The Diary Game, Sabtu, 1 Agustus 2020 ( Entry Pertama Untuk The Diary Game Season 2)

in whalepower4 years ago (edited)

IMG_20200802_225339.jpg

Ini merupakan entry pertama saya untuk kontes The Diary Game Season 2. Bagi Teman-teman semuanya yang belum mengetahui tentang aturan dan panduan yang diwajibkan untuk kita ikuti dalam membuat The Diary Game, teman-teman semuanya bisa melihat postingan dari @steemitblog.

Hari ini saya bangun dengan penuh semangat. Dan ada banyak rencana di dalam kepala saya untuk saya lakukan hari ini. Hari ini kami sekeluarga ingin berkunjung ke rumah mertua saya dan ke tempat sanak saudara suami. Tahun ini saya tidak pulang ke kampung halaman, karena libur tahun ini untuk lebaran idul Adha tidak lama, hanya sekitar 4 hari. Dan tepat hari selasa nanti, kami akan kembali ke sekolah. Hari ini saya tidak menghabiskan banyak waktu di dapur, karena saya hanya tinggal memanaskan masakan yang sudah saya masak kemarin di hari Pertama Lebaran Idul Adha.

IMG_20200802_230033.jpg
Semangka Untuk Di makan sebelum sarapan

Setelah menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga, saya mengupas semangka untuk dimakan sebelum sarapan. Dan setelah semua anggota keluarga saya terbangun, kami menikmati sarapan pagi bersama. Dan tidak lama setelahnya, kami bersiap-siap dan berangkat ke rumah mertua saya yang berada di Matangkuli. Sekitar jam 11 kami tiba di Matangkuli. Setelah beristirahat sejenak, kami sekeluarga menikmati makan siang, sambil bercengkrama dengan sesama anggota keluarga.

IMG_20200802_143407.jpg
Murid yang datang berkunjung saat kami di rumah mertua

Setelah menunaikan ibadah salat Dhuhur, kami berencana untuk pergi bersilaturrahmi ke rumah sanak keluarga suami yang rumahnya juga berada di seputaran Matangkuli. Namun, sebelum berangkat, saya mendapatkan pesan Di whatsapp, bahwa Anak-anak murid saya yang sudah tamat beberapa tahun yang lalu, ingin berkunjung kerumah saya. Kebetulan, kebanyakan siswa saya yang sudah tamat tersebut juga mempunyai tempat tinggal yang tidak terlalu jauh dari Rumah Mertua saya. Akhirnya saya menyuruh mereka untuk datang kerumah Mertua, dan saya pun membatalkan kunjungan saya kerumah sanak keluarga suami.

Sekitar jam 2.30 siang, beberapa siswa saya tersebut tiba. Setelah bersalaman, kami menghabiskan waktu dengan berbincang-bincang, saling mengenang masa lalu, sewaktu mereka masih menjadi murid-murid saya. Kebanyakan di antara mereka merupakan murid-murid yang sangat nakal pada masa itu. Tapi yang membuat saya kagum kepada mereka, meskipun dulunya saat mereka masih di sekolah mereka sangat nakal, namun saat sudah tamat seperti ini, mereka menjelma menjadi anak-anak yang patuh, sangat menjaga sopan santun, dan selalu menghormati kita dimanapun berjumpa dengan cara menyalami sambil mencium tangan. Sikap yang betul-betul terpuji, yang sudah jarang kita dapatkan pada anak-anak yang hidup di kota-kota besar.

IMG_20200802_144518.jpg
foto bersama sebelum mereka pulang

Setelah menghabiskan waktu hampir 2 jam di rumah mertua saya, akhirnya sekitar jam 4.30 sore, mantan siswa-siswi saya memutuskan untuk pulang. Dan sebelumnya kami berfoto bersama, untuk kami jadikan kenang-kenangan. Setelah mereka pulang, saya menunaikan solat Ashar, yang sudah sedikit terlambat. Dan sore harinya hanya saya habiskan dengan menemani anak-anak menonton sambil menikmati es krim.

IMG_20200802_143540.jpg
Anak-anak menikmati es krim sambil menonton

IMG_20200802_212401.jpg
Suasana di Arena Permainan di Simpang Rankaya

Malam harinya, setelah solat Magrib dan makan malam, kami sekeluarga berangkat menuju ke tempat sanak saudara suami yang rumahnya dekat dengan Mesjid Besar Matangkuli. Di sini kami menghabiskan waktu sampai jam 9 malam. Setelahnya kami pulang ke rumah. Di perjalanan menuju ke rumah, kami singgah di tempat permainan anak-anak di Simpang Rankaya. Di sini, meskipun sudah malam, tapi arena bermain untuk anak-anak, seperti kereta api, odong-odong, memancing, dan aneka permainan lainnya, masih dibuka dan di penuhi oleh orangtua yang mengajak anak-anak nya untuk bersenang-senang.
Sekitar jam 11 malam, kami pulang ke rumah dengan tubuh yang lelah dan mengantuk.

IMG_20200802_223327.jpg
Si Bungsu saya sedang menikmati permainan kereta api

Note : Sebenarnya postingan ini sudah saya siapkan dari tadi pagi, karena kesibukan saya baru sekarang sempat saya posting. Mudah-mudahan tidak mengecewakan anggota tim saya Aceh-indonesia yang terdiri dari @anroja, @p3d1, @muzack1 dan @lord-geraldi.

Terimakasih.

More about me click (Here)

Sort:  

Wah mantap sekali paparannya, sukses selalu bu @ernaerningsih

Terimakasih banyak pak @muzack1. Salam kompak selalu

Masya Allah,... senangnya melihat anak2 muda bersikap demikian... menjaga silahturahmi dengan gurunya....

Iya, biarpun sudah lama tamat tapi masih ingat sama gurunya.

Sebagai guru, saat Hari Raya sudah pasti akan ramai muridnya yang berkunjung ke rumah, apalagi kalau guru seperti anda yang menurut saya merupakan idola di sekolah, sehingga lebih ramai anak murid yang berkunjung ke rumah.

Begitulah profesi seorang guru, saat di sekolah muridnya pada cari-cari kesempatan untuk menghilang, saat lebaran pada muncul semua. Tapi di situlah letak indahnya profesi kami. Penuh warna dan cerita. 😀😀😀

Anda benar, saya bercita-cita menjadi seorang guru saat masih sekolah, tetapi nasib mengantarkan saya menjadi tenaga kesehatan. Tapi apapun profesi kita, yang penting bersyukur dan menjalani secara profesional. Terima kasih.

Membaca postingan kakak, melihat siswa kakak jadi rindu masa sekolah, rindu teman-teman, yang sekarang jumpanya hanya beberapa tahun sekali karena terhalang jarak belum lagi saat ini terhalang dengan pandemi covid, rindu segala hal, putih abu-abu adalah masa yang paling saya rindukan 😥

Betul sekali dek @tiazakaria, saya juga rindu sekolah seperti biasa. Bercanda tawa dengan siswa, namun sekarang serba berbeda, gurunya wajib sekolah sedang murid-murid nya belajar di rumah. Miris sekali

Semoga pandemi ini cepat berlalu pergi, sayang juga anak-anak yang belajarnya tidak terarah karena sistem belajar yang tidak efektif

@ernaerningsih ...Same condition here in pakistan. i am school teacher ( art,calligraphy) and all staff comes to school for online and video lectures and students attend classes from home

Yeah, its really really sad. Don't know when this condition will get better.

Semoga mereka menjadi anak-anak penerus bangsa yang taat kepada orang tua, agama bangsa dan negara.

Aamiin. Semoga harapan dan keinginan kita menjadi kenyataan. Terima kasih pak @p3d1

Berapa kali boleh bikin posting untuk "the Diary Game". ??

Untuk the Diary Game Sehari hanya boleh sekali saja @steemadi.

Boleh ngepost tiap 24 jam sekali ya ?

Boleh, asalkan beda tanggal, dan beda cerita. Lagipula sehari kan hitungan nya 24 jam.

Sukses selalu ya kak

Terimakasih. Yuuk berbagi cerita dengan the Diary Game @wawak71

Melihat kebersamaan mbak @erneareningsih dengan anak didiknya, membuat saya larut dalam kebahagiaan. Apalagi saat melihat sang buah hati bermain dan berkumpul bersama teman-temannya, kebahagiaan terasa lengkap. Dan saya juga salut dengan mbak, karena di tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, masih sempat berbagi cerita indahnya dengan kami.

Woder shivu 👍👍👍

Sama-sama mbak 😊

Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.

Keep following @steemitblog for the latest updates.

The Steemit Team

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63330.55
ETH 2645.93
USDT 1.00
SBD 2.82