Gulfam baru empat tahun delapan bulan. Belum bisa diajari berpuasa.

Tuntas dengan urusan ini, giliran saya yang bergegas berangkat ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Di tempat ini sekalian kantor pengurus olahraga Petanque (bacanya petang). Ini cabang olahraga andalan KONI Aceh di berbagai event. Saya mendapat undangan dari Ketua Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Drs Abdurrahman untuk buka puasa bersama (iftar).

Foto-foto buka puasa

Saya datang lebih cepat. Karena sudah duluan menatap langit cukup gelap. Saya yakin bakal turun hujan deras. Ternyata perkiraan saya benar. Baru tiba di lokasi acara dua menitan. Air hujan langsung turun cukup deras. Di sana sudah ada Dekan FKIP USK Dr. Syamsulrizal, Wakil Rektor III Prof Dr Mustanir, hingga pengurus KONI Aceh.

Saya mulai khawatir. Bila hujan tidak berhenti sampai selesai buka puasa. Maka alamat basah kuyup saat pulang. Karena saya tidak bisa berlama-lama di sini usai iftar. Karena harus menjemput kembali si kakak ke sekolahnya. Usai shalat Magrib, ternyata hujan memang sudah reda. Meski masih ada gerimis tipis-tipis.

Setelah pamit dengan tuan rumah. Saya pulang menerobos gerimis malam. Tiba di sekolah, orang tua yang menjemput anaknya juga sudah ramai. Tak menunggu lama, saya membonceng kembali si kakak. Tiba di rumah sudah jam delapan lewat. Akhirnya saya melanjutkan kembali kegiatan rutin seperti biasa. Hingga tibanya waktu istirahat.

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

Kind Regards @Munaa