SEC S11W1: Challenging Your Beliefs about Motherhood and Fatherhood

Assalamu’alaikum semuanya….

_{Cover edit by Canva}

Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mengikuti kontes minggu pertama yang diselenggarakan pada Komunitas Colombia-Original dengan tema yang sangat menarik untuk dibahas yaitu mengenai Challenging Your Beliefs about Motherhood and Fatherhood.

Pada kesempatan kali ini kita diajak untuk berbagi pendapat mengenai beberapa hal yang sudah ditetapkan dibawah ini. Saya akan membagikan pendapat saya mengenai tema ini berdasarkan pengetahuan, cerita hidup orang lain dan juga pengalaman dari diri saya sendiri semoga hal ini tidak bertentangan dengan kawan-kawan semua. Karena saya percaya setiap orang bebas memberikan berpendapat dan juga harus menghargai pendapat orang lain. Maka dari itu besar harapan saya untuk bisa saling memberi dukungan satu sama lainnya.

Sebelumnya saya ingin mengajak teman-teman terbaik saya @fantvwiki @ikwal @teukuipul78 @asiahaiss dan @lil.albab untuk dapat mengikuti kontes ini. Saya tunggu postingannya.

---

Menurut Anda, apakah pria atau wanita tidak lengkap jika mereka bukan ayah atau ibu? Karena?

_Pixabay

Untuk menjawab pertanyaan ini saya terlebih dahulu ingin membahas dari awal mengenai sebuah pernikahan. Sejatinya ketika seseorang sudah berkomitmen untuk menikah tentunya sudah menentukan pilihan dan bahkan merancang kehidupan setelah menikah. Namun demikian, semua itu tentunya adanya campur tangan Allah kita sebagai hambanya hanya bisa berencana dan berusaha. Begitu pula halnya menjadi seorang ayah ataupun ibu itu merupakan pilihan setiap orang. Tidak ada seorang pun berhak untuk berkomentar atas pilihan orang lain.

Ketika saya memutuskan untuk menikah tentunya ada banyak harapan dan impian yang ingin saya gapai begitu pula menjadi seorang ibu. Namun saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa setiap laki-laki haru menjadi ayah dan begitu pula sebaliknya. Bagi saya hidup ini lengkap tidaknya bukan berdasarkan harus menjadi orang tua melainkan menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain dan mampu menjalani kehidupan yang baik. Kadang kala untuk memiliki seorang bukan hal mudah, maksud saya disini hanya Allah-lah yang mempunyai kekuasaan dalam memberikan kita seorang anak baik kita telah berusaha semaksimal mungkin bila Allah tidak berkehendak semua tidak akan berjalan. Jadi menjadi seorang ayah dan ibu bukanlah patokkan seseorang merasa memiliki hidup yang sempurna.

---

Menurut Anda apakah seorang ayah atau ibu harus mengesampingkan tujuan atau impian mereka untuk anak-anak mereka? Jelaskan jawabanmu

Orang tua sejatinya memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat berat. Memiliki impian tentunya bukanlah hal yang dilarang karena ini merupakan hal yang lumrah bagi setiap manusia untuk memiliki hasrat dan keinginan yang ingin dicapai.

Bagi saya ketika orang tua memiliki impian maka akan menjadikan mereka lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Ini juga akan menjadi motivasi bagi dirinya untuk menjadi orang tua yang lebih bertanggung jawab dari segi mengatur waktu, keuangan, perhatian dan bahkan komunikasi dengan keluarganya. Jadi tidak ada halangan bagi orang tua untu memiliki impian. Karena saya yakin ketika anak-anak hadir dari orang yang cerdas makan anak-anak ini akan menjadi anak yang cerdas pula. Saya sangat setuju dengan satu kalimat yang mengatakan Jadilah orang tua yang berpendidikan agar kelak anak-anakmu terdidik dengan baik. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa ibu merupakan madrasah al’ula (pertama) yang bermakna ibu merupakan guru pertama bagi anak-anak. Dari ibu seorang anak belajar banyak hal baik itu cara berbicara, menghargai orang lain, budi pekerti dan bahkan banyak hal lainnya.

---

Visi apa yang Anda miliki tentang orang-orang yang memutuskan untuk tidak memiliki anak?

_{Edit by Canva}

Saya sangat menghargai semua pilihan orang tentang ingin memiliki anak atau tidak. Karena setiap pilihan saya percaya pasti ada alasan apalagi berbicara mengenai anak tentang makhluk hidup. Ketika memutuskan memiliki anak tentunya ada hal-hal yang harus kita jaga, harus adanya tanggung jawab yang kuat karena ini berbicara tentang hidup seorang anak. Ketika menjadi orang tua maka kita juga harus mampu berkomitmen pada diri anak tersebut untuk memberikan kehidupan yang totalitas kepada dia.

Begitu pula hal bagi mereka yang tidak ingin memiliki anak. Tentunya ada pertimbangan-pertimbangan yang mereka pikirkan. Sebagai makhluk sosial tentunya kita harus menghargai setiap keputusan orang lain karena itu merupakan pilihan atas hidupnya. Saya sangat menyukai mereka yang memilih tidak memiliki anak karena sadar tidak sanggup memikul tanggung yang sangat berat ketimbang mereka memilih memiliki anak tapi tidak bertanggung jawab.

---

Apakah menurut Anda untuk menjadi seorang ibu atau ayah harus ada kondisi yang ideal? (ekonomi, sosial dan kesehatan fisik dan mental) Mengapa?

Tentu saja jawabannya Ya. Ketika ingin menjadi orang tua harus siap dari segi ekonomi tujuannya agar anak yang kita miliki bisa hidup dengan baik dari segi fasilitas, rumah, biaya pendidikan dan kesehatan dan lain sebagainya sehingga kita mampu menjamin anak-anak kita bisa hidup tanpa kekurangan dari segi apapun.

Begitu pula halnya dengan status sosial. Ini juga menjadi hal penting bagi anak. Di era yang semakin modern ini status sosial sangat diperhitungkan dari berbagai tempat. Akan sangat membanggakan bagi anak bila kita mampu memberikan status sosial yang baik untuk anak kita. Keuntungannya anak kita akang lebih dihargai dan dihormati oleh orang lain.

Demikian pula dari segi kesehatan fisik dan mental. Ini merupakan hal utama yang harus dimiliki oleh orang tua. Menjaga fisik dan mental akan sangat berpengaruh dalam prose perkembangan anak. Anak memiliki sistem copi yang sangat cepat dari orang tua. Apabila mental orang tua rusak akan berakibat fatal bagi mental si anak.

Saya yakin bila hal ini semua sudah siap maka kehidupan keluarga kita akan bahagia bisa saling mendukung satu sama lainnya. Inilah yang terpenting ketika membangun sebuah keluarga.

---

Sekian dari saya semoga kawan-kawan menyukainya. Terimakasih sudah membaca postingan ini dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

---

Wassalam,

@meriseptriyanti

About me