Tradisi Unik Masyarakat Aceh: Meugang Warisan Sultan

in STEEM INDONESIAlast year

Meugang adalah tradisi unik yang hanya ada di Aceh. Di hari itu, para suami membeli daging lalu dimasak istri di rumah untuk disantap bersama. Dalam setahun, tradisi ini berlangung tiga kali; jelang bulan Ramadan, jelang Hari Raya Idul Fitri dan jelang Idul Adha.

WhatsApp Image 2023-06-26 at 12.51.49.jpeg

Hari Raya Idul Adha menunggu hari atau pada 29 Juni 2023. Lapak-lapak dadakan penjual daging mulai bermunculan di dekat-dekat pasar dan pusat keraiaman di Banda Aceh dan Aceh Besar. Di Pasar Ulee Kareng dan Beurawe (Banda Aceh) misalnya. Satu persatu pembeli pun mulai singgah, dan kemungkinan akan terus ramai pada H-2 dan H-1 Idul Adha.

Sebagian warga curi start alias membeli daging lebih cepat sebelum Meugang masuk. Saya misalnya, membeli lebih awal pada Minggu (25/6/2023) dengan alasan hari libur dan istri punya waktu banyak untuk belanja dan memasak. Yang penting, daging masih dapat dinikmati sampai Idul Adha.

Daging Meugang diolah dengan berbagai kuliner khas Aceh, dari rendang, sie reuboh, masak puteh, sop, sampai kuah beulangong. Menu itu semuanya mantap saat disantap.

DSC_0113.JPG Kuah beulangong

Dari mana tradisi Meugang ini berasal, dan apa uniknya?

Tentang Meugang, saya telah beberapa kali menulisnya di media tempat bekerja, mewawancarai sejumlah pakar sejarah seperti (Alm) Badruzzaman Ismail, dan Tarmizi A Hamid. Saya juga selalu melakukan pengamatan seberapa kuat tradisi itu berlangsung hingga kini.

Kisah Meugang dimulai sejak lama, semasa Sultan Iskandar Muda memimpin Kesultanan Aceh pada kurun 1607-1636 masehi. Beliau salah satu sultan terkenal di Aceh, dan telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Konon saat Sultan Iskandar Muda memerintah, Aceh dikenal makmur menguasai sebagian Sumatera dan semenanjung Malaya. Kesultanan Aceh mengendalikan jalur perdagangan di Selat Malaka, dan memproduksi hasil bumi seperti rempah-rempah dan palawija yang menjadi komoditi unggulan saat itu.

Pada suatu ketika jelang Ramadan, Sultan Iskandar Muda memerintahkan para Keuchik untuk mendata semua orang miskin di wilayahnya. Usai pendataan, pihak kesultanan kemudian membagikan sapid an kerbau untuk disembelih dan dagingnya dibagi-bagi kepada mereka. Tujuannya, menyambut Ramadan dengan riang gembira dengan konsumsi makanan bergizi.

meugang1.jpg Foto lama saya rekam di Ulee Kareng, Banda Aceh

Kepada saya, (alm) Badruzzaman Ismail pernah mengisahkan, perintah Sultan Iskandar Muda itu kemudian dituangkan dalam aturan hukum. Hingga tersebutkan Meugang dalam Undang Undang Kesultanan atau Qanun Meukuta Alam Al Asyi.

Apa yang dilakukan sultan saat itu, kemudian memancing orang-orang kaya di Aceh maupun para Ulee Balang untuk melakukan hal sama. Berlangsung terus-menerus hingga menjadi sebuah tradisi. Saat perang dengan Belanda dimulai pada 1873, Kesultanan Aceh tak mampu lagi mengelola Meugang, tapi tradisi ini terus berjalan di masyarakat secara sosial, yang kaya membantu yang miskin.

Perang terus berlangsung di Aceh sampai kemerdekaan diraih bersama Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Tradisi meugang terus hidup di tengah-tengah masyarakat.

Bagi masyarakat Aceh, Meugang tak sekadar tradisi. Meugang mampu menghidupkan ekonomi masyarakat. Daging sedikit mahal saat Meugang, tapi tak mempengaruhi daya beli. Tak hanya daging yang laku di hari itu, tapi juga bumbu dapur, hingga sayur-mayur. Pasar-pasar tradisional ramai dengan transksi jual-beli.

pasar Ulee Kareng.jpeg Pasar sayur dan ikan di Ulee Kareng saat Meugang

Selain itu juga menguatkan silaturahmi dan kepedulian sosial. Banyak orang kaya yang membeli daging lebih dan memberikannya kepada keluarga kurang mampu. Artinya, saat Meugang semua orang di Aceh harus menikmati daging. []

Saya menyampaikan apresiasi kepada Bung @ridwant yang telah menfasilitasi kontes ini. Terima kasih juga kepada seluruh steemians khususnya yang tergabung komunitas Steem Indonesia

Saya mengundang para sahabat @zainalbakri @ayijufridar @zikramaulida untuk mengikuti kontes ini. Mari merawat tradisi dengan literasi.

Sort:  

!upvote 40


This post was manually selected to be voted on by "Seven Network Project". (Manual Curation of Steem Seven. Your post was promoted on Twitter by the account josluds

the post has been upvoted successfully! Remaining bandwidth: 0%

Your post has been rewarded by the Seven Team.

Support partner witnesses

@seven.wit
@cotina
@xpilar.witness

We are the hope!

 last year 

Thanks for your team support @steem-seven

Loading...

¡Congratulations!

This post has been supported through the account Steemcurator06. for containing good quality content.

Curated by : @muzack1

 last year 

Ka ceh lom aneuk gajah Bang @zainalbakri eee....

 last year 

Kop bahagia teuh

 last year 

Kraaak that. Bahagia that lon bg adi ke kembali ke dunia ini

 last year 

Hahahaha... sep seunang kuh ka neu saweu. @zainalbakri @ayijufridar

 last year 

Sabe kamoe saweu. Teuma wate tajak bak leun alias beranda, mantong postingan thon 2018. Was kita alias weuh teuh....

 last year 

Tradisi yang harus dipertahankan
Di tempat saya hari ini juga sudah mulai penjualan daging meugang

TEAM MILLIONAIRE

Your post has been successfully curated by @inspiracion at 30%.

His publication has been awarded for being one of the winners of the contest of the user @ridwant

Thank you for your committed efforts, we urge you to do more and keep posting high quality contests for a chance to earn valuable upvotes from our team of curators and why not be selected for an additional upvote in the weekly list of Top Contests.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.17
JST 0.033
BTC 63811.77
ETH 2736.02
USDT 1.00
SBD 2.60