The Diary Game, Senin, 10 Agustus 2020
Hari ini merupakan hari senin, hari yang penuh dengan kesibukan. Hari ini saya harus bangun cepat di pagi hari karena hari ini saya harus pergi ke sekolah. Malamnya sebelum tidur, saya sudah menyetel alarm tepat pada jam 5 pagi. Dan sebelum alarm berbunyi, saya sudah terbangun dengan sendiri nya. Segera setelah membersihkan diri, saya berwudhu dan menunaikan ibadah salat subuh tidak lama setelah azan berkumandang di mesjid terdekat.
Hari ini saya tidak sempat mengaji. Saya harus buru-buru ke dapur dan menyiapkan sarapan untuk keluarga saya. Jam 7 pagi, saya selesai membereskan semua pekerjaan rumah tangga, dari memasak, mencuci semua peralatan dapur yang kotor, dan juga memasukkan kain kotor ke dalam mesin cuci. Saya sangat bersyukur karena kemajuan teknologi sekarang. Kami wanita karir sekaligus ibu rumah tangga sangat terbantu dengan canggihnya peralatan rumah tangga yang ada. Yang ribet hanya menyediakan uang untuk membeli...😆😆😆
Setelah membereskan sikecil, dari memandikan dan menyuapi nya makan, saya bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Si kecil saya ajak untuk saya titipkan dirumah neneknya. Saya tidak memiliki baby sitter. Sangat susah mencari orang yang betul-betul bisa menjaga anak kita sepenuh hati. Jadi saat saya harus ke sekolah, saya titipkan anak-anak dengan neneknya, (dilema wanita karir). Jam 8.30 saya tiba di rumah neneknya di matangkuli. Setelah saya serahkan sikecil untuk di jaga oleh neneknya, saya bergegas ke sekolah.
Tempat Mencuci tangan untuk mencegah covid-19 di sekolah saya
Tiba di sekolah, sebelum masuk kekantor, seperti biasa, kami semua di wajibkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu di tempat yang telah di sediakan sebagai sarana untuk mencegah covid-19. Tidak lupa masker yang harus selalu siap sedia. Tiba dikantor guru, sebagian guru sudah datang dan sudah menempati kursinya masing-masing. Karena saya mendapat giliran piket, saya langsung bergabung dengan beberapa Teman-teman saya yang sudah datang duluan.
Saya dan beberapa teman yang mendapat giliran piket hari ini
Seminggu ini, banyak keluh kesah yang kami dapat dari siswa dan wali murid. Ada yang mengeluh tidak sanggup membeli paket internet untuk menerima pembelajaran online dan masih banyak keluhan lainnya. Jadi mulai minggu ini, kami sepakat memberlakukan pembelajaran tatap muka selama 10 menit, selain melalui pembelajaran berbasis online. Jadi hari ini ada beberapa siswa yang datang untuk belajar meski mereka harus menggunakan baju bebas, dan harus menjaga jarak dengan murid lainnya.
Murid sekolah saya berhamburan keluar setelah proses tatap muka 10 menit
Jam 11 menjelang siang, kegiatan kami di sekolah selesai. Namun kami semua tidak langsung pulang. Hari ini kami mendapat undangan 'preh dara baroe', (salah satu adat orang aceh untuk menunggu kedatangan pengantin perempuan) dari mantan kepala sekolah kami dulu. Jadi setelah menunggu semua anak-anak murid kami pulang, kami semua berangkat ke Meunasah Hasan, Lhoksukon, tempat acara 'Preh Dara Baroe' berlangsung. Jarak nya tidak terlalu jauh dari sekolah saya, hanya sekitar 10 menit dengan sepeda motor.
Lokasi pesta yang saya datangi hari ini di Meunasah Hasan, Lhoksukon
Saat kami tiba di lokasi acara, sudah banyak tamu yang berdatangan. Lokasi jamuan untuk laki-laki dan perempuan dipisahkan. Jadi kami tidak perlu khawatir berdesakan. Setelah makan, kami menyempatkan untuk berfoto di tempat yang telah di sediakan. Setelah mengambil beberapa foto di tempat pesta berlangsung, kami menjumpai Pak Kamaruddin, mantan kepala sekolah kami dan pamit pulang.
Saya dan kawan saya berfoto di lokasi pesta
Jam 12.30 saya tiba di rumah mertua untuk menjemput si kecil. Namun karena si kecil belum makan, saya tidak bisa langsung membawanya pulang. Sambil menunggu si kecil di suapi makan sama neneknya, saya menyempatkan untuk membaca dan mengkurasi beberapa postingan kawan-kawan, dan memberikan beberapa saran saat saya menemukan postingan yang tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Ketika azan terdengar di Mesjid Besar Al-Khalifah Ibrahim Matangkuli, saya bergegas mengambil wudhu dan menunaikan ibadah sholat dhuhur.
Hujan lebat saat saya masih di rumah mertua
Saat saya mau pulang bersama sikecil dan si abang nya yang juga ingin ikut pulang, hujan turun dengan lebat. Dan saya masih harus menunggu sampai hujan reda, agar tidak kehujanan di jalan. Sekitar jam 3.30 hujan sudah berhenti. Kami bertiga, memutuskan untuk langsung pulang, sebelum hujan kembali turun. Hampir jam 4 sore saat kami tiba di rumah. Setelah membersihkan diri dan anak-anak, saya menunaikan solat ashar sedangkan anak-anak menghabiskan waktu dengan bermain.
Sore dan malam hari nya, kami tidak keluar lagi kemanapun. Hujan yang turun rintik-rintik dan cuaca yang dingin membuat kami lebih memilih beristirahat di rumah saja, dan tidur dengan nyaman agar besoknya bisa kembali beraktivitas dengan lancar. Sekian diary saya hari ini. Terimakasih sudah berkunjung ke postingan saya.
Saya tergabung dalam tim Aceh-indonesia yang terdiri dari @anroja, @p3d1, @muzack1 dan @lord-geraldi.
More about me click👉 (Here).
Cerita yang menarik dari seorang ibu guru dan ibu rumah tangga, dua profesi yang sangat mulia.
Izinkan saya menyarankan sedikit tulisan anda agar tidak rancu dan salah pengertian.
Menurut saya ini menunjukkan waktu masih pagi sebelum subuh.
😀😀😀😀....lupa saya sisipkan sore setelah jam 3.30. Thanks
😀😀😀😀😀
Wanita karir memang sangat sibuk, tapi di saat semuanya bisa diatur menjadi tiada duanya si wanita karir. Semoga tabah menjalaninya
Aamiin. Terimakasih penyemangat nya pak edi. Semoga surga balasannya.
Amiiin
Saya salud kepada orang-orang yang mau dan mampu membagi waktu dengan tepat dan proporsional untuk keluarga, pekerjaan, dan kewajiban kepada tuhan. Kenyakan mereka adalah wanita. Oleh sebab itu saya harus setuju kepada suatu ungkapan bahwa "Wanita Lebih Mampu Menaklukkan Sekeras Apapun Kehidupan. Postingan yang sangat menginspirasi buk @ernaerningsih.
Terimakasih banyak @awie.
Luar biasa,wanita yang teguh dan penuh kesabaran
Terimakasih
Nice pics with captions, easily identified! Thanks for your consistent in the game!
Thank you so much @oppongk
Sosok yang tangguh, patut di apresiasi ✨
🤣🤣🤣🤣... Biasa aja
Tapi buat saya, mbak @ernearningsih ini sangat luar biasa.
Terimakasih atas pujiannya 😊😊😊
Sama-sama
Mbak layak mendapatkan itu. Saya juga senang lihat ekspresinya tersenyum, meski hanya di wakilkan lewat gambar emoticon, tapi jika diperhatikan, tergambar jelas wajah ayu mbak @ernearningsih.
Salam kompak selalu ✨
🤣🤣🤣🤣
Tempat Mencuci tangan untuk mencegah covid-19 di sekolah saudara menarik perhatian, desain yang bagus! :)
Terimakasih @cherryng
Saya membaca posting ibu @ernaerningsih cerita yang sangat menarik dari seorang ibu guru, seperti sekarang .di tengah suanana pandemi COVID-19, ibu @ernaerningsih tetap melakukana tugas kepada murid-murid tidak hentinya untuk menjadi murid-murid yang berguna kepada bangsa dan negara, dan tidak lepas dari kesibukan yang sangat padat setiap hari dan bersilaturrahmi sesama sahabatnya itu pun bisa dijaga dan berbagi cerita dan foto bersama saat berkumpul di sebuah acara pesta perkawiman.
Perjuangan seorang ibu guru patut kita contohi walaupun ada sedikit keluhan dari wali murid tentang pembelajaran jarak jauh menggunakan internet, itu hal biasa terjai di lingkungan pendesaan dapat diatasi ibu @ernaerningsih.
Salam untuk Tim Steem @ernaerningsih
Terimakasih pak @f21steem.
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team