The Diary Game, Selasa 4 Juli 2023: Aktivitas tak Menyenangkan dan Bikin Lelah

Hello steemians yang baik hati, banyak pengalaman yang menyenangkan telah tertulis rapi di forum ini, tapi sedikit yang menulis tentang aktivitas tak menyenangkan. Saya mencoba menulisnya, memulai dengan pertanyaan.

Apakah anda punya bagian rumah dan toko yang jarang dibersihkan karena tak ditempati? Semisal gudang, kamar kosong maupun lantai dua. Bagaimana rasanya saat mau dibersihkan sekali-kali? Pasti berat dan melelahkan.

Saya punya pengalaman tentang aktivitas tak menyenangkan ini, pada Selasa 4 Juli 2023. Begini kisahnya:

Teras kecil di lantai dua rumah saya yang sangat kotor

Rumah kami berlantai dua di Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, tak jauh dari Ulee Kareng, Banda Aceh. Lantai dua adalah tambahan dari rumah induk berlantai satu yang pembangunannya paling akhir, memanfaatkan halaman belakang rumah yang telah ditempati sejak 2008.

Lantai dua rumah rampung semuanya sejak 2014, dengan dua kamar dan ruang menonton plus kamar mandi. Sejak itu, lantai dua tak pernah kami tempati, hanya jadi gudang barang-barang tak terpakai, kotak bekas hingga baju dan tas bekas berserakan.

Pembersihan hanya saya lakukan jika ada tamu dalam jumlah ramai dari kampung yang menginap. Jika tidak, maka jarang sekali bersih-bersih.

Maklum, lantai dua disiapkan untuk dua anak saya saat besar nanti. Tapi saat ini, mereka masih tidur di lantai bawah, dengan dua kamar. Si sulung di kamar sendiri di bawah, dan si bungsu kerap tidur sesukanya, kadang bersama kakaknya, paling sering bersama saya dan istri.

Lantai dua rumah yang jarang tersentuh

Pada Selasa sore kemarin, mumpung anak-anak masih liburan, saya mengajak mereka bergotong-royong membersihkan kamar-kamar di atas. Beberapa hari sebelumnya, istri telah memulai. Katanya, biar anak-anak mau tidur di atas nanti, dan terbiasa membersihkannya.

Bersih-bersih mulai dengan menyapu, anak-anak ikut serta mengelap pintu dan cermin serta memasang sprei di kasur. Setelahnya, saya memilah barang yang tak terpakai untuk dibuang. Lanjut membersihkan kamar mandi sambil mengelap perabot, bunga hias plastik, yang berdebu.

Usai menyapu lanjut mengepel. Ini paling berat dan melelahkan terutama di bagian teras lantai dua karena paling kotor. Pelan-pelan sambil berusaha membuat ruangan sebersih mungkin.

Aya... Arkan, di mana. Istri yang baru pulang kantor memanggil anak-anak. Mereka langsung turun ke bawah. Tinggal saya sendiri melanjutkan bersih-bersih.

Mengepel lantai

Tak lama kemudian, saya turun membawa tas-tas tak terpakai untuk dibuang. Anak-anak sedang lahap makan jajanan yang dibawa pulang istri. "Kok tinggalin ayah sendiri," ujar saya.

"Lapar ayah, capek. Makan dan minum-minum dulu," seru Arkan.

Saya membiarkan mereka dan naik lagi ke atas melanjutkan kerjaan. Jelang magrib, segalanya telah bersih. Saya membereskan sisa sampah dan membawanya turun, menaruhnya di tempat sampah di luar pagar rumah. Mobil sampah akan mengambilnya 2-3 hari sekali.

Keringat masih keluar bercucuran di badan, bahkan muka, lumayan untuk kesehatan sebagai ganti olah raga. Tangan dan kaki terasa seperti kebas. Tak lama kemudian saya ke mandi sepuasnya dan wudu untuk salat Magrib.

Menata kembali bunga dekat tangga

Kelelahan mendera seluruh badan, saya minum sebanyak-banyaknya lalu makan. Usai istirahat sejenak sambil ngobrol bersama keluarga, azan Isya berkumandang dan salat wajib kembali ditunaikan. Setelahnya, saya mencoba membuka laptop untuk menuliskan pengalaman ini, baru dua paragraf saya mulai telah terasa ngantuk.

Saya tidur cepat malam itu, lelah setelah gotong-royong di lantai dua rumah yang jarang tersentuh. Semoga menjadi pengalaman ke depan, rutin membersihkan walaupun tempat itu jarang dipakai.

Demikian kisahnya, semoga berkenan. []