Kontes : Tradisi Unik Masyarakat Adat di Daerah Saya "Menabuh Rapai"

in STEEM INDONESIA11 months ago
Assalamualaikum

Apakabar rekan steemian di komunitas terkece ini. Semoga kalian dalam kondisi sehat dan terpacu penuh semangat dalam membuat konten terbaik. Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang rapai untuk meramaikan kontes yang digagas steemian senior @ridwant. Jadi, sekali mendayung dua halaman terlampaui. Selamat membaca.

rapai.png
Edited by Canva

Kontes unik di komunitas Steem Indonesia sudah memasuki edisi ke-10. Sebuah proses yang sangat bermanfaat untuk "menemukan" postingan-postingan yang selama ini terpendam. Tidak terekspor secara umum. Barangkali ini salah satunya, yakni tentang kebiasaan membuat rapai.

Tentang Rapai

Ketika bicara rapai, semua orang nyaris tahu. Mereka pasti pernah mendengar atau bahkan sering melihatnya. Sekilas menabuh rapai itu gampang, tapi dia butuh seni juga dalam memukulnya pakai tangan kosong. Rapai, sebagai alat musik perkusi tradisonal Aceh.

Suara rapai ini semacam komposisi bunyi yang mengatur ritmenya saat lantuan syair-syair dibawakan. Rapai ini lebih kental nuansa relegiusnya, ketimbang musik-musik pada umumnya yang kita kenal. Dalam hal ini para penabuh rapai mengikuti alur dari lantuan syair seorang pawang atawa syekh.

20230827_154814.jpg
Alat musik Rapai milik salah seorang anggota Grup Awak Awai.

20230827_154838.jpg20230827_154724.jpg
20230827_154913.jpg20230827_154918.jpg

Saya dan Roni bersama alat musik Rapai.

Rapai itu sendiri disebutkan sudah dimainkan di Ibu Kota Kerajaan Aceh pada abad ke-11. Kabarnya, Bandar Khaifah itu posisi sekarang di sekitaran Gampong Pande, Kota Banda Aceh. Disebutkan, figur pertama yang pertama kali memperkenalkan alat musik ini Syekh Rifai.

Dari nama Rifai itulah, entah bagaimana kemudian masyarakat Aceh kala itu menyebutkan alat musim tersebut dengan sebutan Rapai. Mungkin saja dari kata Rifai kemudian konsonannya berubah jadi Rapai. Entahlah, tidak ada pembuktian ilmiah di sini.

Rapai itu sendiri punya beberapa kategori. Ada daboeh (debus), pase, geurimpheng, pulot dan rapai hajatan. Semuanya punya perbedaan. Seperti kita tahu, Rapai Daboeh itu lebih pada mempertontonkan tubuh kebal terhadap segala benda tajam semacam parang, rencong, gergaji, shainsaw dan lainya.

Rapai_1.jpeg

Rapai_2.jpeg
Pemuda Gla Meunsah Baro berlatih setiap malam Minggu di balai kampung setempat.

Untuk rapai yang dimainkan secara duduk (geurimpheng), biasanya dimainkan terstruktur dimulai dengan salam pembuka yang ratoeh (syair) dilantukan seorang syech. Sedangkan pemainnya menjulurkan tangan dan menggoyangkan badan ke kiri dan ke kanan sambil menaboh rapai dan mengikuti nyanyian syech.

Lalu, Rapai Pulot, juga di mulai dengan salam lalu dilanjutkan dengan aksi akrobatik serta keahlian membentuk lingkaran bersambung. Sedangkan Rapai Pase dimainkan oleh 30 penari atau penabuh rapai ini. Seni ini lebih dominan di kawasan Aceh Utara.

Satu lagi Rapai Hajatan. Rapai yang mengisahkan sebuah harapan yang biasanya dimainkan pada acara-acara tradisi adat seperti Maulid Nabi, Sunatan hingga pernikahan. Sekarang malahan sudah dipakai untuk kegiataan serimonial pemerintahan.

Pembuat Rapai

20230624_105636.jpg

20230624_105453.jpg

20230624_105218.jpg

Ketika bicara rapai, barangkali kita bertanya-tanya bagaimana proses membuat rapai. Beberapa waktu lalu di tempat saya tinggal, Gla Meunasah Baro memang ada tukang yang ahli membuat rapai. Mereka juga pemain rapai geurimpheng. Nama grupnya Rapai Awak Awai. Mereka biasa berlatih setiap malam minggu di balai khusus yang dipakai untuk kegiatan tersebut.

Kali ini saya tidak bercerita tentang grup seni tersebut. Tapi, lebih pada prosesi membuat rapai. Ketika saya tiba di lokasi pembuatan rapai mereka sedang memasang kulit kambing. Tempat di Perabot Bang Anas. Dia memang bisa membuat rapai, mulai dari awalnya hingga pemasangan kulit kambing.

20230624_104956.jpg20230624_105001.jpg
20230624_105024.jpg20230624_105032.jpg

Pengrajin alat musik rapai sedang memasang kulit di permukaan atas rapai.

Bahan dasarnya berupa kayu keras. Biaya kayu seumantok atau kayu keras lainnya. Setelah dipotong membentuk lingkaran dengan diameter 35 cm atau lebih, baru sisi tengahnya dibuah dengan meninggalkan tepi kayu sekitar 7-10 cm saja. Lalu diberi relief tertentu di pinggiran sesuai dengan selera pembuatnya.

Setelah itu dijemur. Saat sudah siap pakai, dicat dan kemudian dipasangkan kulit kambing di atas. Sayang sekali, saya tidak mendapatkan gembaran prosesnya dari awal. Yang saya punya ketika para pemain rapai memasang kulit kambing di atas. Jika nanti saya menemukan orang yang membuat khusus rapai dari awal, akan saya posting lagi di sini.

Terima kasih sudah membaca postingan saya. Saya mengajak @rafael118 @surinadewi @elianaelisma untuk ikut kontes ini di part selanjutnya.


Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

Regards @Munaa

28/8/2023

Sort:  

Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
image.png
please click it!
image.png
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)

The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.

Loading...

TEAM 4

Congratulations! Your post has been upvoted through steemcurator07. Good post here should be..

Congratulations!.png

Curated by : @patjewell
 11 months ago 

Thank you so much for your support...

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.12
JST 0.026
BTC 56965.36
ETH 2498.49
USDT 1.00
SBD 2.34