Contest ! Unique Traditions of Indigenous Peoples in My Country (region) - Part-03 "Peuticap Aneuk"

Salah satu acara prosesi adat yang masih kental dalam kehidupan masyarakat aceh adalah peuticap aneuk. Prosesi dan rangkain acara peusijuk aneuk ini sudah menjadi satu tradisi yang terus dilakukan oleh setiap anggota masyarakat secara turun-temurun sampai saat ini. Dalam pelaksanaannya, setiap orang dan setiap daerah tentu berbeda-beda, apalagi mengenai kelengkapan bahan-bahan yang diperlukan, sangat tergantung pada kondisi ekonomi seseorang

Acara tradisi peusijuk dan peucicap aneuk ini biasanya dilakukan pada saat umur bayi memasuki 7 hari, 14 hari atau bahkan ada juga yang melakukannya ketika umur bayi masuk tiga bulan bahkan ada yang enam bulan. Semua tergantung dari ketersediaan ekonomi. Namun bagi yang mempunyai kecukupan ekonomi, apalagi anak pertama mungkin sangat antusias dalam melaksanakan rangkaian acara prosesi adat

Rangkaian prosesi dalam tradisi peucicap ini bertujuan untuk memperkenalkan makanan untuk pertama kalinya pada si bayi. Selain itu, sebelum dia besar dan tumbuh dewasa, sibayi sudah bisa memilah-milah berbagai makanan dan minuman dengan rasa dan manfaat yang berbeda, seperti daging ayam, telur, ikan maupun buah-buahan seperti apel, anggur, sawo, jeruk dan lain sebagainya

Menurut tradisi yang sudah diyakini masyarakat, bila anak yang lahir laki-laki, maka akan dipeucicap dan di tepung tawari oleh (tgk agam) yang diwkili oleh imam gampong dan tokoh ulama dari alumni pesantren. Dan bila bayinya perempuan biasanya dipercayakan pada ibu-ibu atau (tgk inong) yang mengerti atau sudah dipercaya sebagai tokoh adat atau yang dituakan

Salah satu sisi keunikan dari tradisi adat ini bahwa, untuk prosesi peucicap harus ganjil, artinya boleh 1 orang, 3 orang atau 5 orang. Bagi yang berkecukupan terkadang ada yang sampai berjumlah 5 orang atau lebih

Keunikan lainnya adalah keberagaman bacaan doa dan tata cara peucicap dari masing-masing tgk. Tiap makanan yang akan disankkan buat sibayi punya bacaan dan tata cara, ada yang satu atau dua jenis saja ada pula yang sampai semua yang sudah disiapkan, seperti ketan hitam, beras dan padi, buah-buahan serta hati dan paha ayam

✔ Dalam setiap tradisi maupun acara adat sacral lainnya, peran serta tgk imam gampong dan kalangan tgk dayah atau ulama kharismatik sangat penting, karena mareka adalah sosok yang mengerti agama secara mendalam, jadi tak heran setiap pelaksanaan acara adat, selalu mengundang tokoh ulama dan tgk dayah untuk mendapatkan berkah maupun doa-doa mustajabah yang dibacakannya untuk perkembangan si bayi

✔ Seperti saat bayi dipegangin Al-quran yang memaknai bahwa ketika dia besar nanti mau menuntut dan memperdalam ilmu agama, menuntut ilmu di pesantren serta mengajarkan pada masyarakat. Lebih jauh, dibacakan doa-doa mustajabah untuk sibayi agar ia kelak menjadi manusia yang berguna dan berbakti buat ibu bapak dan buat kemuslihatan dan berguna buat orang banyak

✔ Berbagai harapan dan doa-doa mustajabah tak henti-hentinya di mohonkan buat sibayi, apalagi ketika memasukkan rasa asam, asin dan manis ke mulut sibayi, para tengku dan tokoh ulama dayah membisikkan di telinga si bayi dengan kata-kata yang lembut, dan memohon agar kelak, saat dia besar bisa membedakan setiap rasa dalam kehidupan dan mampu membedakan mana yang bisa dan halal untuk dimakan dan yang tidak

Menutup semua prosesi pelaksanaan tradisi peuticap, para tengku imam gampong dan beberapa tokoh ulama pesantren maupun yang dituakan meminta ayah dan ibu sibayi untuk memegang ayunan seraya bershalawat bersama-sama yang dipinpin oleh tokoh tersebut. Acara ini merupakan penutup dari seluruh rangkaian acara tradisi peucicap dan peusijuk, mohon maaf kalau bahasa yang saya gunakan disini ada yang kurang anda pahami (bercampur bahasa aceh) walaupun saya menjadi salah satu undangan, namun saya tidak berani untuk mengabadikan gambar saya dengan (selfi) karena menghormati salah satu guru saya semasa di pesantren. Terimakasih semuanya