The diary game || 21 Februari 2024 || Durian Manis Aceh Tengah

Hai sahabat steemian saya pada hari Selasa melakukan perjalanan menuju Aceh Tengah untuk menghadiri kegiatan Rapat Kerja Kemenag Nagan Raya.

Dalam perjalan menuju Aceh Tengah dari Nagan Raya, saya dan rombongan berangkat dari arah Jeuram naik ke Beutong menuju Aceh Tengah. Perjalanan yang ditempuh dari Nagan Raya ke Aceh Tengah sekitar kurang lebih 5 jam.

perjalanan ke Aceh Tengah dari Takengon melewati bukit dan beberapa gunung, jalan terjal sangat mengerikan, namun pemandangan yang diperoleh membuat mata menjadi semakin jernih.

Jalan Menuju Takengon dari arah Nagan Raya

Jalan berbukit dan ruas yang agak sempit serta dimlhinpit oleh jurang membuat berpergian ke arah Takengon dari Nagan Raya harus hati hati dan supir yang dipilih juga tidak boleh sembarangan.

Ketika kami berangkat ditambah dengan keluarnya kabut yang membuat jarak pandang tidak terlalu jauh, membuat andrenalin petualang meningkat.

Dalam perjalanan ini hal yang paling menarik bagi saya adalah makan durian yang sangat manis dengan daging duriannya yang menggugah selera dan rasa ketika mencicipinya.

Tepatnya setelah melewati arah perbatasan Nagan Raya memasuki Aceh Tengah kami melihat ada pohon durian nlyang sedang berbuah, benarlah penglihatan itu, tiba di sebuah selesai yang bernama Celala.

Digampong jni ada beberapa ruko yang diluarnya ditumpok durian yang sangat segar, ternyata setelah saya cari di google Gampong Celala adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Indonesia. Kecamatan Celala merupakan hasil pemekaran wilayah Kecamatan Silih Nara, Aceh Tengah.

Durian Celala dan kunyu Aceh Tengah

Kami berhenti pada dua tempat pertama di Celala dan selanjutnya di kunyu, namanya mata, proses pertama kami berhenti karena melihat ada tumpukan durian, dan coba iseng iseng bertanya kira kira berapa harganya.

Ketika pertanyaan iseng ini menjadi kejutan dan keseriusan bagi kami, dari rencana awal hanya mencicipi satu buah saja, menjadi satu orang makan dua buah, he. he. Hal ini disebabkan harag yang sangat bersahabat dan rasanya yang melekat dilidah menggugah selera.

Badahal diantara kami berlima didalam mobil ini bukanlah pemakan durian aktif, bahkan saya,pak Daud dan Idris sudah lama tidak makan durian karena pernah kejadian ketika habis makan buah nikmat ini kami harus segera meminum obat kolesterol rasa leher dan badan jadi panas.

Setalah kami berhenti di Gampong Celala, kami berangkatlah lagi, tiba tiba mobil kembali dihentikan oleh teman kami bang Aimanuddin dan Zubailli, turun kita nikmati durian, kami turun dan melihat lagi ternyata kami masih lemah iman terhadap godaan dari teman teman, coba rasa aja pasti beda dari tempat pertama ini durian kunyu kata orang jualnya, saya hanya mencicipi satu luasnya, dan semakin tertarik kembali mencoba satu ruas lagi.

Setalah kami hitung durian yang dimakan pada tempatbyang pertama adalah berjumlah 7 buah dengan ukuran yang besar, harganya yang membuat kami terkejut adalah Rp 100 ribu, dalam hati berbisik sangat murah, ditambah enak sekali dengan rasa yang manis dan lemak.

Ditempat kedua Gampong kunyu durian disana tak kala murah dan nikmat juga besarnya hampir sebesar bola basket, dibeli oleh bang Zubailli sebanyak 6 buah harganya juga Rp 100 ribu, tapi di kunyu buah yang kami makan lebih besar.

Durian yang sebesar ini bila kami di Nagan Raya harganya mencapai Rp 60 hingga 70 ribu satuannya bukan keseluruhan. Inilah yang membuat kami tergugah selain harga rasa juga memberikan kesan yang luar biasa.

Sehingga dalam perjalanan menuju tempat acara sudah ada jadwal, waktu kembali nantik kita singgah disini dan memesan durian untuk dijadikan oleh oleh ke Nagan Raya.

Mesjid Agung Aceh Tengah

Ketika sampai di Aceh Tengah, pemberhentian kami tepat di mesjid Agung untuk melaksanakan shalat magrib karena ketika sampai di Takengon tepat waktu magrib telah masuk.

Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk sahabat sekalian yang telah mau memberikan dukungan dan saran terbaiknya.