News-Diary Game : 06 November 2022| Rusaknya motor kami karena banjir

Pagi ini setelah sholat subuh aku melihat kondisi diluar rumah dimana air banjir sudah ada di halaman rumah ibuku dan juga di jalan depan rumah dengan ketinggian air sekitar setinggi lutut orang dewasa.

Aku segera membangunkan si Abang agar mengeluarkan motor🛵 kami ke tempat yang lebih tinggi di simpang empat.

Aku membawa keluar satu motor🏍️ dinas yang biasanya kupakai sehari-hari sedangkan si Abang membawa keluar motor satu lagi yang digunakan oleh istriku untuk antar jemput si kecil Alvira sekolah.

Namun di tengah jalan dalam banjir, motor yang dikendarai si abang mati karena air banjir masuk ke dalam knalpot motor.

Aku tidak berhenti dan terus mengendarai motorku agar tiba di tempat yang tinggi dan membiarkan si Abang dan motornya yang mati di dalam air banjir.

Setelah menitipkan motor di rumah saudara kami yang rumahnya agak tinggi, aku kembali dan mendorong motor yang di bawa si Abang sampai kembali ke rumah kami.

Memang sangat beresiko membawa motor dalam banjir karena bisa saja air masuk ke dalam knalpot sehingga mesin motor mati dan bahkan menyebabkan motor rusak berat serta harus turun mesin.

Dalam kejadian ini motor kami yang memang motor tua yang kubeli tahun 2010 itu di bawa keluar oleh anakku dan dia jatuh ke lobang jalan dalam banjir sehingga dia kehilangan kontrol dan air masuk ke knalpot dan motornya mati.

Aku berharap motor ini masih bisa diperbaiki dan di gunakan lagi karena motor ini adalah transportasi satu-satunya milik kami yang digunakan istri untuk antar-jemput si kecil sekolah.😔

Sekitar jam 09 pagi aku bersama adikku membawa semua barang-barang dan bahan untuk acara maulid besok menggunakan sampan (jalo) ke rumah adikku di Keude Matangkuli.

---

Karena tidak memungkinkan untuk memasak di rumah ibu maka kami akan memasaknya di rumah adik seperti halnya maulid tahun lalu.

Aku kembali ke rumah setelah semua barang-barang terangkut oleh becak yang kami sewa ke rumah adikku. Aku harus membenahi rumah kami serta barang-barang untuk siap siaga apabila banjir bertambah tinggi.

Sekitar jam 11 siang aku keluar dari rumah kami menuju rumah adik di Keude Matangkuli karena proses masak memasak untuk maulid di lakukan di rumah adik kami.

---

Banjir kembali terjadi di kampung kami hari ini dimana kami sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk maulid besok.

^{Kondisi banjir hari ini}

Memang begitulah kondisi kami saat ini dan Aceh pada umumnya dimana banjir terjadi di beberapa kabupaten seperti di Aceh Selatan, Aceh Tamiang dan juga Aceh Utara (kampungku).

Di Kabupaten Aceh Tamiang banjir terjadi cukup parah dan rumah almarhum paman kami yang baru meninggal 30 hari lalu tergenang air banjir hampir setinggi atap rumah dan semua barang-barangnya tidak sempat terselamatkan.

Di rumah adikku di Keude Matangkuli kami mempersiapkan menu makanan yang akan diantar ke meunasah kami besok pagi.

---

Hari ini satu persatu, adik serta kakakku pulang dan tiba di rumah adik di Matangkuli untuk mempersiapkan makanan untuk maulid.

^{Kebersamaan para ponakanku}

Momen seperti ini adalah sesuatu yang selalu kami rindukan, berkumpul bersama keluarga besar dan kedua orangtuaku terlihat sangat bahagia berkumpul dengan semua anak cucunya.

Itulah kebahagian seorang ayah atau ibu dimasa tuanya dengan kebersamaan anak serta cucunya. Meskipun fisiknya sudah lemah serta berbagai penyakit yang dideritanya namun mereka tetap tersenyum bahagia.

^{Makan malam bersama ponakan}

Demikian diaryku hari ini, kembali mengalami banjir dan mendapatkan sedikit musibah dengan rusaknya motor yang digunakan istri untuk antar jemput sekolah si kecil. Semoga motor kami masih bisa diperbaiki dan ada solusi bagi kami agar sekolah si kecil tidak terkendala. Terima kasih teman sudah membaca postinganku.

Regards

@alee75

ABOUT ME