#club100 | News - Diary Game: 11 July 2022| Silaturrahmi Idul Adha dan Ikut Mensurvey Calon Lokasi Free Education Center.

Pagi ini aku bangun tanpa adanya istri disampingku karena dia bersama anakku @saufa29 dan @lutfihakim12 menginap di rumah mertuaku di Landeng semalam, sedangkan aku dan anakku Alvira tidur di rumah kami di Matangkuli.

---

Aku melaksanakan sholat subuh sebelum beraktivitas lainnya di pagi ini. Dari TOA masjid di kampungku terdengar suara takbir yang juga terdengar dari Musholla Desa tetangga yang bersahut-sahutan.

Menurut syari’at disunnahkan membaca TAKBIR setiap selesai sholat lima waktu selama tiga hari pada perayaan Idul Adha atau hari raya Qurban. Ada banyak hikmah dan pahala apabila kita bisa melaksanakan anjuran tersebut, sama seperti ketika sedang beribadah Haji di Baitullah.

Setelah sholat subuh seperti biasa aku membuka laptop dan handphone untuk memantau notifikasi di WA maupun steemit.

Aku juga memantau perkembangan perpolitikan nasional yang tetap hangat meskipun dalam suasana lebaran idul adha.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjadi sorotan di momen lebaran ini karena keberhasilannya membangun Jakarta International Stadium (JIS) yang juga digunakan pada pelaksanaan sholat Iedul fitri dan Iedul Adha kemarin.

Prestasi yang fenomenal ini melengkapi prestasi pelaksanaan Balap Mobil Listrik (Formula E) bulan lalu yang sukses besar di laksanakan di Jakarta E-Prix Ancol, bisa menjadi modal politik baginya dalam menyongsong kontestasi Presiden di tahun 2024.

Apalagi saat ini ada beberapa partai politik yang merencanakan akan mendorong Anies Baswedan sebagai Calon Presiden pada tahun 2024, meskipun dia bukanlah kader partai. Namun kapasitas serta kapabilitasnya yang moncer dianggap bisa menjadi solusi bagi permasalahan bangsa selama ini serta keberpihakannya kepada masyarakat.

Aku juga mencoba membuat draft postingan di steemit pagi ini sebelum berangkat ke Aceh Timur bersama tim World Smile Project dalam rangka survey Calon Lokasi Pembangunan Free Education Center.

Sekitar jam 10 pagi, aku bersiap-siap pergi ke rumah mertua di Desa Alue Drien Landeng dan rencananya menunggu tim @worldsmile @heriadi, @irawandedy, @klen.civil dan @sofian88 disana.

Tiba di rumah mertua aku men-share loc posisiku agar mereka tahu lokasiku berada dan sekitar jam 11.30 merekapun tiba di Landeng dan akupun bergabung dengan mereka untuk berangkat ke Aceh Timur untuk survey lokasi pembangunan Free Education Center.

Lokasi pembangunan Free Education Center ini direncanakan akan di bangun di Kecamatan Madat Aceh Timur yang bersumber dana dari World Smile Project.

Saat tiba di Lokasi kami disuguhkan makan siang oleh Tengku @steemitcountry sebagai tuan rumah dengan menu kari kambing yang lezat. But… eling kolesterol mengintai anda..he...he…

Selesai makan siang dan sholat zuhur tim World Smile Project melakukan pengukuran tanah lokasi untuk pembangunan Free Education Center ini yang diharapkan bisa segera direalisasikan bangunan fisiknya yang akan sangat berguna dalam menunjuang kegiatan pendidikan yang dikelola oleh @steemitcountry.

---

Survey dan pengukuran calon lokasi Free Education Center. Location

Rupanya @steemitcountry juga mempunyai usaha budidaya Madu Kelulut karena lokasi beliau berada sangat cocok untuk budidaya tersebut dengan suasana pedesaan yang masih banyak sumber makanan bagi kelulut berupa bunga-bunga dari pohon durian, rambutan dan lain-lain.

---

Budidaya madu kelulut milik @steemitcountry. Location

Harga madu kelulut ini cukup mahal seharga 400.000 IDR atau setara 122 steem per liternya meskipun masa panennya cukup lama sekitar 1 tahun.

Budidaya Madu Kelulut ini bisa menjadi alternatif usaha untuk menambah penghasilan seperti yang dilakukan oleh @steemitcountry.

@steemitcountry menjelaskan tentang budidaya madu kelulut. Location

Setelah selesai melakukan pengukuran dan survey lokasi pembangunan Free Education Center kamipun pamit dan kembali ke tempat masing-masing.

Aku turun di rumah mertuaku di Landeng untuk menjemput anak-anak dan istriku agar bisa pulang ke rumah kami di Matangkuli.

Sekitar jam 04 sore kami bergerak menuju jalan pulang ke rumah dan singgah di Keude Parang Sikureung karena anakku Alvira kepingin makan mie goreng.

---

Makan Mie Aceh di Parang Sikureung.

Kami memesan mie goreng dan mie rebus di warung langganan sore ini lalu setelah menyantap pesanan ini kamipun pulang ke rumah.

Aku juga menempuh jalan di perkampungan kami sambil menikmati suasana pedesaan di sore ini dan pulang ke rumah karena sebentar lagi akan memasuki waktu sholat magrib.

---

Menyusuri jalan pedesaan di sore hari.

Demikian diary ku kali ini. Semoga anda menyukainya dan terima kasih sudah mampir di postinganku.

Regards

@alee75

ABOUT ME