News Diary Game : 22 Mei 2024| Indahnya Hidup di +62 🤪

Rabu pagi aku bangun seperti biasa untuk menunaikan kewajiban sholat subuh dan juga membangunkan anak-anak karena istri belum fit lagi, sehingga mereka harus membereskan urusan mereka sendiri dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.

Aku pun harus beraktivitas di rumah untuk menemani istri dan juga mengawal si kecil dengan mengantar-jemputnya sekolah.

Untung saja di era tehnologi ini, meskipun tidak masuk kantor, aku masih bisa melaksanakan tugas untuk mengkoordinir staf yang bekerja di lapangan melalui WA grup.

Jam 07.45 pagi aku pergi ke kantor camat Matangkuli untuk melakukan fingerprint dan kemudian kembali ke rumah serta memantau pelaksanaan tugas para staf melalui WA saja.

Aku bisa menyiapkan postingan hari ini sambil menemani istri di rumah. Perkembangan di tingkat nasional juga tidak luput dari perhatianku melalui YouTube dan tiktok.

Seperti sudah diprediksi bahwa janji-janji kampanye presiden terpilih hanyalah janji manis yang telah "menipu" jutaan rakyat yang telah memilihnya. Belum lagi dilantik, janji program makan siang gratis sudah direvisi menjadi Sarapan pagi bergizi.

Program Susu Gratis akan di revisi menjadi Pemberian Telur gratis dengan argumen, Nutrisi yang terkandung dalam telur lebih baik dari susu. Lha, waktu menyusun visi, misi dan janji kampanye, Ngapain aja bro?

Jelas-jelas pembohongan publik dan telah menipu para kaum Oke Gass. Sekali lagi warga +62 kena prank dari penerus Pak Lurah. Wellcome to jungle bro...Oke Gass...Oke Gass....🤣🤣

Apa kabar adek-adek mahasiswa (colek dikit @firyfaiz), mantap kan penjelasan Mas Mentri Nadiem kalau kenaikan UKT itu telah memenuhi asas keadilan dan inklusivitas....? 😅

Cilakanya lagi Pak Lurah pun kayaknya kena prank juga. Sebelumnya PS 08 berjanji akan melanjutkan IKN sebagai penerusnya Pak Lurah, eh sekarang dia ogah pindah ke IKN. Biar Dek Gibran dan Pak Lurah aja yang tinggal di IKN...🤭🤭🤭

Jam 11.30 siang, aku menjemput si kecil dari sekolah dan kemudian kami menuju Simpang Rangkaya untuk berbelanja barang kebutuhan kami. Dan setelah membeli sayur-sayuran, ikan dan barang lainnya kami segera kembali ke rumah.

Aku hanya istirahat saja di rumah setelah sholat zuhur dan makan siang. Dan menjelang sore, turun pula hujan di kampung kami sehingga saat harus melakukan fingerprint sore, aku harus mengeluarkan mobil dari garasi.

Aku sempat singgah di ATM Bank Aceh untuk mengisi dompet yang sudah mulai menipis. Kemudian segera melakukan fingerprint di kantor Camat Matangkuli agar tidak terkena pinalti pemotongan TPP nantinya.

Setelah melakukan fingerprint, kami singgah di sebuah loket pembayaran online untuk membayar tagihan PDAM rumah kami. Ada yang janggal dengan tagihan PDAM kami tiga bulan terakhir.

Pada bulan Maret tagihan PDAM kami hanya 56 ribu rupiah. Dan pada bulan April tagihan PDAM kami meningkat menjadi 122 ribu rupiah. Hari ini untuk bulan Mei, tagihan kami meningkat lagi menjadi 185 ribu rupiah. Meningkatnya kok seperti "berpola" dan mengikuti deret ukur ya...?? 🤷

Setelah membayar tagihan PDAM, kami segera pulang ke rumah untuk membereskan peliharaan kami sebelum azan magrib tiba.

Usai sholat magrib, aku melakukan takziah di dua tempat berbeda. Yang satunya adalah di malam kedua seorang warga desa kami yang meninggal. Dan satunya lagi adalah takziah di malam ketiga seorang warga desa tetangga yang merupakan ibunda dari Pj. Geuchik kampung kami.

Sekian diaryku kali ini. Terima kasih telah membacanya. Stay healthy and fun. Ciao..!

Regards

@alee75

ABOUT ME