Stemit Engagement Challenge S4-W3 | My Daily Transportations : Sepeda Motor

Halo Steemians Entrepreneurs

Apa kabarnya hari ini...? Mudah-mudahan selalu semangat dalam melaksanakan rutinitas sehari-hari

Kendaraan merupakan salah satu alat penunjang kebutuhan hidup manusia. Selain memperkecil ruang gerak, kendaraan dapat mengurangi waktu tempuh yang kita butuhkan. Arti kendaraan dapat memangkas waktu untuk mencapai pada suatu tempat. Hal ini tentu sangat berguna bagi kita yang memiliki banyak jam terbang. Sehingga kita dapat memaksimalkan penggunaan waktu untuk hal-hal yang lebih penting.

Pada kesempatan ini saya akan mengupas sedikit banyak tentang kendaraan atau alat transportasi yang saya gunakan untuk menunjang kegiatan rutinitas sehari-hari. Kendaraan tersebut yaitu Sepeda Motor.

Pertama kali saya menggunakan Sepeda Motor pribadi yaitu saat kuliah semester 2. Sepeda motor saya yang pertama yaitu Yamaha Jupiter MX tahun 2006. Saya membeli dengan uang sendiri yang mulai saya tabung semenjak SMP. Saya menggunakan sepeda motor tersebut selama 8 tahun. Tentunya sangat banyak kenangan bersama sepeda motor tersebut.

Jupiter MX tahun 2006 merupakan alat transportasi yang saya gunakan untuk menunjang perkuliahan saya dulu

Di pertengahan tahun 2020 saya membeli sepeda motor mereka Honda (CBR 150R tahun 2016). Hal ini karena sepeda motor lama saya (Jupiter MX) sudah banyak menimbulkan polusi. Hal ini disebabkan oleh faktor usia dari sepeda motor tersebut.

Sepeda motor sports yang pernah saya gunakan

Pada awal September 2021 yang lalu, saya kembali mengupgrade sepeda motor yang saya gunakan, yaitu dengan cara menjual CBR 150R dan membeli Yamaha NMAX tahun 2021. Hal ini dikarenakan saya yang sudah berkeluarga dan tidak lama lagi akan memiliki seorang anak. Sehingga saya menganggap tidak pantas lagi menggunakan sepeda motor sport tersebut. Hingga saat ini saya menggunakan sepeda NMAX tersebut untuk menunjang transportasi sehari-hari.

Sepeda Motor yang saya gunakan saat ini

Biaya Transportasi Harian

Semenjak menggunakan sepeda motor NMAX ini, saya merasa lebih hemat dalam mengeluarkan biaya. Terutama biaya untuk membeli bahan bakar Sepeda motor tersebut. Saya mengisi bahan bakar jenis Pertalite full tank sebesar Rp. 65.000 atau setara dengan 19.73 STEEM. Itu bertahan untuk 10 hari. Artinya saya hanya mengeluarkan Rp. 6.500 (1.97 STEEM) untuk 1 hari dan mengeluarkan Rp. 195.000 (59.18 STEEM) untuk 1 bulan. Untuk biaya servis masih gratis. Karena pemakaian NMAX tersebut baru 1 tahun. Hanya saja saya harus mengeluarkan biaya ganti oli sebesar 78.000 atau setara dengan 23.67 STEEM.

Polusi Udara

Berdasarkan data dari IQAir, kualitas udara di Kota Lhokseumawe dalam seminggu terakhir mencapai 25-30 AQI US. Hal ini masih dalam katagori baik.

Salah satu upaya pemerintah Kota Lhokseumawe dalam mengurangi polusi udara yaitu dengan mengeluarkan himbauan agar tidak membakar sampah dan membuang sampah pada tempatnya. Dalam hal ini pemerintah Kota Lhokseumawe, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Lhokseumawe mengupayakan semaksimal mungkin untuk mengangkut sampah-sampah dari warga kota Lhokseumawe ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang berada di Desa Alue Lim (TPA Alue Lim).

Namun semenjak 2 tahun terakhir, polusi udara di Kota Lhokseumawe lumayan bertambah. Hal ini disebabkan karena adanya pabrik kelapa sawit PT. IBAS yang terletak di Gampong Guha Uleue, Kuta Makmur, Aceh Utara. Lokasi parkir yang berbeda di perbatasan Kota Lhokseumawe – Aceh Utara, tidak jarang asap pabrik tersebut kian mengganggu warga Kota Lhokseumawe. Terutama di saat hujan (selesai hujan), asap buang pabrik tersebut tidak bisa naik ke atas. Menyebar ke permukiman warga sekitar. Sehingga timbul aroma bau yang tak sedap. Warga Kota Lhokseumawe yang berada di sekitar pabrik tersebut (Meunasah Cot Girek, Jeuleukat, Lhok Mon Puteh, Meunasah Blang) hanya menganggap itu bau dari TPA Alue Lim. Sehingga tidak mempermasalahkannya.

Untuk permasalahan ini, belum ada tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe. Mungkin saja polusi udara yang di sebabkan oleh pabrik tersebut tidak berpengaruh signifikan bagi warga sekitarnya.

Saya sendiri dalam mengurangi polusi udara, yang pertama saya lakukan yaitu mengikuti himbauan pemerintah agar tidak membakar sampah. Kemudian menanam beberapa tanaman palawija di pekarangan rumah. Hal lain yang saya lakukan dalam waktu berskala yaitu mengupgrade sepeda motor yang saya gunakan. Seperti yang saya lakukan pada sepeda motor Jupiter MX dan CBR 150R.

Salah satu upaya untuk mengurangi polusi udara, saya menanam tanaman palawija di pekarangan rumah

Mengupgrade sepeda motor merupakan upaya untuk mengurangi polusi udara

Kendaraan listrik Sebagai Moda Transportasi

Tentu hal ini sangat diharapkan. Selain dapat mengurangi polusi udara, juga dapat mengurangi penggunaan energi dalam bentuk bahan bakar. Kita ketahui bersama bahwa cadangan minyak dan gas bumi saat ini semakin menipis. Terutama di Kota Lhokseumawe. Kota Lhokseumawe yang dulu dianggap sebagai Kota petro dolar (saat memilih tambang minyak Mobil Oil, Exxonmobil dan PT. Arun), kini hanya tinggal rangka baja saja. Tak heran jika di masa akan datang kita akan menggunakan kendaraan/ transportasi listrik.

Sebagai harapan saya untuk masa depan, saya berharap Indonesia bisa memproduksi sendiri kendaraan/ alat transportasi listrik. Saya yakin sangat banyak insinyur-insinyur di Indonesia yang mampu menciptakan inovasi terbaru mengenai transportasi listrik tersebut.

Sekian pemaparan saya tentang Transportasi Harian saya dan harapan saya untuk alat transportasi masa depan. Saya mengajak Bg @fantvwiki, Bu @dederanggayoni dan @khairunnisak17 untuk meramaikan Steemit Engagement Challenge S4 di minggu ke 3 ini.

Terima kasih saya kepada Bg @harferri yang selalu membimbing dan memberikan pencerahan di dunia Steemit untuk saya dan terima kasih juga kepada seluruh moderator komunitas Steem Entrepreneurs.

Salam
@sabarman
Myself
Facebook
Instagram