Source:

---

Apakabar rekan steemian?

Hari ini saya mengikuti kontes Steemit Engagement Challenge-S12W2 tentang Lifestyle Diary Game. Saya tertarik dengan tema kontes ini dan melalui postingan ini saya juga mengajak @yuswadinisam @sabus @afrizalbinalka @f2i5 untuk dapat berpartisipasi disini.

Kamis pagi, saya bagun seperti biasa. Pukul 6.30 WIB saya membangunkan anak-anak untuk persiapan ke sekolah. Keduanya agak susah langsung diajak mandi usai bangun pagi. Baru 15 menit kemudian, Gulfam yang berinisiatif duluan mandi. Baru disusul Ghazi.

Pukul 7.19 WIB kami langsung berangkat. Sebelum tiba di sekolah, kami singgah sejenak di kios kue yang biasa kami beli. Namanya, Kue Kak Ju, yang berada di Gampong Ilie, Ulee Kareng. Sejurus kemudian kami langsung meluncur ke MIN 5 Kota Banda Aceh. Setelah Ghazi turun, saya menuju ke TKIT Baitusshalihin.

Jarakanya tak begitu jauh. Hanya 250 meteran saja. Setelah tugas rutin mengantar anak ke sekolah, lalu saya langsung pulang. Di tengah perjalanan, perut keroncongan. Akhirnya saya memilih mampir di warung kopi Bodin. Setelah menikmati makan pagi, saya membaca koran.

Saat melirik jam ternyata sudah pukul 8.23 WIB. Lalu, saya langsung pulang. Sebab, ada tukang yang sedang memperbaiki dinding rumah yang belum diplaster. Saat tiba di rumah, benar saja dua pekerja sudah mulai mengaduk semen. Saya pun masuk dan berinisitif melihat Steemit.

Di platform ini saya melihat dan membaca beberapa komentar, lalu juga membalasnya. Sekitar pukul sembilan pagi lewat, isteri telepon. Ia memberi tahu, akan ada dokter THT yang akan masuk ke Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA). Kebetulan, mamanya Fathie bertugas di rumah sakit tersebut.

Saat berobat ke dokter di RSIA

Akhirnya, saya siap-siap. Saya pun mempersiapkan diri. Selesai mandi, saya langsung menggeber sepeda motor. Tiba di tempat parkir RSIA di kawasan Blangpadang, saya kembali melirik jam, ternyata sudah pukul 10. Ini artinya, sebenar lagi dokter THT akan tiba di tempat yang sama.

Kami menunggu 30 menit. Baru kemudian dokter masuk ke ruangannya. Saya antre di urutan kedua. Setelah tiba di dalam, dokter mendengar keluhan saya. Lalu, dia persilakan duduk di meja pasien untuk diperiksa. Pukul 11.12 menit kami keluar lagi.

Saya langsung pulang. Rencananya ingin menjemput Gulfam pulang sekolah. Ia biasa keluar pukul 11.30. Sebelum ke sana, saya singgah sejenak di Kios KONI Aceh. Lalu menikmati buah-buah. Lalu berangkat lagi ke komplek Masjid Baitussalahin, Ulee Kareng. Di kompleks ini, sekolah anak-anak berdiri.

Menuju tempat menjenguk Fathie

Tiba di rumah hampir jam 12 siang. Saya kembali membuka laptop. Rencana ingin membuat postingan untuk beberapa situs yang saya kelola. Tak lama kemudian, Ibunya Fathie pulang. Pukul 12.50 WIB saya kembali berangkat. Kali ini menjemput Ghazi. Ia pulang pukul 13. 15 WIB.

Dalam tiga hari ini, matahari memang cukup terik. Sejatinya cukup malas keluar rumah. Namun tugas negara tak bisa dielak. Saat tiba kembali di rumah, rasa malas kembali menyerang. Apalagi cuaca cukup menyiksa. Setelah makan siang, saya harus keluar lagi. Kali ini mengantar Ghazi les di Beurawe. Tempat biasa.

Ia les di sana selama satu jam saja. Sembari menunggu jadwal pulang, saya mencari warung kopi terdekat . Bukan untuk sekadar buang penet. Tapi, saya juga harus membuat postingan untuk situs berita. Akhirnya, tempo yang ditunggu tiba. Pukul 15.11 WIB saya kembali duduk di sepeda motor (kereta). Meluncur ke tempat les.

Menikmati cemilan yang kami bawa

Setelah agenda ini akan panjang agenda lain. Anda cukup duduk manis dan membaca saja, hehehe (just kidding). Setelah itu, sebelum mampir di rumah, kami singgah dulu mengisi paket internet untuk gawai (smartphone) yang dipakai Fathie. Anak sulung saya yang sedang sekolah di pesantren Babun Najah, Ulee Kareng, Banda Aceh.

Tiba di rumah, pukul 15.35 WIB. Masih ada waktu untuk istirahat. Namun, tiba-tiba ada telepon masuk dari salah satu koordinator kegiatan di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh. Saya pun harus segera ke sana. Tapi sebelum ke Dispora, saya menunggu telepon dari isteri yang sudah duluan tiba di Babun Najah, menjenguk si sulung.

Cemilan kesukaan

Setelah pasti apa yang harus dibawa, akhirnya saya segera meluncur ke sana. Membeli pesanan Fathie seperti minuman botol, freshtea, kentang goreng, tahu goreng dan pasang gulung. Tiba di lokasi saya dan Ghazi langsung meluncur ke tempat biasa kami duduk.

Di sana Gulfam, mama dan kakaknya sedang menunggu kami. Begitu makanan kami bawa, dia langsung menikmatinya. Saat melihat jam sudah pukul 17.15, saya pun pamit duluan, karena harus ke Dispora Aceh. Segera saya barangkat lewat jalan tikus.

Sebelum ke sana saya membeli goreng-gorengan dan minuman bandrek. Tiba di Dispora, saya langsung ke tempat biasa. Di ruangan tersebut ada empat pegawai yang sudah menunggu. Lalu, saya pun melakukan tugas dan yang lainnya segera menghabiskan gorengan bawaan saya.

Ketika azan Magrib sudah mulai berkumandang, saya pulang. Tiba di rumah melaksanakan ibadah dan lalu kerja untuk komunitas. Terima kasih sudah membaca postingan saya.

_{verba volant scripta manent. Tuturan akan hilang, tulisan akan tinggal.}

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Salam @Munaa

_15/9/2023