The Diary Game, 25 Oktober 2023 : Membajak Lapangan Bola
Edited by Canva
KEGIATAN harian saya satu hari sebelumnya belum tuntas. Ya, masalah lapangan bola. Makanya, sejak siang hari selepas semua rutinitas saya berkoordinasi dengan operator traktor. Awalnya kami ingin dia mulai membajak lapangan dari pagi hari. Ternyata gagal.
Gagalnya membajak pagi hari karena dia kesulitaan mendapatkan solar. "Kalau traktornya kita bawa langsung ke sana nggak akan dikasih," ungkap Bang Dan, seorang supir traktor. Karena itu, dia baru bisa memulai kerja selepas siang. Oke. Kami pun menunggu dengan sabar.
Pukul 11.30 Gulfam pulang sekolah. Tapi 45 menit kemudian giliran abangnya yang akan mendapat jadwal jemputan. Kondisi hari ini memang sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya, kondisi kesehatannya mulai tidak stabil. Demam sudah mulai menggejala.
Pulang ke rumah, dia langsung mendapat asupan dari mamanya. Setelah minum obat dia beristirahat. Kondisi saya juga tidak jauh berbeda dengan Ghazi. Mulai meler. Sudah pula minum paracetamol dan antibiotik lainnya. Namun, selepas Zuhur, saya mengingat agenda di lapangan bola.
Saya telepon operator mesin bajak, tidak diangkat. Saya hubungi rekan yang punya relasi juga belum terjawab. Akhirnya saya memastikan tetap istirahat di rumah. Baru pukul 15.00 WIB saya mendapat telepon. Intinya, mereka sudah mulai membajak area yang mengganggu tekstur lapangan.
Pukul 15.45 WIB saya tiba di lokasi. Saya terlambat puluhan menit karena harus menuntaskan sebuah postingan dan beberapa berita yang harus tayang di situs. Saat tiba di lokasi, saya lihat traktor sudah mulai bekerja. Kondisinya di luar perkiraan. Sebab, awalnya kami berpikir dengan sekali jalan, kondisi tanah langsung memburai. Ternyata tidak.
Akhirnya, saya mengambil kesimpulan. Untuk bajak dua kali. Karena azan Ashar sudah terdengar, saya pamit. Setelah selesai shalat, saya rehat sejenak. Lalu pukul 17.10 WIB, kembali ke lapangan. Bersamaan dengan itu, telepon pun berdiring. Ternyata, ada koordinator lapangan yang meminta saya segera kembali ke lokasi.
Tiba di lokasi, tinggal satu sisi saja yang belum tuntas. Beberapa saat kemudian semua dikerjakan dengan cukup bagus. Saya langsung membayar jasa bajak sesuai dengan yang sudah disepakati. Setelah itu beberapa pemain yang biasa latihan datang. Kami pun berembuk dan membahas rencana ke depan. Yang paling dekat adalah rencana besok harinya.
Ketika suara azan Magrib mulai terdengar, kamipun bubar. Saya juga mengakhiri semua kegiatan harian dengan perasaan lagi. Karena satu persoalan sudah tuntas. Saya pun pulang dan menunaikan kewajiban lalu beristirahat.
*****
27/10/2023
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Seringnya terjadi perubahan cuaca dalam beberapa pekan terakhir harus membuat kita sigap, terutana bagi anak-anak yang rentan terhadap penyakit dan daya tahan tubuh. Saya meyakini, sesibuk apapun anda saat ini, tidak akan melupakan mareka para obor bangsa. Diary yang indah kawan, tetap sehat dan jangan lupa bahagia. Salam takzim
gawat manager club