Steemit Engagement Challenge - S6W3 : Menjadi pendidik disaat sedang di didik.

Steemians yang terhormat.
Hadir diantar peserta Kontes "Steemit Engagement Challenge - S6W3" di siang ini di komunitas ini. Ini merupakan entri saya yang kedua di minggu ketiga pelaksanaan tangtangan keterlibatan steemit.

Sebuah kebanggaan hari ini bisa menyapa anda semua di komunitas kebanggaan ini.

Satu hal yang ingin sampaikan adalah. Masa sekolah masa penuh warna dan merupakan masa yang indah yang tidak bisa dilupakan. Banyak hal terjadi dan itu mungkin masih tersimpan di memory semua orang. Sayangnya itu tersimpan sebagai sebuah cerita yang tidak pernah bisa di munculkan sehingga itu akan hilang seiring perjalanan waktu.

Kita masih beruntung memiliki @afrizalbinalka yang dengan gagasan dan idenya, Hari ini kita mendapatkan kesempatan untuk mengukir itu disini.

Gambar oleh StockSnap dari Pixabay

Saya menyelesaikan pendidikan SMA di salah satu pondok pesantren terpadu yang ada di kota Lhokseumawe. Sebagai sebuh pondok pesantren, Saya memiliki banyak teman yang berasal dari selurh penjuru Aceh Utara dan kota Lhokseumawe. Bahkan ada juga teman saya dari luar kedua kota ini, Diantaranya Banda Aceh, Langsa dan sebagainya.

Hal-hal apa saja yang tidak kamu sukai saat SMA?

Keberadaan kami di pondok yang berbentuk sebuah yayasan yang jalur pendidikannya mengadopsi dengan istilah Boarding School tentu memiliki banyak aturan. Dan aturan itu harus dipatuhi oleh semua peserta didik. Salah satunya adalah peraturan harus berbicara dengan Bahasa Inggris atau Bahasa Arab dalam kawasan Asrama. Ini akan mendapat ganjaran sangat berat ketika seoarang murid ( Disini kami menyebutnya dengan santri ) kedapatan melanggar peraturan ini. Beberapa dari teman saya di utuskan menjadi mata-mata yang akan mencatat siapa saja yang melanggarnya. Tentu ini menjadi sesuatu yang sangat saya dan teman-teman lainnya tidak menyukainya. Bayangkan, Ketika selesai menyelesaikan jam belajar malam hingga pukul 22 : 00. Kami harus mendengarkan nama kami diumumkan melalui microfon untuk menghadap mahkamah bahasa yang sangat menakutkan.

Gambar oleh Mona Tootoonchinia dari Pixabay

Apa pengalaman horormu di sekolah?

Ini sesuatu yang sangat terkesan. Ketika saya sedang menempuh pendidikan. Kami juga di didik untuk menjadi orang yang mendidik. Beberapa kali saya juga terlibat dalam petugas mahkamah. Sebuah tantangan yang sangat berat ketika bertugas sebagai petugas mahkamah adalah saya harus mengadili teman-teman yang sebaya dengan saya. Terkadang beberapa diantaranya memiliki fisik yang lebih besar dari saya. Bahkan pernah terjadi, Teman yang saya adili di mahkamah menyerang saya di lain waktu. Ketika kami tidak dalam bertugas, Ini terjadi di luar asrama. Menjadi sesuatu yang menakutkan ketika saya harus berurusan dengan mereka.

Gambar oleh Gerhard dari Pixabay

Apa pengalaman SMA-mu yang tidak terlupakan?

Banyak kisah indah yang tidak bisa terlupakan. Namun kesempatan untuk menguraikan disini tidak memungkinkan. Namun saya akan mengulas satu kejadian yang mungkin masih teringat dan itu sangat mengesankan.

Ketika kami kedatangan orang nomor satu di pemerintahan Aceh, Pak Gubernur. Ketika itu masih dijabat oleh Bapak Abdullah Puteh. Saya bersama beberapa santri lainnya diminta untuk menjadi sebuah grup yang akan menyanyikan lagu kebangsaan dan beberapa lagu lainnya. Kami harus mempersiapkan ini hingga beberapa hari untuk bisa tampil maksimal. Tak jarang kami harus melakukan ini hingga larut malam. Saya sangat bersyukur acara penyambutan berlangsung sangat meriah dengan sambutan nyanyian grup kami.

Apa pengalamanmu yang tidak terlupakan saat memasuki SMA?

Saya memasuki asrama semenjak pendidikan menengah pertama ( SMP ) Ketika beranjak ke tingkat pendidikan menengah pertama (SMA), Saya mendapat undangan untuk terus menetap di asrama dari kepala yayasan saya karena prestasi saya. Itu menjadi pengalaman saya yang tidak akan saya lupakan.

Kejadian apakah sampai saat ini tidak bisa kamu lupakan?

Mendapat perlakuan kasar dari santri lain yang memiliki fitur fisik yang lebih besar mungkin sering saya rasakan. Dan itu terjadi karena mereka tidak terima dengan hasil ketentuan mahkamah yang timbul akibat melanggar peraturan yayasan kami. Sehingga pernah suatu ketika berurusan dengan siswa yang latar belakangnya berasal dari wilayah pesisir Lhokseumawe. Ini berakibat hingga pemutusan siswa terbut sebagai peserta didik di Sekolah asrama kami.

Apa pengalaman hidup yang dapat di ambil di masa SMA?

Menjadi pendidik di saat sedang di didik bukanlah perkara mudah. Saya merupakan leting perdana di sekolak ini. Bergabung dalam peserta didik semenjak pendidikan SMP dan melanjutkan pendidikan SMA di tempat yang sama menjadikan leting kami sebagai senior disisni. Ketika awal mulai pendidikan SMA kami sudah diwajibkan bergabung dalam organisasi siswa yang memiliki tanggung jawab atas pendidikan adik-adik leting kami. Mungkin ini menjadi pengalaman hidup yang sangat bermanfaat bagi saya.

Saya ingin mengajak @fantvwiki, @muzack1, @elrazi, @emsonic, @abialfatih, @inspiracion, @fredquantum @liasteem, @sailawana dan @event-horizon untuk berpartisipasi dalam kontes ini.

^{Let's support @pennsif's performance for the development of the steem blockchain network by voting @pennsif.witness at the following link:
https://steemlogin.com/sign/account-witness-vote?witness=pennsif.witness&approve=1}