KETIKA BUMI MENANGIS, bagian 1 | WHEN EARTH CRYING, part 1

Hai teman-teman steemean di seluruh dunia apa kabar, semoga kita selalu sehat dan rendah hati dalam kegiatan kita.

Hari ini saya sangat membutuhkan masukan dan bimbingan dari teman-teman untuk mengoreksi pekerjaan saya baik dari segi bahasa, penggunaan kata-kata yang tidak cocok atau ada konten yang tidak pantas karena saya ingin menerbitkan buku yang saya beri judul "KETIKA BUMI MENANGIS".

Buku ini juga akan diterbitkan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, jadi saya mohon saran dan masukan dari teman-teman untuk kesempurnaan Buku ini.

Negara konspirasi menghajatkan kemakmuran rakyatnya yang bersifat basa basi, rakyat selalu menjadi objek politik yang rutin. Wilayah geografis sangat jelas tetapi wilyah geografis hak politik rakyatnya dalam kondisi remang remang.

Kata-kata "keadilan" sebagai ikatan rakyat dengan negara bernilai ambiguitas dan inkonsistensi. Sementara kalimat sosial yang beradab merupakan fitrah individu dalam setiap negara yang membentuk republik.

Negara muncul karena kebutuhan kolektivitas manusia dengan manusia lain. Secara alamiah manusia terkondisi pada kemampuan bakat dan kognitif yang berbeda-beda dan juga dalam pekerjaan. Atau negara ibarat organ tubuh manusia yang memiliki keunggulan masing-masing.

Ketika negara sering terjebak dalam teori konspirasi maka fungsi tubuh negara menjadi lemah dan lumpuh. Fungsi tangan negara untuk memegang amanah digantikan dengan kaki untuk menendang amanah. Fungsi mata negara untuk melihat kebenaran, digantikan dengan telinga pekak negara untuk mendengarkan kebenaran. Begitulah kilas balik wujud negara konspirasi dan basa basi.

Akumulasi perbuatan baik yang ikhlas bukan pujian tapi kebahagian internal eksternal manusia yang bersifat intuitif.

Seluruh kanal-kanal rahmat Tuhan tercurah langsung pada orang yang gemar beramal ikhlas. Bagaikan samudra tanpa riak dan gelombang serta tanpa badai, perahu nikmat berlayar bebas menuju hamba-hamba yang haqqul yakin dengan ganjaran surga dari Tuhan.

Dan ketika perbuatan baik mencapai kematangan esensinya, pintu supranatural Tuhan terbuka lebar. Manusia bebas mengkonsumsi segala minuman dan makanan dalam gudang tuhan tanpa pernah merasa kenyang dan bosan.

Berbeda dengan segala menu makanan produk manusia yang cepat kenyang dan cepat bosan, enak dipandang, jemu dibuang. Karena itu, sudah seharusnya, manusia tidak boleh bosan dan enggan berbuat kebaikan.

Dan akumulasi segala perbuatan jahat manusia adalah hidup dengan penuh penderitaan meskipun harta melimpah ruah, sering tumpah dijalan raya kehidupan.

Manusia sering bersuka ria dengan kejahatan, karena kejahatan adalah nikmat internal yang terkondisi, seolah anugerah tuhan , padahal pemberian Setan yang terkutuk. Ketika kejahatan mencapai kematangan nya, postur kejahatan akan telanjang bagi manusia, pada saat itu manusia manyadari segala kesalahannya.

---

---

English

Humans often rejoice with evil, because evil is a conditioned internal pleasure, as if it were a gift from God, apparently a gift from Satan. When evil reaches its maturity, evil posture will be naked to humans, at that time many people realize all their mistakes.

---

Best Regard