News - Diary Game: 10 September 2022| Pengabdian dan Curation Day Continued!

Ke simpang empat membeli bubur. Bubur ayam banyak krupuknya. Meski sabtu adalah libur. Namun kami tetap bekerja. Wattatittaa..!!!

Setelah jumat kemarin aku menjalani hari yang cukup padat dengan kegiatan sebagai dokter hewan pemerintah dan juga tim kurator komunitas (Tim 1), hari ini aku kembali melanjutkan aktivitas yang sama.

Meskipun sabtu adalah hari libur, namun tugas mengabdi pada masyarakat tidak mengenal waktu. Kami harus siap sedia kapan saja dibutuhkan untuk melayani masyarakat khususnya peternak.

Karena hampir memasuki triwulan keempat kami harus mengejar target kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan terutama PMK dan LSD di Kabupaten Aceh Utara.

Kebetulan logistic yang berupa vaksin dan obat-obatan baru saja didistribusikan dari provinsi maka kami harus mengejar realisasinya untuk diteruskan ke provinsi sebagai bahan pertanggungjawaban kegiatan.

Kami harus merelakan tetap bekerja di akhir pekan atau hari libur agar ternak masyarakat bisa segera mendapatkan vaksinasi dan pencapaian target serta realisasi kegiatan bisa maksimal sebelum akhir tahun.

Karena ada kegiatan vaksinasi di lapangan, pagi ini aku bersiap-siap lebih cepat. Aku berangkat dari rumah bersama anakku @lutfihakim12 yang sedang ada kegiatan latihan Saka Bhayangkara di Polres Aceh Utara.

Tiba di kantor aku segera mengambil logistik (vaksin dan obat-obatan) agar bisa dibawa ke titik lokasi kegiatan hari ini.

Masih seperti kemarin kami harus menggunakan motor dan becak motor menuju lokasi kegiatan di Buket Seuntang Kecamatan Lhoksukon.

Hanya becak pribadi untuk kenderaan menuju lokasi kegiatan

Aku seperti sedang rendezvous menuju lokasi kegiatan hari ini. Terakhir kali aku ke Desa Buket Seuntang ini adalah sekitar 20 tahun lalu.

Saat itu (tahun 2000) aku bertugas sebagai dokter hewan yang bekerja pada proyek peternakan Growth Center dengan status Tenaga Honor Daerah dengan gaji 250k IDR per bulan. Aku hanya bertugas selama setahun disana dan ditarik ke kantor dinas saat lulus PNS tahun 2001.

Pemandangan di sepanjang jalan menuju ke Buket Seuntang.

Kondisi Desa Buket Seuntang saat itu cukup terpencil dan menjadi tempat persembunyian pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Beberapa pentolan GAM saat itu bahkan menggunakan sebuah rumah dinas yang ada di lokasi proyek tersebut sebagai tempat mereka tidur.

Ditengah konflik Aceh saat itu, aku tetap menjalankan tugas sebagai dokter hewan di proyek tersebut dengan perasaan was-was setiap kali aku menuju lokasi Buket Seuntang.

Bagaimana tidak was-was, di Buket Seuntang banyak anggota GAM yang menginap sedangkan di jalan menuju kesana banyak Pos Brimob dibuat untuk menjaga pergerakan anggota GAM.

Dalam hatiku saat itu sering tercetus pertanyaan, Bagaimana seandainya Pasukan Brimob dan Pasukan GAM sedang terlibat kontak senjata dan aku berada diantara keduanya? Can jadeh jeut keu keureupuk teuh…he..he…

Saat konflik Aceh dulu, daerah di sekitar Buket Seuntang ini terkenal dengan kasus pembantaian dan penyiksaan Buket Tengkorak, Ngeri…!!!

Namun kondisi saat ini sudah jauh berbeda meski jalan menuju ke sana masih saja rusak dan jelek. Dulunya jalan jelek dan rusak karena tidak banyak digunakan oleh penduduk, sedangkan saat ini jalan rusak karena sering digunakan oleh mobil truk pengangkut kelapa sawit.

Saat ini sudah banyak berdiri rumah-rumah penduduk di sekitar proyek Growth Center, namun proyeknya sendiri sudah lama berhenti alias collapse bin bangkrut…xi..xi..

Aku bertemu dengan beberapa warga di desa ini yang dulunya merupakan tempat aku mengopi saat sedang melaksanakan tugas diproyek.

Di depan kandang sapi milik salah seorang warga

Mereka lupa-lupa ingat denganku, begitu juga dengan diriku. Maklum sudah 20 tahun tidak pernah berjumpa. Namun sesudah mulai bercerita panjang lebar, mereka pun ingat tentang seorang dokter hewan yang dulu gagah perkakas…he..he…(Masih berumur 27 tahun).

Karena kontur tanah di Buket Seuntang ini adalah perbukitan, hal ini cukup menguras tenagaku yang sudah berumur 47 tahun. Kami bergerak dari satu tempat ke tempat lain, dari bukit yang satu ke bukit yang lain. Dengkul rasanya mau copot…Dah tua rupanya…!

Kawanan sapi diatas bukit yang harus kami vaksin

Pada sebuah kandang milik warga, kami disuguhkan Buah Naga dan rambutan oleh si ibu pemilik ternak yang kami vaksin. Kami sangat senang mendapatkan suguhan ini walaupun kalau dihitung dengan rupiah tentu tidaklah berharga. Namun ketulusan serta ucapan terima kasih mereka sudah cukup membuat kami bahagia.

Mendapatkan suguhan buah naga dan buah rambutan dari peternak

Kegiatan vaksinasi PMK dan LSD serta pengobatan ternak d Desa Buket Seuntang ini berlangsung sampai siang hari.

Melakukan vaksinasi ternak hari ini.

Aku segera kembali ke kantor dan menunggu si abang pulang dari Polres, lalu pulang kerumah. Aku merencanakan akan melaksanakan tugas curation day sesi #2 ini di rumah saja.

Setelah selesai makan siang dan sholat zuhur aku mengkurasi beberapa postingan menggunakan akun steemcurator04. Selanjutnya aku mencoba membuat postingan pribadi sore ini untuk tetap eksis.

Istriku membuat minuman bandrek serta pisang goreng sebagai cemilanku sore ini. Tengkyu beib…he..he…

Bandrek dan pisang goreng menemaniku bekerja

Menjelang magrib aku berhasil mengirimkan postinganku hari ini. Walaupun di akhir pekan, Alhamdulillah aku bisa melaksanakan tugas sebagai dokter hewan, tim kurator dan membuat postingan pribadi hari ini. Semoga tidak tepar esoknya… :)

ABOUT ME